Mengenal Faktur Penjualan Sebagai Bukti Laporan Keuangan dan Pajak

Ilustrasi faktur penjualan
Mengenal Faktur Penjualan Sebagai Bukti Laporan Keuangan dan Pajak. Photo by Pixabay
Waktu baca: 4 menit

Transaksi keuangan merupakan elemen terpenting dalam aktivitas ekonomi. Aktivitas itulah yang terjadi ketika terjadi hubungan antara produsen, distributor dan konsumen. Dalam sebuah transaksi penjualan umumnya terdapat catatan yang disebut faktur. 

Faktur penjualan adalah salah satu dokumen yang merupakan bukti sudah terjadi sebuah transaksi penjualan suatu produk atau jasa. Dokumen lain yang serupa dengan faktur penjualan adalah faktur pembelian, dokumen ini merupakan faktur penjualan yang diserahkan pada konsumen sebagai bukti bahwa terjadi pembelian atas suatu produk atau jasa.

Dokumen dalam aktivitas transaksi ini sangatlah penting karena menjadi bukti telah terjadi transaksi sekaligus menjadi alat yang digunakan untuk melakukan pencatatan keuangan ketika sebuah transaksi keuangan terjadi. Laporan keuangan yang terkait dengan penjualan dan pembelian bisa dilacak atau dirunut dengan menggunakan faktur. Lalu apakah faktur itu?

Mengenal Faktur Dalam Aktivitas Bisnis

Ilustrasi faktur penjualan
Mengenal faktur bisnis. Photo by Pexels

Terdapat beberapa dokumen yang digunakan untuk mencatat sebuah transaksi seperti nota, kwitansi ataupun faktur. Semuanya berfungsi sebagai bukti bahwa sebuah transaksi sudah terjadi. Dokumen tersebut akan memuat informasi produk barang atau jasa yang ditransaksikan dan juga besarnya mata uang yang dipindahkan dalam transaksi tersebut.

Bukti transaksi ini sangat penting dalam proses akuntansi. Seorang akuntan membutuhkan bukti transaksi untuk membuat laporan keuangan. Salah satu bukti transaksi yang digunakan untuk membuat laporan keuangan ini adalah faktur.

Faktur adalah dokumen yang menjadi bukti telah terjadinya transaksi atau kesepakatan transaksi. Definisi umum dokumen faktur adalah bukti adanya tagihan dari Pengusaha Kena Pajak bagi konsumen setelah terjadi pembelian barang atau jasa kena pajak. 

Dokumen dibagi menjadi dua golongan berupa faktur penjualan dan faktur pembelian. Faktur juga disebut dengan invoice dalam istilah bahasa Inggris. Kegunaan faktur sedikit berbeda dengan nota atau kwitansi meski sama – sama digunakan sebagai bukti transaksi atau tanda terima barang.

Faktur penjualan umumnya diterima pihak pembeli ketika produk yang ditransaksikan sudah diterima. Akan tetapi terkadang ada kesepakatan transaksi berupa pengiriman faktur pada awal transaksi ketika dilakukan pemesanan barang. 

Faktur penjualan ini merupakan bukti transaksi atau penerimaan barang yang akan diberikan pada pihak pembeli sebagai bukti pihak penjual atau distributor melakukan penjualan pada pihak pembeli.

Baca juga: Kenali Jenis-Jenis Biaya Produksi yang Harus Diketahui Pebisnis

Fungsi dan Kegunaan Faktur Penjualan Bagi Pelaku Bisnis

Ilustrasi faktur penjualan
Fungsi faktur penjualan untuk bisnis. Photo by Pixabay

Ada beberapa fungsi faktur penjualan yang menyebabkan dokumen ini selalu ada pada sebuah transaksi antara pengusaha kena pajak ketika melakukan transaksi berupa barang atau jasa kena pajak. Salah satunya adalah kaitan faktur dengan aturan perpajakan.

Penggunaan faktur sebagai dokumen pencatatan transaksi tidak diatur dalam undang – undang, akan tetapi dalam konteks perpajakan maka faktur penjualan adalah bagian dari sebuah faktur pajak sederhana. Hal inilah yang menyebabkan faktur juga memiliki fungsi sebagai bukti sudah adanya pungutan pajak pertambahan nilai dari sebuah transaksi barang kena pajak.

Fungsi lain dari faktur penjualan adalah sebagai dokumen atas transaksi benda atau jasa kena pajak yang dibeli oleh konsumen. Dokumen ini akan memuat kuantitas dan harga barang atau jasa yang ditransaksikan. Karena alasan inilah faktur penjualan juga bisa digunakan untuk melakukan klaim atau keluhan ketika ada masalah, kekurangan atau cacat pada produk barang yang dibeli. 

