Jenis Kolaborasi Bisnis yang Tepat untuk Usahamu

Jenis Kolaborasi Bisnis yang Tepat
Jenis Kolaborasi Bisnis yang Tepat untuk Usahamu. Photo by Pexels
Waktu baca: 3 menit

Jika kamu bertanya bagaimana cara agar perusahaan bisa berkembang lebih cepat, salah satu jawabannya adalah kolaborasi bisnis. Ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk mempercepat perkembangan sebuah bisnis.

Di era seperti sekarang ini, kompetisi semakin ketat. Dan supaya perusahaanmu lebih kompetitif dibandingkan dengan kompetitor yang lama ataupun yang baru, sebaliknya lakukan kolaborasi dengan pihak lain.

Kolaborasi bisnis merupakan kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk tujuan yang sama. Kolaborasi biasanya dilakukan untuk menambal apa yang menjadi kekurangan yang merupakan kelebihan dari pihak lain.

Sudah banyak sekali perusahaan yang berkembang begitu cepat dengan cara kolaborasi. Namun, jangan asal berkolaborasi. Kamu harus mengetahui jenis kolaborasi seperti apa yang tepat untuk jenis usahamu.

Baca juga: Melakukan Riset Kompetitor Bisnis dengan Cara yang Tepat

Mengenal 4 Jenis Kolaborasi dalam Bisnis

Setidaknya, ada 4 jenis kolaborasi bisnis yang harus kamu ketahui. Masing-masing jenis kolaborasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Tugasmu adalah memahami lalu memilih mana jenis kolaborasi yang tepat. 

  1. Aliansi Strategis

Pernah dengar perusahaan teknologi seperti IBM dan Apple? Siapa sangka jika perusahaan sebesar itu juga memiliki kelemahan lho. Jadi, meskipun IBM dan Apple itu perusahaan yang sepertinya memiliki keuntungan yang besar, mereka tidak bisa bekerja sendiri. Mereka melakukan kolaborasi bisnis dengan perusahaan-perusahaan lain. Dan itu sudah dimulai bertahun-tahun lamanya.

Mengapa demikian? Meskipun mereka perusahaan teknologi yang sepertinya bisa menciptakan apa saja, mereka juga memiliki kelemahan sumber daya secara internal. Oleh sebab itu, mereka mengajak sumber daya dari eksternal untuk bersama-sama mewujudkan satu tujuan yang sama. Aliansi strategis ini membuat produksi sebuah produk jauh lebih efektif dan efisien. Selain itu, biaya produksi juga bisa ditekan serta risiko terjadi hal buruk atau kerugian lebih bisa diantisipasi.

  1. Portfolio 

Bagaimana dengan jenis kolaborasi portfolio? Ini jenis kolaborasi dalam bisnis di mana perusahaan menerapkan best practice yang biasanya mereka sudah dapatkan dari pengalaman melakukan kolaborasi aliansi strategis. Jadi, ini bisa dikatakan level up setelah kolaborasi aliansi strategis. 

  1. Jaringan Inovasi

Setiap perusahaan hanya bisa survive di era kompetisi seperti ini ketika mereka mampu melakukan inovasi. Inovasi atau proses penciptaan hal yang baru ini membutuhkan jaringan. Ini tidak hanya sebatas hubungan antar perusahaan tapi juga bisa melibatkan pemasok dan bahkan konsumen. 

  1. Ekosistem 

Ini hampir mirip dengan jenis kolaborasi bisnis sebelumnya, yaitu melibatkan semua orang terutama konsumen. Hanya saja, ini jauh lebih dahsyat. Pasalnya, dalam kolaborasi seperti ini, tidak ada pihak yang memiliki satu otoritas yang kuat. Semuanya saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Dan itulah yang mereka butuhkan demi tercapainya tujuan yang sama.

Nah, kira-kira mana jenis kolaborasi yang tepat untuk perusahaanmu? Tentu tidak semuanya harus kamu terapkan. Kamu bisa identifikasi dulu mana yang tepat untuk diterapkan.

Agar tidak salah pilih, setidaknya 4 pertanyaan berikut ini yang perlu kamu jawab:

  1. Apa sih tujuanmu?

Dalam melakukan kolaborasi, pasti ada tujuan yang ingin kamu capai, entah itu menekan biaya produksi, memperluas pasar, menciptakan produk baru yang jauh lebih baik, memotong proses distribusi, dan lain sebagainya.

  1. Apa yang penting untuk pelanggan?

Namanya saja bisnis. Semuanya berfokus kepada pelanggan. Untuk itu, kamu harus mencari tahu apa hal yang penting untuk pelanggan. Singkat kata, apa sih sih yang pelangganmu butuhkan. Dari sana, kamu akan menemukan jawaban lalu mencari jenis kolaborasi seperti apa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.

  1. Perusahaan seperti apa yang tepat untuk kamu ajak kerja sama?

Kamu tidak harus mencari perusahaan yang mirip untuk diajak kerja sama. Terkadang, perusahaan yang bekerja di sektor yang berbeda justru lebih tepat untuk diajak bekerja sama. 

Sebenarnya, pertanyaan ini menjadi langkah selanjutnya setelah kamu menemukan jawaban dari pertanyaan nomor 2. Jadi, ini sangat terkait dengan apa sih yang pelangganmu butuhkan.

  1. Apa perlu berkolaborasi?

Bayangkan jika kamu menjalankan bisnis sendiri. Bayangkan 10 tahun yang akan datang. Apakah perusahaanmu akan sama seperti sekarang atau bisa maju? Jika jawabannya akan sama, maka kamu wajib berkolaborasi. 

Itulah beberapa catatan awal yang sebaiknya diperhatikan. Yang pasti, di era yang begitu kompetitif seperti ini, kolaborasi diperlukan jika ingin sebuah percepatan. Sudah tidak ada lagi bekerja sendiri. Harus ada partner dalam bisnis yang saling menguntungkan. 

Menjalin kolaborasi bukan berarti pertanda sebuah kelemahan. Tidak demikian. Justru kolaborasi itu tanda bahwa perusahaanmu sudah mendewasa sehingga membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak mana pun demi tujuan yang sama.

Memang tidak semua kolaborasi itu berjalan dengan baik. Tidak semua perusahaan berakhir dengan indah setelah melakukan kolaborasi. Untuk itu, penting sekali untuk melakukan evaluasi secara berkala. Dan yang pasti, harus ada kesepakatan yang jelas mengenai tujuan, visi, dan misi bersama.

Komitmen untuk menjalankan tanggung jawab masing-masing harus dimiliki oleh pihak yang berkolaborasi. Ini menjadi satu hal yang esensial dalam membangun kolaborasi bisnis yang kuat.

Mungkin Anda juga menyukai