Kenali Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Mendapatkan Account Receivable
Kamu pernah dengar tentang istilah account receivable? Jadi dalam bahasa akuntansi account receivable adalah semacam piutang. Istilah tersebut memang lazim digunakan dalam dunia bisnis, dimana pelanggan nantinya akan membeli barang dengan pembayaran secara kredit atau belakangan. Setelah produk atau jasa diterima oleh pelanggan, maka penjual akan langsung memberikan invoice untuk masalah pembayaran beberapa waktu kemudian.
Pada umumnya pembayaran kredit oleh pelanggan akan dilakukan dalam waktu hitungan minggu. Nantinya pebisnis akan melakukan pencatatan uang dengan pembukuan yang rapi dan memadai. Dalam pembukuan itu biasanya penjual akan membuat akun. Nah, akun inilah yang dinamakan account receivable. Agar kamu bisa lebih memahami tentang account receivable , maka bisa simak pembahasan lengkap yang ada di bawah ini.
Apa Itu Account Receivable?
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, account receivable merupakan masalah piutang dagang. Istilah satu ini lebih merujuk pada transaksi penagihan yang dilakukan oleh seorang penjual kepada konsumen yang melakukan kredit. Dengan kata lain, konsumen perlu membayar tagihan dari jasa sebelumnya yang telah diterima oleh konsumen. Penjual akan menagihkan utang konsumen yang sebelumnya sudah dicatat dalam akun buku besar “Piutang”.
Baik penjual dan konsumen bisa dilakukan secara perseorangan atau perusahaan. Pencatatan perlu dilakukan saat konsumen akan membeli barang dengan kredit. Jika misalnya konsumen membayar ketika barang sudah diterima, maka pencatatan piutang usaha perlu dilakukan lewat penerbitan sebuah invoice langsung kepada konsumen. Memang penjualan dengan pembayaran kredit terlihat tidak menguntungkan, tetapi langkah ini dilakukan agar stok bisa lekas habis.
Ciri-Ciri Account Receivable
Account receivable adalah piutang dalam dunia bisnis yang terjadi sesuai dengan kesepakatan. Kamu mau tahu apa saja ciri-ciri dari account receivable? Simak pembahasan berikutnya untuk mendapatkan jawaban ciri-ciri dari account receivable.
- Tanggal Jatuh Temponya Biasanya Sesuai dengan Kesepakatan
Account receivable artinya piutang yang dilakukan dalam dunia bisnis. Piutang nantinya memiliki aturan jatuh tempo atau waktu pembayaran yang sebelumnya disepakati oleh kedua pihak. Pada tanggal yang sudah ditetapkan, maka penjual akan menagih pihak terutang, sedangkan konsumen yang sudah mengajukan kredit wajib membayar utang.
Lalu bagaimana jika konsumen terlambat untuk membayar? Perlu kamu ketahui, sistem denda dalam account receivable juga diterapkan untuk memudahkan proses penagihan utang. Jumlah tagihan yang dibayarkan nantinya akan lebih besar dari tagihan awal.
- Memiliki Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo biasanya akan mengacu pada sejumlah nilai transaksi utama yang ditambahkan bunga. Sistem pembayaran dengan jatuh tempo dalam periode waktu tertentu umumnya dapat mendatangkan bunga yang ditanggung kemudian harus dibayarkan langsung oleh pihak terutang.
- Memiliki Umur Jatuh Tempo
Account receivable memiliki umur jatuh tempo yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu umur jatuh tempo harian dan umur jatuh tempo bulanan. Unsur-unsur ini sangat mewakili waktu pembayaran dalam tiap periode. Misalnya piutang dengan umur jatuh tempo bulanan maka akan ditagih setiap tanggal 2 bulan setelah berjalan.
Baca juga: Pengertian Nota Kredit yang Pebisnis Perlu Pahami
Pentingnya Account Receivable Dalam Bisnis
Tugas account receivable adalah untuk mengatur transaksi piutang agar berjalan sesuai dengan kesepakatan waktu. Pada umumnya, semakin banyak pelanggan dalam suatu bisnis maka bisa dikatakan perusahaannya semakin baik. Jika konsumen terlambat membayar hutang sesuai kesepakatan, maka perusahaan bisa berisiko besar tidak dapat keuntungan sama sekali. Proses penjualan yang telah dilakukan justru bisa memicu kerugian dalam bisnis.
