Berapa Biaya Tes Corona Mandiri? Apakah Gratis?
Saat ini virus corona virus disease (Covid-19) telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) menjadi pandemi global dan juga telah dinyatakan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia. Di Indonesia saja, per 18 Maret 2020 sudah ada 227 orang yang terkontaminasi, 197 dalam perawatan, dan 19 orang meninggal (data didapat dari Asumsi.co).
Keadaan itu pasti membuat orang banyak yang merasa panik. Mereka yang merasa badannya tidak enak pasti ingin memeriksakan dirinya ke beberapa rumah sakit-rumah sakit. Namun, ada juga yang merasa ragu untuk memeriksa karena diisukan bahwa biaya tes corona mahal.
Memang pemerintah telah memiliki beberapa rumah sakit rujukan untuk menangangi kasus COVID-19 ini yang mana rumah sakit tersebut di berbagai daerah mulai dari Jakarta hingga Papua. Kendati demikian, jika ada warga yang berinisiatif untuk memeriksakan diri maka biaya tes corona akan ditanggung sendiri. Sebab, cek lab saat ini diutamakan hanya untuk mereka yang telah melakukan kontak dengan penderita.
Baca juga: Waspada! 7 Penyakit yang Mudah Menyerang Pekerja Kantoran
Adapun untuk biaya tes corona masing-masing rumah sakit memiliki nominal yang berbeda-beda. Berikut daftar biaya tes corona di beberapa rumah sakit yang ada di Jakarta:
No | Rumah Sakit | Tempat & Perkiraan Biaya |
1 | RSU Persahabatan | Rp705.000 |
2 | RSPI Dr. Sulianto Saroso | Rp275.000 |
3 | RSPAD Gatot Subroto | Rp659.000 (Rp1,5-2 juta jika menggunakan tes lendir) |
4 | RSUD Pasar Minggu | Rp310.000 |
Sementara, untuk beberapa lab yang ada di Indonesia biayanya juga beragam. Sebagai contoh, UKK Laboratorium Mikrobiologi klinik FKUI yang menerima pemeriksaan paket ISPA. Berikut rinciannya:
- Paket ISPA 1, jenis pemeriksaan mendeteksi SARS-CoV-2 dan influenza A dengan biaya sebesar Rp1,5 juta.
- Paket ISPA 2, jenis pemeriksaan mendeteksi SARS-CoV-2 dan 3 spesies bakteri dengan biaya sebesar Rp2,5 juta.
- Paket ISPA 3, jenis pemeriksaan mendeteksi SARS-CoV-2, 13 spesies virus, 3 spesies bakteri dengan merogoh kocek Rp2,5 juta.
Nantinya, hasil pemeriksaan disebutkan akan selesai dalam 3 hari kerja.
Sebenarnya, biaya tes corona bisa gratis. Namun ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, yaitu:
Ada surat rujukan dari dokter
Agar saat tes corona bisa gratis, kamu harus mendapatkan surat rujukan dari dokter. Hal itu sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Achmad Yurianto selaku Jubir pemerintah untuk penanganan kusus corona.
“Saya tegaskan lagi tidak ada pungutan serupiah pun dari pemeriksaan Covid-19, dan atas dasar permintaan dokter bukan permintaan orang per orang,” kata Yurianto dilansir dari Temp, Senin (9/3/2020).
Jadi, saat kamu merasakan gejala-gejala seperti demam, batuk, pilek, periksa dulu ke dokter umum terdekat. Jika dokter menyarankan untuk tes lebih lanjut, kamu bisa membawa surat rekomendasinya ke rumah sakit rujukan yang telak ditunjuk oleh pemerintah.
Termasuk dalam kelompok ODP dan PDP
Selain itu, pemeriksaan lab COVID-19 juga gratis untuk kelompok orang dalam pemantauan (ODP) adan pasien dalam pengawasan (PDP). ODP biasanya ialah orang-orang yang baru pulang dari luar negeri, khususnya negara yang telah terjangkit virus corona seperti Italia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan masih banyak lagi. Sementara PDP adalah ODP yang telah mengalami gejala-gejala terinfeksi corona seperti flu, sesak napas, dan batuk.
Selanjutnya, bagi yang telah terinfeksi, seluruh biaya tes corona sampai perawatannya ditanggung oleh pemerintah pusat. Jadi, bagi yang sudah memeriksakan dirinya secara mandiri dan hasilnya positif, maka pemerintah pusat akan memberikan bantuan pembiayaan.
Bahkan, biaya perawatan dan pengobatan hingga sembuh total akan ditanggung oleh pemerintah. Biaya-biaya tersebut telah dianggarkan oleh Kementerian Kesehatan. Sementara itu, Kementerian Keuangan juga siap akan menggelontorkan dana Rp1 triliun untuk membantuk pencegahan corona.
Beberapa daerah menggratiskan biaya tes corona
Ada beberapa daerah yang telah membebaskan biaya tes corona termasuk dalam biaya pengecekan secera inisiatif. Di antaranya ialah
Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan akan menggratiskan seluruh biaya tes corona yang dilakukan oleh masyarakat. Jika keluhan seperti batuk, demam, dan sesak napas mulai dirasakan, warga dipersilakan untuk melakukan pengecekan. Berikut ini 7 rumah sakit yang ditunjuk oleh Pemprov Jawa Tengah menjadi tempat pengecekan atau tes corona gratis:
- RSUD Dr. Margono Soekarjo (Purwokerto)
- RSUD Dr. Moewardi (Surakarta)
- RSUD Kelet (Jepara)
- RSJD Dr. Amino Gondohutomo (Semarang)
- RSJD Surakarta (Surakarta)
- RSJD Dr. RM Soedjarwadi (Klaten)
- RSUD Tugurejo (Semarang)
Yogyakarta
Selanjutnya, Pemda Yogyakarta siap menanggung biaya tes corona. Hal itu disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DI Yogyakarta.
“Kita sepakat itu dibantu oleh pemerintah daerah. Kami di provinsi maupun kabupaten siap untuk membiayai di dalam proses untuk menjaga masyarakat Yogya tetap sehat,” kata Sultan Hamengku Buwono X dikutip dari Merdeka.
Surabaya
Selanjutnya ialah Surabaya yang menggratiskan biaya pengecekan bagi warga yang merasakan gejala corona seperti demam, batuk, dan sesak napas. Hal itu disampaikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharani. Risma juga menganjurkan warganya untuk mengecek sedini mungkin daripada menunggu gejala-gejala yang makin parah.
Berikut ini daftar RS di Surabaya yang ditunjuk Kemenkes untuk penanganan corona.
- RSU Adi Husada Undaan
- RSU Katholik Surabaya
- RSU PHC Surabaya
- RSI Surabaya Jemursari
- RSUD Bhakti Dharma Husada
- RSU Siloam Hospital
- RSU Haji Surabaya
- RSU Premier Surabaya
- RSU Bhayangkara Tingkat II H.S. Samsoeri Mertojoso
- RSU Husada Utama Surabaya
- RSU Manyar Medical Center
- RSU Universitas Airlangga
- RSU National Hospital
- RSU Royal Surabaya