Biaya Tenaga Kerja Langsung Beserta Manfaat, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Terdapat dua jenis biaya jasa tenaga dalam proses produksi yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung. Kedua hal tersebut tidak bisa lepas jika kamu bergulat dalam bisnis baik makanan, minuman atau usaha lainnya.
Jika biaya tenaga kerja tak langsung tidak berkaitan langsung dalam produksi, berbeda dengan tenaga kerja langsung. Sebetulnya apa itu biaya tenaga kerja langsung? Selengkapnya akan kamu ketahui dengan membaca artikel ini hingga tuntas.
Mengenal Biaya Tenaga Kerja Langsung
Mungkin kamu sudah sering mendengar bahasa asing dari istilah di atas yaitu direct labor cost. Terdapat contoh biaya tenaga kerja langsung jika kamu sudah lama berkecimpung dalam bidang bisnis.
Secara umum, direct labor cost merupakan semua imbalan yang perusahaan bayar kepada karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses suatu produksi bisnis.
Karyawan atau sumber daya manusia yang bekerja langsung dalam proses produksi akan mendapatkan upah berupa direct labor cost. Pada umumnya direct labor cost terdiri dari gaji pokok dan tunjangan.
Jika kamu masuk dalam proses produksi biasanya akan memperoleh upah sebagai berikut:
1. Gaji Pokok
Gaji utama bagi karyawan yang sudah ditentukan perusahaan dan deal pada awal masuk kerja.
2. Tunjangan Asuransi Kesehatan
Perusahaan biasanya sudah menyediakan asuransi kesehatan sesuai dengan aturan biaya tenaga kerja langsung yang berlaku.
3. Tunjangan Dana Pensiun
Tunjangan dana pensiun sesuai dengan kinerja dan berapa lama waktu bekerja pada perusahaan serta sesuai aturan yang berlaku.
Selain ketiga hal tersebut masih ada yang lainnya tergantung perusahaan masing-masing. Dalam suatu proses produksi membutuhkan karyawan yang benar-benar ahli dalam bidangnya.
Jadi layak jika mendapatkan berbagai tunjangan sesuai dengan bisnis usaha perusahaan tersebut. Untuk menentukan besarnya biaya, dapat melakukan perhitungan dengan baik.
Baca juga: 7 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia Lengkap dengan Penjelasannya
Manfaat Menghitung Secara Akurat Biaya Tenaga Kerja Langsung
Cara menghitung biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung tidak sama dengan rumus yang berbeda. Perhitungan harus jelas supaya perusahaan tidak merugi.
Selain itu ada berbagai manfaat dapat kamu peroleh dengan hitungan dalam pembayaran upah karyawan produksi. Apa saja manfaatnya? Bisa cek langsung berikut ini.
1. Efisiensi Tenaga Kerja
Anggaran tenaga kerja langsung akan mempengaruhi pemanfaatan efisiensi tenaga kerja perusahaan. Rencana matang lengkap dengan kebutuhan bahan baku dan biaya lain akan memberi gambaran detail proses produksi.
Dengan perencanaan biaya tenaga kerja langsung yang matang dapat meminimalisir resiko kerugian atau salah perhitungan. Selain itu pemanfaatan efisiensi tenaga kerja dapat tercipta sebab telah ada planning yang baik.
2. Lebih Cepat Menghitung Harga Pokok Produksi
Anggaran dalam direct labor cost berpengaruh pada biaya overhead, bahan baku dan yang lainnya. Perencanaan tepat dan cepat dari awal maka harga pokok produksi dapat diketahui lebih cepat.
Semakin cepat tahu biaya, proses produksi lebih praktis dan tepat dalam hubungannya dengan divisi lain.
3. Alat Bantu Monitoring
Monitoring terbaik jika perencanaan telah matang dan terestimasi sesuai kebutuhan. Dengan adanya anggaran direct labor cost kamu dapat membuatnya menjadi mentoring terbaik.
Soalnya apa yang telah ada dalam rencana anggaran tim produksi akan berusaha sebaik mungkin guna mencapai target.
Semua akuntansi biaya tenaga kerja langsung berpengaruh pada proses efisiensi bisnis. Mulai dari proses perencanaan, produksi dan upah serta tunjangan karyawan.
