Tips & Perkiraan Biaya Usaha Tambak Udang

Tips & Perkiraan Biaya Usaha Tambak Udang
Tips & Perkiraan Biaya Usaha Tambak Udang. Photo by @jamestiono
Waktu baca: 4 menit

Udang adalah salah satu sumber protein hewani yang nilai permintaannya cenderung selalu naik dari waktu ke waktu. Oleh karena usaha tambak udang dapat menjadi alternatif pilihan bisnis yang sangat potensial untuk dikembangkan. 

Akan tetapi membudidayakan udang tambak juga tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh persiapan matang sekaligus pengumpulan modal sebagai langkah awal. Nah agar kamu tak bingung berikut tips serta perkiraan biaya usaha tambak udang sebagai patokan.

Baca juga: Alasan Berani Memulai Bisnis, Jangan Ragu!

Tips Menjalankan Usaha Tambak Udang

Usaha tambak untuk membudidayakan udang memang memiliki nilai prospek yang tinggi. Berikut beberapa tips sekaligus panduan langkah agar usaha tambak ini dapat berhasil sebagaimana yang kamu harapkan:

1. Tentukanlah Jenis Udangnya

Salah satu bahan utama dalam menjalankan usaha ini adalah udang itu sendiri. 

Untuk itu maka langkah pertama adalah menentukan jenis udang tambak yang sesuai untuk kamu budidayakan. Di tanah air sendiri ada beberapa jenis udang yang biasa menjadi usaha budidaya tambak.

Jenis udang tersebut antara lain adalah Udang Kipas, Udang Jerbung, Udang Dogol, dan Udang Vannamei. Selain itu Udang Windu, Udang Galah dan Udang Kucing juga merupakan jenis udang yang banyak dibudidayakan oleh para petani Tambak.

Tentunya setiap udang akan memiliki ciri khas, nilai lebih serta karakternya masing-masing. Jadi sebelum menentukan jenis udang pilihan, kamu harus memahami ketiga hal tersebut terlebih dahulu, termasuk detail perawatannya.

Tips untuk memudahkan dalam memilih jenis udang tambak yang akan dibudidayakan adalah selalu pilih jenis udang yang populer. Selain itu pastikan jika jenis udang tersebut memiliki nilai permintaan pasar yang tinggi.

Beberapa jenis udang yang memenuhi kriteria tersebut antara lain Udang Windu, Udang Galah serta Udang Vannamei. Ketiga jenis udang tersebut selain sangat populer di tanah air, juga memiliki nilai jual tinggi di pasaran.

2. Pilihlah Lokasi yang Terbaik

Setelah menentukan jenis Udang, maka langkah berikutnya adalah mencari lokasi tambak yang terbaik. Lokasi terbaik untuk mengembangkan usaha tambak udang adalah lahan dengan tekstur tanah yang liat serta sedikit berpasir.

Mengapa karakter tanah liat dan berpasir justru yang dipilih? 

Karena jenis tanah seperti itu akan sangat mudah untuk kamu padatkan, sekaligus memiliki kemampuan menahan air yang sangat baik. Karakter tanah seperti ini umumnya berada di daerah sekitar pesisir pantai.

Nah itulah mengapa kamu tak perlu heran jika usaha tambak banyak dibudidayakan di daerah pesisir pantai. Selain karakter tanah, kamu juga harus memastikan jika suhu air di lahan yang akan menjadi tempat pembudidayaan udang tersebut bersuhu ideal. 

Yaitu 25 derajat Celcius dengan jenis air yang digunakan adalah air Payau. Yang terakhir, jangan lupa untuk membuat saluran air dengan akses yang baik. Selain untuk menjaga aliran air tetap berjalan, saluran air juga akan memudahkan proses panen udang nantinya. 

3. Persiapkan Modal Usaha Tambak

Langkah selanjutnya kamu dapat mulai mempersiapkan modal dengan perkiraan biaya berdasarkan pemilihan jenis udang dan lahan tambak. Selain itu besaran nilai modal yang kamu persiapkan ini nantinya juga harus sesuai dengan konsep usaha yang dipilih.

Tentunya apabila akan menggunakan konsep tambak udang tradisional, maka nilai modalnya dapat ditekan agar tak terlalu tinggi. 

Sebaliknya jika memutuskan untuk menggunakan konsep usaha tambak udang modern maka kamu harus bersiap untuk menyediakan modal yang cukup besar.

