7 Pos Keuangan yang Wajib Dialokasikan Rumah Tangga
Banyak yang harus disesuaikan saat kamu dan pasanganmu sudah memasuki fase pasca menikah. Kebiasaan hidup, kebiasaan setiap hari, dan berbagai hal lainnya tentu butuh penyesuaian. Tak terkecuali soal keuangan. Kamu harus menyiapkan pos keuangan yang wajib dialokasikan untuk rumah tangga.
Saat belum lama melangsungkan hidup yang baru bersama pasangan, tak sedikit pengantin baru yang belum mampu untuk mengatur finansial rumah tangga dengan baik. Sehingga, tak jarang pengeluaran keluarga di masa awal-awal pernikahan seringkali lebih besar ketimbang pendapatan bulanannya.
Padahal, memastikan jumlah pengeluaran lebih sedikit dari pendapatan merupakan poin penting agar kondisi keuangan terjaga. Jika kamu biarkan kondisi pengeluaran lebih besar daripada pendapatan maka lama-kelamaan tabunganmu berangsur-angsur menipis dankahirnya menjadi masalah finansial yang fatal.
Maka dari itu, agar terhindar dari hal itu kamu perlu memahami pembagian pos keuangan yang wajib dialokasikan rumah tangga. Simak penjelasannya di bawah ini agar bisa mengatur pos keuangan rumah tangga lebih baik.
Pos sosial
Banyak yang tidak menyadari bahwa untuk mendapatkan keuangan keluarga yang ideal, kamu harus menyisihkan sebagian pendapatan untuk kebutuhan sosial seperti beramal. Contohnya dalam agama Islan, ada alokasi untuk berzakat yaitu sekitar 2,5% dan untuk agama Kristen, alokasi untuk pos ini adalah 10%. Selain dapat membantu sesama, memiliki anggaran untuk pos ini juga dapat meringankan beban batin sehingga kamu juga menjadi lebih bersyukur.
Pos cicilan utang
Bagi yang masih memiliki cicilan atau utang, pos ini wajib dialokasikan anggarannya setiap bulan. Pastikan jumlah seluruh cicilan yang dimiliki tidak lebih dari 30% pendapatan per bulan. Hal itu dilakukan agar beban keuangan tidak terlalu berat.
Nah jika kamu memiliki utang tidak lebih dari 30% atau bahkan tidak memiliki utang dan cicilan, maka bisa dialihkan untuk tabungan, dana darurat, ataupun investasi. Dengan begitu, kondisi keuangan bisa terjaga dan terhindar dari pengeluaran yang tidak terlalu penting.
Baca juga: 7 Tips Lancar Bayar Cicilan Utang saat Resesi
Pos asuransi diri dan keluarga
Asuransi bisa dikatakan perlu disiapkan. Sebab kamu tidak akan tahu kapan musibah akan mendatangi seseorang atau keluarga. Maka dari itu, kamu wajib memiliki asuransi untuk diri sendiri dan keluarga. Tidak perlu mahal, alokasikan saja 10% dari penghasilanmu untuk pos asuransi ini agar suatu saat hal buruk terjadi, maka asuransi akan siap menanggung seluruh biayanya.
Pos pendidikan anak
Pos pendidikan anak sepatutnya disiapkan jauh-jauh hari. Sesuai dengan beberapa saran dari perencana keuangan, alokasi penghasilan untuk pos ini ialah sebesar 10 hingga 15%. Dengan begitu, saat tiba anakmu memasuki usia sekolah, finansial keluarga tidak akan terganggu.
Pos investasi
Investasi menjadi salah satu produk keuangan yang wajib dimiliki guna menaggulangi inflasi yang pasti terjadi setiap tahunnya. Unutk pos ini, kamu dan pasangan bisa mengalokasikan sekitar 10 hingga 20% dari penghasilanmu.
Pos kebutuhan sehari-hari
Pos ini menjadi pos yang paling penting karena hal ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harimu. Namun, agar pos lainnya tetap bisa terisi, usahakan pengeluaran untuk kebutuhan harian paling banyak yakni 60% dari penghasilan bulananmu.
Pos hiburan dan liburan
Pos ini juga bisa dikatakan tidak kalah penting. Kamu perlu menyisihkan sebagian penghasilan untuk kebutuhan hiburan dan liburan. Untuk pos keuangan ini bisa disiapkan masing-masing maksimal 5% dari penghasilan. Hal itu dilakukan agar kebutuhan lain tetap terpenuhi dan menjaga pengeluaran untuk tidak terbuang pada kebutuhan ini.
Demikian pos keuangan yang wajib dialokasikan rumah tangga terutama untuk pasangan yang baru saja menikah. Sebab tak bisa dipungkiri jika keuangan menajdi salah satu hal banyak pemicu masalah rumah tangga. Dengan perencanaan keuangan yang baik, maka kamu dan pasanganmu kecil kemungkinan masalah finansial terjadi. Semoga bisa menginspirasi ya TemanKlik!