Faktor-Faktor dalam Menyusun Biaya untuk Tenaga Kerja Langsung
Untuk menyusun anggaran terbaik direct labor cost terdapat berbagai faktor khusus yang terkait. Tentunya menjadi hal krusial agar rencana bisa dikerjakan dan target tercapai pada perusahaan yang peduli dengan efisiensi produksi.
Faktor dalam penyusunan direct labor cost adalah sebagai berikut:
1. Rencana Produksi
Perencanaan matang menjadi list pertama untuk menghasilkan produksi berkualitas. Dari rencana ini bisa terdeteksi estimasi biaya penyediaan materi bahan baku, upah karyawan bahkan kebutuhan alat lain dalam menghasilkan produk.
2. Departemen untuk Melakukan Proses Produksi
Faktor kedua adalah departemen yang digunakan dalam proses produksi. Persiapan harus matang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam prosesnya hingga produk jadi.
3. Standar Penyelesaian Produk
Kamu juga jangan mengabaikan berapa lama standar penyelesaian produk dengan perencanaan matang. Waktu yang tepat dan akurat dalam menghasilkan unit produk berpengaruh pada upah tenaga kerja serta efisiensi dana.
4. Sistem Upah
Cara menghitung biaya tenaga kerja langsung tak lepas dari sistem upah bagi karyawan. Maka, menyusun perhitungan tidak boleh lepas dari seberapa besar upah membayar karyawan.
Sistem pembayaran upah ada beberapa pilihan, yaitu:
- Sistem per jam, artinya upah yang diberikan sesuai hitungan jam dari para pekerja. Jam standar kerja bisa menghitungnya dari jam kerja kali berapa nominal upah per jamnya.
- Sistem upah berdasarkan hasil per unit produk yaitu upah berdasarkan berapa jumlah unit produk yang dihasilkan. Cara menghitung tinggal mengalikan hasil unit produk dengan upah per produk.
- Sistem upah berdasar interval waktu yaitu upah diberikan berdasarkan interval waktu dalam penyelesaian sebuah produk.
Faktor tersebut akan membuatmu lebih paham betapa pentingnya memperhatikan secara jeli ketika akan menyusun biaya tenaga kerja. Jangan sampai luput dari satu faktor sekalipun supaya tidak ada kerugian bisnis dalam proses produksi.
Cara Menghitung Biaya untuk Tenaga Kerja Langsung
Setiap menentukan direct labor cost, membutuhkan rumus biaya tenaga kerja langsung sesuai aturan. Rumus menjadi acuan agar perhitungan benar, beres dan sesuai kebutuhan perusahaan.
Perhitungan berdasarkan 4 contoh faktor penting dalam menyusun direct labor cost seperti telah kamu ketahui dalam penjelasan sebelumnya.
Dalam perhitungan, direct labor cost biasa disingkat dengan DLH dengan rumus praktis dan sederhana, yaitu:
1. Berdasarkan Total Jam Kerja
DLH = Total Jam Kerja Karyawan x Tingkat Upah Karyawan
2. Berdasarkan Upah Per Jam
BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung) = Upah Per Jam x Waktu Lama Pekerjaan
3. Berdasarkan Upah Per Unit
BTKL = Upah Per Unit x Jumlah Produksi Unit
Untuk menghitung berdasarkan rumus praktis tersebut, yang perlu dipersiapkan adalah:
- Upah rerata per jam
- Upah rerata per unit
- Jumlah unit hasil produksi
- Jam kerja karyawan
Semua hitungan termasuk dalam direct labor cost dan tidak biaya tenaga kerja tak langsung. Misalnya untuk satpam yang melakukan penjagaan, tidak masuk dalam anggaran hitungan BTKL sebab tidak berhubungan langsung dalam proses produksi.
Jadi saat menghitung dan menyusun anggaran kamu jangan sampai keliru dalam memilah biaya langsung dan tidak langsung dalam proses produksi perusahaan.
Biaya tenaga kerja langsung adalah yang berhubungan dalam proses produksi. Dengan perhitungan tepat dan akurat maka dapat menekan biaya proses produksi dan meminimalisir resiko yang terjadi.