3 Tips Investasi Pemula Ini Bisa Menekan Risiko Investasi Lho!
Saat ini, melalukan investasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan yang stabil. Namun, jika kamu pemula dalam bidang ini, wajar jika kamu merasa khawatir akan risiko yang mungkin terjadi. Tenang saja, ini dia tiga tips investasi pemula yang bisa kamu tempuh untuk meminimalisir risiko saat berinvestasi untuk pertama kalinya.
Tentukanlah ukuran kemungkinan rugimu
Dalam setiap jenis investasi, kamu akan selalu bersinggungan dengan kemungkinan rugi. Entah itu kerugian yang kecil atau besar, pasti akan kamu alami pada titik tertentu. Mengenali dan memahami jenis-jenis risiko atau gabungan dari beberapa jenis risiko akan membantumu untuk menekan risiko. Untuk itu, kamu perlu menentukan ukuran kemungkinan rugimu sendiri.
Kamu dapat menentukan kemungkinan rugimu sendiri dengan memperhatikan penghasilanmu dan rasio utang yang kamu miliki. Tenang saja, bukan berarti kamu tidak boleh memiliki cicilan per bulan untuk membayar berbagai keperluan. Hanya saja, pastikan agar cicilan maksimal per bulan tidak mencapai lebih dari 30% pendapatan kamu. Apabila lebih dari itu, bisa dipastikan kamu akan kesusahan mengalokasikan dana untuk investasi dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Jika kamu memiliki pendapatan yang tinggi dan tingkat keamanan finansialmu cenderung stabil, kamu memiliki kemungkinan rugi yang lebih rendah. Toleransimu terhadap kerugian juga akan meningkat. Namun, jika kamu memiliki pendapatan yang rendah dan tingkat keamanan finansialmu kurang stabil, lebih baik kamu memilih investasi yang minim risiko.
Lakukanlah riset
Tips investasi pemula untuk menekan risiko berikutnya adalah dengan melakukan riset. Bagi kamu para pemula, cari tahu sejarah tempat kamu akan berinvestasi, pertumbuhan pendapatannya, manajemen, dan juga beban utangnya. Setelah mendapatkan semua informasi tersebut, bandingkanlah dengan produk investasi yang serupa.
Sedikit tips saat kamu melakukan riset perusahaan tempatmu berinvestasi, perhatikanlah poin yang satu ini. Poin yang harus kamu perhatikan adalah Price to Earning Ratio atau yang lebih sering disingkat menjadi P/E Ratio. Rasio ini berfungsi untuk menghitung harga saham sebuah perusahaan yang dibandingkan dengan pendapatan perusahaan.
Jika sebuah perusahaan memiliki kecenderungan P/E Ratio yang tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan lain di bidang yang sama, maka perusahaan tersebut juga memiliki risiko yang lebih tinggi juga. Selain P/E Ratio, manajemen dan pendapatan yang tidak stabil juga dapat menjadi indikator yang baik.
Jangan mudah terbawa arus pasar
Untuk mendapatkan investasi yang sesuai bagimu, kamu harus melakukan riset pasar, terutama jika kamu melakukan investasi saham. Dengan melakukan riset pasar, kamu akan mengetahui saham apa saja yang sedang panas. Namun, ada baiknya kamu membatasi diri untuk melihat selera pasar.
Hal ini mungkin akan sulit dilakukan mengingat hal termudah untuk mendapatkan investasi yang menjanjikan adalah dengan melihat selera pasar. Terutama jika kamu melihat investor lain yang telah mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut.
Membeli saham yang panas hanya akan membuat investasimu berjangka pendek. Pasar saham akan terus berfluktuasi sehingga akan ada masanya saham yang sedang panas menjadi tidak laku di pasaran juga. Pilihlah perusahaan yang telah dikenal memiliki tren yang stabil. Contohnya seperti PT Astra Internasional Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT HM Sampoerna Tbk yang dinobatkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam daftar sebelas perusahaan dengan kinerja terbaik.
Hasil yang akan kamu peroleh dari berinvestasi jelas tidak main-main jumlahnya. Tetapi, untuk mendapatkan hal itu kamu perlu melewati berbagai macam rintangan dan risiko. Ulasan di atas telah membahas apa saja tips investasi pemula yang harus kamu tahu. Semoga tips tersebut dapat membantumu untuk menekan risiko saat berinvestasi. Ingatlah untuk selalu waspada dan tekun saat berinvestasi, maka kamu akan mendapatkan hasil yang memuaskan.