Hal tersebut karena proses pembuatan tambak udang modern dilakukan melalui pengecoran lahan yang pasti membutuhkan biaya lebih. Selain itu tambak udang modern juga membutuhkan penggunaan kincir air.

Tentunya hal tersebut akan membutuhkan tambahan biaya lebih, baik dalam hal pengadaan maupun perawatannya. Kincir angin itu sendiri berfungsi sebagai pemasok oksigen untuk kebutuhan respirasi udang.

Selain itu kincir angin juga berguna dalam menjaga kelangsungan dalam proses dan biologi, kimia serta fisika pada perairan tambak udang.

4. Persiapkan Kolam untuk Budidaya Udang

Langkah selanjutnya kamu dapat segera membangun kolam tambak udang agar bisa segera memulai usaha. Tentunya pembuatan kolam ini harus sesuai dengan konstruksi kolam tambak udang yang baik dan sehat.

Misalnya memiliki tanggul dengan pintu air, papan pengarah aliran air, saringan penampungan air dan lain sebagainya. Pembuatan kolam tambak ini dapat kamu sesuaikan dengan nilai modal yang tersedia, sistem budidaya serta luasan dari lahan yang tersedia.

5. Pilihlah Bibit Udang yang Berkualitas

Langkah selanjutnya, kamu bisa mulai membeli bibit udang dengan jenis yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya. 

Karena salah satu faktor kesuksesan usaha tambak udang ini terletak pada penggunaan bibit udang, maka pastikan untuk memilih bibit yang berkualitas.

Untuk itu pastikan kamu membeli bibit udang pada pihak penyedia bibit yang kompeten dan terpercaya. Pilihlah bibit yang unggul dengan batasan usia yang tak terlalu tua. Karena semakin tua usia bibit udang maka harga yang dipatok akan semakin mahal.

6. Tentukan Jenis Pakannya 

Pakan terbaik bagi udang adalah jenis pakan alami seperti diatome atau zooplankton. Untuk memperoleh jenis pakan yang alami bagi udang caranya sangat mudah. Kamu tinggal menaburkan pupuk organik atau kimia (NPK, Urea adat TSP) pada lahan tambak.

Biarkan selama satu minggu agar pakan alami muncul pada dasar kolam. Untuk memastikan pakan alami usaha tambak udang terbentuk, dapat kamu pantau dari perubahan warna air tambak yang menjadi kecoklatan.

7. Pastikan Jadwal Perawatan dan Panen Udang Sesuai

Panen udang terjadwal.
Panen udang terjadwal. Photo by kincircair.id

Langkah paling akhir, pastikan perkembangan udang yang kamu budidayakan berkualitas. 

Caranya beri pakan dengan teratur serta berikan tambahan vitamin khusus untuk udang. Jangan lupa pastikan juga agar kandungan oksigen dalam kolam tersuplai dengan optimal. 

Jika semua langkah tersebut kamu lakukan secara konsisten, maka dalam masa sekitar 4 hingga 5 bulan sesudah penebaran benih, udang sudah dapat dipanen.

Detail Biaya Usaha Tambak Udang yang Diperlukan

Sebagai gambaran awal agar tak salah dalam membuat perhitungan persiapan nilai modal, berikut perkiraan kasar sekaligus unsur-unsur modal. 

Tentunya perkiraan ini disesuaikan juga dengan konsep, luasan lahan serta kemampuan masing-masing petani tambak udang. 

  1. Biaya pembuatan kolam tambak dengan perkiraan luas lahan tambak udang sekitar 1 hektar, yaitu Rp30.000.000.
  2. Pembelian mesin diesel (generator) untuk sirkulasi oksigen, aliran air serta proses panen, Rp 5.000.000.
  3. Pembelian pakan udang sebesar 10 kg dengan asumsi harga per kilo-nya adalah Rp 14.000, yaitu Rp 140.000.
  4. Pembelian berbagai peralatan lainnya seperti bak, ember, jaring, dan lain-lain sebesar  Rp 5.000.000.
  5. Biaya konsumsi air serta listrik Rp 4.000.000.
  6. Pembelian obat dan vitamin khusus udang, Rp 500.000.
  7. Pembelian bibit udang senilai Rp 800.000.

Nah dari detail kebutuhan tersebut di atas, maka jumlah modal keseluruhan untuk usaha tambak udang adalah Rp 45.440.000. Tentunya perkiraan nilai modal ini akan dapat berubah saat ada perubahan harga dari unsur-unsur tersebut di atas.

Bagaimana, tertarik untuk menggeluti usaha tambak udang?

Mungkin Anda juga menyukai