Yuk Belajar Dulu Tentang Cara Menghitung Zakat Fitrah 

ilustrasi beras untuk bayar zakat fitrah
Yuk Belajar Dulu Tentang Cara Menghitung Zakat Fitrah. Photo by Pixabay
Waktu baca: 3 menit

Kamu pasti tahu apa itu zakat fitrah. Namun, apakah kamu tahu bagaimana cara menghitung zakat fitrah yang benar? 

Sayangnya, banyak orang yang tidak mau tahu tentang hal ini. Mereka menganggap zakat fitrah itu tradisi yang terus menerus dilakukan. Padahal, mereka tidak tahu landasan hukum fikih, terutama terkait dengan berapa yang harus dibayarkan untuk zakat fitrah. 

Mengetahui hal ini sangatlah penting. Pasalnya, jika mau sudah mengeluarkan zakat fitrah tapi hitungannya salah, maka amal tersebut tidak akan diterima. Padahal, zakat fitrah ini wajib hukumnya. Itu artinya ketika salah dalam memberikan zakat fitrah, maka hukumnya berdosa.

Sekilas Mengenai Zakat Fitrah

Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung zakat fitrah, perlu kamu ketahu pengertian dari zakat fitrah itu sendiri. Fitrah itu diambil dari Bahasa Arab yang artinya suci. Jadi, zakat fitrah itu zakat yang dikeluarkan untuk menyucikan harta.

Mengapa harta harus disucikan? Para ulama mengatakan ada sebagian harta yang merupakan hak untuk orang miskin yang harus kamu berikan. Tujuannya agar harta yang benar-benar kamu miliki itu suci dari hak orang miskin yang sudah kamu keluarkan.

Di sisi lain, ada juga ulama yang berpendapat ada kemungkinan shubhat di setiap harta yang sudah kamu dapatkan. Meskipun kamu bekerja dengan baik dan halal, tetap saja ada hal yang sifatnya shubhat. Dan untuk memastikan harta kamu tidak ada shubhat, maka kamu diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah. Tujuannya tidak lagi untuk menyucikan harta.

Itu definisi dari segi bahasa. Sementara itu, zakat fitrah juga didefinisikan sebagai zakat yang harus dikeluarkan satu tahun sekali di bulan Ramadhan. Semua orang yang mampu (tidak hanya yang kaya) harus mengeluarkan zakat fitrah Sementara itu, orang yang berhak menerima zakat atau yang disebut dengan mustahiq itu adalah fakir, miskin, hamba sahaya, ghorim, mualaf, fisabilillah, ibnu sabil, dan amil.  

Baca juga: 4 Tips Mengatur Keuangan Jelang Lebaran

Siapa Saja yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, semua umat Islam yang mampu harus mengeluarkan zakat. Jadi, ini tidak hanya untuk umat Islam yang kaya. Semua umat Islam yang mampu wajib mengeluarkan zakat fitrah ini.

Bahkan, bayi yang baru lahir juga harus dizakatkan. Orang tua bayi tersebut yang wajib mengeluarkan zakat. Jadi, ketika ada bayi yang lahir di Bulan Ramadhan, maka bayi tersebut wajib zakat. Yang mengeluarkan zakat adalah orang tuanya.

Jadi, orang yang wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut:

  • Umat Islam
  • Memiliki harta yang cukup
  • Masih hidup hingga akhir Ramadhan dan awal Syawal

Pada intinya, zakat fitrah ini bukan hanya diwajibkan untuk orang kaya. Tidak sama dengan zakat mal. Zakat fitrah ini diwajibkan untuk semua umat Islam yang mampu.

Dan waktu mengeluarkan zakat fitrah ini sudah ada ketentuannya, yaitu di Bulan Ramadhan hingga sebelum hari Idul Fitri. Jika fitrah dikeluarkan di saat Idul Fitri, maka itu tidak dianggap zakat fitrah melainkan hanya sedekah biasa.

Bagaimana Cara Menghitung Zakat Fitrah?

Lalu, bagaimana cara menghitung zakat fitrah? Apa yang harus dikeluarkan serta berapa jumlahnya?

Rasulullah memberikan tuntunan agar setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebesar 1 sha’ kurma atau gandung. Karena di Indonesia makanan pokok bukan kurma atau gandum melainkan nasi, maka umat Islam yang ada di Indonesia berzakat dengan menggunakan beras.

Berapa 2 sha’ jika dikonversikan ke beras? Ini sekitar 2,5 kilogram. Jadi, setiap umat Islam harus mengeluarkan setidaknya 2,5 kilogram. Tidak boleh kurang tapi boleh lebih. Jika di dalam satu keluarga kamu terdapat 3 anggota keluarga, maka zakat fitrah yang harus kamu keluarkan sebesar 2.5 kilogram dikalikan 3. 

Saat ini, banyak umat Islam yang mengeluarkan zakat bukan dengan beras tapi dengan menggunakan uang. Banyak ulama yang memperbolehkan hal tersebut. Yang terpenting, nilainya sama dengan 2.5 kilogram.

Caranya bagaimana? Misalnya saja kamu setiap hari mengkonsumsi nasi yang harganya Rp 15.000 per kilogram. Maka dari itu, kamu bisa mengeluarkan zakat fitrah sebesar 2,5 x 15.000. Ulama menyarankan agar menyamakan nilai zakat dengan harga nasi yang setiap hari dikonsumsi.

Itulah cara menghitung zakat fitrah yang harus kamu ketahui. Mudah, bukan? Jadi, kamu bisa mengeluarkan zakat fitrah berupa beras sebanyak 2.5 kilogram atau kamu bisa mengeluarkan zakat berupa uang senilai beras 2,5 kilogram. Agar benar-benar diterima, sebaiknya kamu lebihkan jumlah atau nominalnya. Jangan berzakat dengan nominal uang yang paling minimal. Lebihkan agar kamu lebih tenang karena kamu yakin sudah memenuhi kewajiban.

Kamu bisa memberikan zakat fitrah kepada mustahik zakat sendiri. Atau kamu bisa menitipkan zakat fitrah kepada panitia zakat yang biasanya dibentuk di masjid sekitar. Namun, jika kamu memiliki saudara yang fakir atau miskin, akan lebih baik jika kamu berikan zakat fitrah kamu kepada saudara kamu sendiri. 

Mungkin Anda juga menyukai