Pembayaran yang terlambat dari pelanggan adalah faktor utama mengapa perusahaan mengalami arus kas. Bagaimana cara melacak keterlambatan? Salah satu cara terbaik melacak keterlambatan pembayaran yaitu dengan melakukan perhitungan rasio perhitungan piutang. Perlu kamu ketahui, account receivable merupakan metode perhitungan keuangan sederhana yang bisa menunjukkan cepat lambatnya pelanggan dalam membayar tagihan. Tugas lain account receivable yaitu:
- Menangani Penerimaan Uang
Seorang account receivable harus mampu untuk menangani penerimaan uang perusahaan dari awal mulai dari segala macam pembayaran hingga menerima uang dari bentuk lain. Penerimaan yang dimiliki oleh perusahaan juga harus tercatat dengan baik dalam buku keuangan perusahaan, sehingga nantinya bisa membantu tim keuangan untuk memastikan perhitungan laba rugi perusahaan lebih akurat lagi.
- Melakukan Penagihan
Selain menangani penerimaan uang, seorang account receivable juga perlu melakukan dengan baik proses penagihan sampai menerima pembayaran dari penagihan tersebut. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika posisi satu ini harus memiliki kemampuan untuk menagih pembayaran sampai melakukan pencatatan. Tidak hanya itu saja, tetapi memang butuh kesabaran dan ketelitian untuk melaksanakan tanggung jawab menagih pembayaran.
- Mengirimkan Faktur
Account Receivable juga perlu mengirimkan faktur pembayaran kepada konsumen ataupun pelanggan. Nantinya pelanggan akan melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang tertera dalam faktur. Biasanya kamu yang bertugas sebagai account receivable perlu menghubungi pelanggan yang bersangkutan. Tujuannya agar tidak mengalami kendala dalam proses pembayaran yang sudah disepakati.
- Menerbitkan Faktur Sesuai dengan Kebutuhan
Account receivable adalah kegiatan piutan, sehingga salah satu pihak perlu menerbitkan faktur sesuai dengan kebutuhan. Sebuah faktur nantinya akan dibuat langsung oleh perusahaan untuk keperluan pembayaran pelanggan atau pembayaran konsumen. Dengan faktur inilah, penagihan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan.
Cara Mendapatkan Account Receivable
Bagaimana cara mendapatkan account receivable, mudah kok. Untuk mempelajarinya, kamu bisa menggunakan rumus sebagai berikut.
Account Receivable Days = Piutang Dagang : Penjualan x Jumlah Hari Dalam 1 Tahun
Contoh Account Receivable
Perusahaan manufaktur nantinya akan menerima pembelian barang secara kredit dari pelanggan sebanyak 1 truk barang senilai Rp1 miliar. Dalam perjanjiannya, pelanggan akan memberikan waktu 30 hari untuk melakukan pembayaran piutang. Ketika penjual memberikan fasilitas kredit kepada pelanggan mulai dari tanggal 1 agustus 2021, maka perusahaan manufaktur tersebut bisa mencatat Rp 1 miliar dalam akun piutang account receivable.
Sedangkan pelanggan berhak untuk mencatat Rp 1 miliar padan akun utang usaha yang dinamakan account payable. Saat pelanggan akan melakukan pelunasan, maka nilai utang usaha nantinya akan berkurang, begitu juga dengan nilai piutang usaha penjual. Setiap kedua belah pihak harus sepakat dalam menentukan perjanjian agar nantinya tidak menyebabkan masalah di kemudian hari. Sudah paham mengenai konsep account receivable?
Contoh lain account receivable adalah Citra ingin sekali membeli seperangkat komputer baru yang harganya sekitar Rp6.000.000. Sayangnya Citra belum ada dana saat penjualan, sehingga pihak penjual komputer akan menulis Rp6.000.000 dalam buku piutang. Ketika Citra sudah melunasinya, maka uang tersebut nantinya akan kembali menjadi kas penjual.
Namun jika Citra tidak dapat membayar seperangkat komputer dalam waktu 30 hari, maka uang tersebut akan tetap ada dari perusahaan yang sudah mengeluarkannya. Piutang yang belum terbayarkan, maka perusahaan perlu menghubungi konsumen atau meminta bantuan pihak ketiga untuk menagih langsung tanggungan Citra.