Apa Itu RAB: Jenis, Manfaat, Komponen, dan Tahap Penyusunannya

Menyusun RAB
Apa Itu RAB: Jenis, Manfaat, Komponen, dan Tahap Penyusunannya. Photo by Pexels
Waktu baca: 3 menit

Memahami apa itu RAB adalah hal wajib untuk kamu yang bekerja sebagai seorang pemborong atau mungkin arsitek. Dengan mengetahui Rencana Anggaran Bangunan, segala aspek yang berhubungan dengan pembangunan bisa berjalan dengan mudah dan beban hambatan.

Apalagi ada banyak komponen yang harus masuk ke dalam RAB. Itulah kenapa memahami bagaimana cara menyusun RAB dan memasukkan komponen apa pun di dalamnya harus dilakukan oleh orang yang ahli dan mempertimbankan banyak hal.

Apa itu RAB?

Kepanjangan RAB adalah Rencana Anggaran Biaya. Jadi rencana ini merupakan perincian dari berbagai jenis anggaran yang nantinya akan dipakai untuk melakukan suatu hal baik itu pembangunan atau melakukan sesuatu.

Apakah RAB itu rahasia? Sebenarnya sifat dari rancangan pembiayaan ini adalah konfidensial atau rahasia. Namun untuk semua orang yang ada di dalam tim atau yang saling terlibat masih bisa membaca seluruhnya.

Namun untuk proyek-proyek yang bersifat publik atau yang dilakukan oleh pemerintah kemungkinan besar akan dibuka secara umum. Jadi berbagai hal yang berkaitan dengan anggaran bisa dibaca dengan jelas dan dicek mana yang salah dan mana yang benar.

Adanya RAB ini akan membuat berbagai hal menjadi lebih mudah dan minim terjadi kesalahan. Itulah kenapa sangat dianjurkan untuk membuat hal ini secara rinci dan menghindari berbagai hal yang cukup merepotkan di masa depan.

Baca juga: Arti Kasbon dan Bagaimana Cara Memanfaatkannya

Jenis-jenis RAB

RAB adalah rencana yang nantinya dibuat dan akan direalisasikan. Jadi dana yang nantinya digunakan untuk proyek tidak boleh lebih kecil ataupun tidak boleh lebih besar.

Untuk jenis dari rencana anggaran biaya ini biasanya terdiri dari. Pertama adalah RAB besar dan yang kedua adalah RAB kecil.

1. RAB Besar

Apa itu RAB besar? Secara umum bisa diartikan dalam bentuk rencana anggaran yang dibuat dalam bentuk kasar atau masih belum terlalu diperinci. Segala hal masih dalam bentuk perkiraan dan belum fix atau sesuai harga-harganya.

Kemungkinan besar ini dibuat untuk dipakai sebagai acuan saja. Apalagi harga dari beberapa komponen atau bahan baku yang dipakai bisa mengalami perubahan dalam jangka waktu yang cukup singkat.

Meski demikian jenis rencana ini sangat penting karena bisa dipakai untuk panduan. Jadi besar kecilnya anggaran masih bisa diperkirakan dan tidak akan terlalu meleset ketika dibuat dalam bentuk yang lebih detail.

2. RAB Kecil

Apa itu RAB kecil? Menyambung dari pembahasan sebelumnya, RAB ini bisa diartikan sebagai rancangan yang sudah disusun dengan sangat rinci. Artinya banyak hal yang bisa dimasukkan di sana dan kemungkinan besar harganya sudah tepat.

Apabila pada rancangan yang masih kasar kemungkinan besar masih ada penggantian. Apabila menggunakan ini kemungkinan besar tidak akan ada penggantian ataupun kalau ada jumlahnya tidak akan terlalu besar.

Biasanya pada rancangan ini berbagai hal bisa langsung direalisasikan dengan lebih mudah. Jadi sangat dianjurkan untuk membuat rancangan ini apabila RAB besar sudah dibuat dengan lebih sempurna.

Perbedaan RAB dan RAP

Ada beberapa perbedaan yang mendasar antara RAB dan RAP yang sebenarnya sama-sama digunakan untuk rencana pembangunan. RAP adalah rencana anggaran pelaksanaan. Jadi anggaran ini memang benar-benar dipakai untuk pembangunan.

Perbedaan yang jelas adalah pada pembuatan RAB biasanya digunakan untuk melakukan proses seleksi. Bisa ketika ada proyek dan dilakukan proses seleksi akan didapatkan mana kira-kira yang sesuai dengan anggaran.

Barulah setelah itu ketika sudah lolos RAB akan dibuat menjadi draft baru berupa RAP. Pada pembuatan ini biasanya akan ada penyesuaian terhadap harga-harga baru dan juga hal-hal lain yang mungkin harus dilakukan.

Manfaat RAB

Terdapat beberapa manfaat dari RAB yang bisa dimiliki oleh kontraktor dan juga oleh pemilik dari proyek. Berikut beberapa manfaat selengkapnya.

  • Dimanfaatkan untuk acara tender dari berbagai jenis proyek yang dimiliki oleh perusahaan tertentu atau pemerintah.
  • Merupakan alat negosiasi dengan banyak pihak sehingga berbagai proyek bisa dilakukan dengan lebih mudah.
  • Merupakan acuan dasar sehingga bisa memperkirakan kira-kira seberapa besar anggaran yang harus dikeluarkan untuk membangun suatu gedung atau proyek tertentu.
  • Panduan yang nantinya akan digunakan ketika membuat RAP.
  • Dokumen resmi yang nantinya akan digunakan untuk melakukan proses pemeriksaan. Jadi tidak akan ada hal-hal yang cukup merugikan seperti korupsi.

Komponen Penyusun RAB

Komponen penyusunan RAB terdiri dari beberapa poin di bawah ini.

  • Uraian pekerjaan
  • Harga satuan
  • Volume pekerjaan atau unit
  • Upah pekerja
  • Material bahan bangunan
  • Total biaya keseluruhan.

Tahapan Menyusun RAB

RAB harus disusun secara bertahap. Berikut beberapa tahap penyusunan yang dilakukan.

  • Menyiapkan gambar kerja. Ini biasanya akan dilakukan oleh arsitek yang merancang desain dari suatu bangunan.
  • Menghitung volume pekerjaan. Karena proyek akan berjalan cukup panjang jadi volume harus benar-benar dihitung secara akurat.
  • Menentukan harga satuan dari berbagai bahan yang nantinya akan digunakan. Harga satuan kemungkinan besar akan berubah-ubah tetapi tidak masalah bisa menggunakan harga estimasi.
  • Menghitung biaya pengeluaran. Ini harus dihitung dengan baik karena akan berhubungan dengan gaji dari para pekerja dan beberapa biaya operasional lainnya.
  • Setelah semua komponen sudah dikumpulkan dan dibuat menjadi draft. Proses selanjutnya adalah dengan membuat rekapitulasi dengan mendaftar berbagai hal yang sudah dibuat sebelumnya.

Setelah membaca ulasan di atas, kamu jadi bisa memahami apa itu RAB dan berbagai hal yang ada di sekelilingnya. Jadi, pastikan untuk memahami segala aspek yang ada di dalamnya agar mudah menyusun, menyunting, hingga mengaplikasikannya.

Mungkin Anda juga menyukai