Begini Cara Bisnis Thrifting agar Dapat Banyak Untung
Bisnis Thrifting kini kian merajalela. Apakah cara bisnis thrifting ini relatif mudah? Faktanya tidak demikian. Tidak semua barang bekas itu laku dijual lho. Memang ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan. Namun, kamu harus benar-benar mampu membuat orang tertarik dengan produk bekas yang kamu jual.
Bisnis thrifting merupakan jenis usaha di mana kamu menjual produk bekas yang berkualitas. Sekarang, semakin banyak orang yang lebih memilih untuk membeli produk bekas daripada yang baru. Dengan harga yang lebih murah, mereka bisa mendapatkan produk yang masih berkualitas. Ini alasannya.
Jadi, peluang bisnis ini sangat bagus. Tinggal kamu perlu tahu bagaimana cara bisnis thrifting agar bisa membuat kamu banyak untung.
Baca juga: Alasan Kenapa Banyak yang Membuka Usaha Thrifting
5 Langkah Penting Menjalankan Bisnis Thrifting
Jika kamu belum benar-benar yakin untuk membuka usaha Thrifting, ada baiknya kamu simak dulu 5 langkah berikut ini. Lima langkah ini akan membuat kamu tahu sebenarnya apa saja sih yang perlu dilakukan agar sukses membuka bisnis Thrifting ini.
- Pilih Produk yang Kamu Suka dan Kamu Tahu
Pertanyaan yang harus kamu jawab pertama kali adalah apa sih produk bekas yang laku dijual lagi. Tentu saja produk yang masih banyak orang cari. Dan produk tersebut harus dipastikan berkualitas atau setidaknya ada nilai jualnya seperti keunikannya, vintage nya, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, tetap saja jumlah varian produknya sangat banyak. Lalu, mau pilih yang mana? Sebaiknya, kamu pilih produk yang kamu suka dan kamu tahu. Kenapa? Karena dengan memilih produk seperti ini, sebenarnya kamu tahu kualitas produk seperti apa yang dicari. Kamu tidak hanya memilih produk karena banyak yang cari tapi kamu benar-benar tahu produk tersebut layak untuk dijual dengan harga sesuai dengan yang kamu tentukan.
Selain itu, dengan memilih produk yang kamu suka, kamu sendiri akan tahu produk seperti apa yang layak untuk dijual dengan harga yang sesuai. Kamu juga akan sangat enjoy untuk menawarkan kepada calon pembeli.
- Tentukan Jenis Produk
Cara bisnis Thrifting selanjutnya yang tak boleh dilupakan adalah menentukan jenis produk. Apakah kamu membeli produk dengan kualitas yang masih bagus? Atau kamu akan hanya menjual produk bekas dari orang terkenal? Atau jangan-jangan kam fokus menjual produk vintage? Ini harus kamu tentukan terlebih dahulu.
- Lakukan Proses Pembersihan Terlebih Dahulu
Setelah kamu hunting produk bekas dan kamu sudah mendapatkannya, jangan langsung menjualnya begitu saja. Produk harus dibersihkan terlebih dahulu agar terlihat benar-benar masih bagus dan layak untuk dipakai lagi.
Dalam proses pembersihan, kamu harus tahu caranya. Apalagi ketika kamu mendapatkan produk vintage yang riskan sekali rusak jika terkena bahan kimia, misalnya. Jadi, perlu treatment khusus untuk barang seperti ini, bukan?
- Siapkan Display yang Menarik
Barang sudah dibersihkan? Langkah selanjutnya adalah mendisplay produk di tempat yang tepat. Jika perlu, siapkan wadah atau tempat khusus agar barang terlihat begitu bagus.
Foto lalu upload foto produk tersebut di media yang kamu gunakan untuk jualan. Pastikan fotonya menarik ya!
- Siapkan Channel Marketing Online
Barang sudah siap. Sekarang, yang paling penting adalah promosi. Barang bekas itu memiliki segment pasar tersendiri. Untuk itu, pastikan kamu siapkan website untuk jualan. Usahakan website kamu mudah ditemukan di mesin pencarian. Optimasi website kamu dengan kata kunci seperti jual barang bekas, jual barang Thrifting, dan lain sebagainya.
Selain itu, siapkan juga channel promosi lainnya. Gunakan Instagram Reels dan Youtube Channel untuk menjangkau lebih banyak calon pembeli. Upload konten edukatif tentang produk Thrifting agar orang semakin yakin bahwa kamu memang seorang pebisnis Thrifting yang bisa dipercaya.
Sudah tahu kan bagaimana cara bisnis Thrifting? Sekarang, kamu hanya perlu keberanian untuk memulai. Karena bisnis apa pun tidak akan bisa jalan tanpa dilandaskan pada keberanian oleh pengelolanya. Mulailah step by step yang sudah dijelaskan di atas. Lakukan evaluasi secara berkala agar bisnis kamu berjalan on the track.