Kesalahan pengiriman barang yang berbeda dari pesanan bisa ditelusuri dan dibuktikan dengan menggunakan faktur ini. Fungsi faktur penjualan dari sudut pandang praktik akuntansi adalah sebagai dokumen yang membuktikan dan menjelaskan nilai tagihan dari sebuah transaksi yang harus dibayar pihak konsumen. 

Faktur yang sudah ditandatangani oleh konsumen juga menjadi bukti bahwa barang yang diserahkan sudah sesuai dengan pesanan.Dari sisi konsumen yang menerima faktur penjualan, maka dokumen ini juga bisa digunakan sebagai rujukan ketika akan membeli barang yang sama. 

Faktur akan memuat informasi berupa penjual atau distributor barang serta harga barang tersebut. Salah satu kegunaan faktur penjualan adalah sebagai bukti yang sah dalam menyusun laporan keuangan. Dokumen ini juga bisa dipakai sebagai bukti sah ketika membuat dan melakukan pelaporan pajak. Karena alasan inilah keterlibatan faktur dalam sebuah transaksi resmi dan legal menjadi sangat penting. 

Mengenal Format Faktur Penjualan

Ilustrasi faktur penjualan
Format faktur pajak. Photo by Pexels

Format faktur penjualan sebenarnya tidak diatur dengan standar tertentu. Akan tetapi cara buat faktur penjualan harus memenuhi beberapa kaidah utama. Kaidah – kaidah tersebut antara lain adalah:

  • Memuat informasi mengenai nama, alamat serta nomor pokok wajib pajak dari pihak yang menyerahkan barang kena pajak atau pihak penjual.
  • Mencantumkan jenis barang kena pajak yang ditransaksikan.
  • Menyertakan informasi harga jual barang kena pajak yang sudah termasuk pajak pertambahan nilai atau besarnya pajak pertambahan nilai dicantumkan secara terpisah.
  • Mencantumkan besarnya pajak atas barang mewah jika produk yang ditransaksikan termasuk dalam golongan tersebut.
  • Memuat kode, nomor serta tanggal ketika faktur penjualan tersebut dibuat.

Format sebuah faktur bisa sangat fleksibel ketika sudah memenuhi persyaratan–persyaratan di atas. Sebuah faktur umumnya juga mencantumkan informasi atau setidaknya nama konsumen yang melakukan pembelian.

Berikut ini contoh faktur penjualan barang dengan format dan kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh sebuah faktur penjualan.

Faktur memuat informasi mengenai pengusaha kena pajak atau perusahaan yang menjual produk umumnya dicantumkan dalam kop atau header sebuah faktur. Bagian ini bisa mencakup pencantuman nama, logo serta alamat dan nomor kontak dari perusahaan yang bersangkutan.

Kemudian terdapat bagian formulir yang memuat nama dari pihak konsumen yang bertransaksi. Bagian ini umumnya juga dilengkapi dengan alamat kantor dari pihak konsumen sebagai bukti transaksi yang otentik.

Kode transaksi biasanya dibuat oleh pihak pengusaha kena pajak yang menerbitkan faktur tersebut. Kode ini harus unik karena berguna untuk mencatat dan membedakan satu transaksi dengan transaksi yang lain. Tanggal transaksi juga menjadi informasi yang disertakan untuk mengetahui kapan transaksi yang dicatat oleh faktur ini dilakukan.

Detail transaksi umumnya dibuat dalam format kolom besar yang berfungsi untuk mencatat detail dari transaksi yang dilakukan. Detail ini memuat jenis dan jumlah barang yang diserahkan pihak pengusaha kena pajak kepada pihak konsumen. 

Kemudian nilai nominal transaksi yang dibayarkan atas transaksi barang termasuk pajak juga dicantumkan karena faktur juga berfungsi sebagai pelaporan pengenaan pajak atas barang yang ditransaksikan.

Bagian terakhir dari sebuah faktur adalah identitas dan autentikasi berupa tanda tangan dari pihak kasir atau penerima uang dan pihak konsumen yang menerima barang. Hal ini untuk menegaskan bahwa transaksi dilakukan dengan kesadaran dan persetujuan kedua belah pihak.

Itulah informasi mengenai pengertian, fungsi dan bentuk atau format sebuah faktur penjualan. Peran utama faktur penjualan adalah sebagai bukti sudah terjadinya transaksi yang sah akan produk barang atau jasa kena pajak dan nilai transaksi yang terjadi sudah dikenakan pajak pertambahan nilai.

Mungkin Anda juga menyukai