Pengertian Goodwill: Jenis, Rumus dan Manfaatnya Lengkap

Pengertian Goodwill
Pengertian Goodwill: Jenis, Rumus dan Manfaatnya Lengkap. Photo by Pexels
Waktu baca: 4 menit

Istilah goodwill memang jarang terdengar untuk kalangan awam kecuali kamu yang biasa menangani bisnis hitung akuntansi. Apa pengertian goodwill dan bagaimana fungsi dalam hubunganya dengan bisnis, memang perlu mengetahui secara lebih jelas.

Sebagai aset tidak berwujud atau intangible banyak yang kesulitan mengetahui contoh goodwill dan cara menghitungnya. Meskipun demikian tetap dapat mempelajari dengan mudah dan selengkapnya ada dalam artikel ini.

Pengertian Goodwill

Sebagai aset bisnis yang penting mungkin kamu jadi lebih penasaran apa itu goodwill. Sebuah aset memiliki peran masing-masing guna pertumbuhan bisnis agar memperoleh keuntungan. Dalam berbisnis keuntungan dapat diperoleh dari beberapa sisi tertentu.

Bisa dikatakan pengertian goodwill adalah selisih nilai pembelian perusahaan yang dilakukan perusahaan lain. Faktor pembentuk goodwill ada beberapa macam, di antaranya adalah:

  • Perusahaan memiliki identitas jelas dan kuat. Surat dan dokumen pembentukan perusahaan telah lengkap dan sesuai aturan yang berlaku.
  • Perusahaan memiliki reputasi bagus dan secara umum memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat luas.
  • Terdapatnya sumber daya manusia yang baik dengan kinerja bagus dan kompeten terhadap perusahaan yang bersangkutan.
  • Menggunakan teknologi terbaik dan terbaru untuk memaksimalkan produksi guna peningkatan bisnis.

Faktor yang ada memang tidak dapat terukur secara fisik, namun merupakan aset berharga dalam sebuah bisnis. Maka dari itu goodwill disebut sebagai contoh aset tidak berwujud atau non riil. Pencatatan dilakukan ketika akuisisi terjadi dan perusahaan membeli perusahaan lain.

Harga jadinya lebih tinggi dari nilai secara umum dan berapa aset tak berwujud serta tak berwujud lalu dikurangi kewajiban sebagai asumsi. Pengertian goodwill dan contohnya ketika perusahaan melakukan pembelian perusahaan. 

Penilaian goodwill dikatakan baik jika pembelian aset di atas harga rata-rata kekayaan aslinya. Namun, jika sebaliknya maka yang terjadi adalah goodwill  negatif. 

Pengertian goodwill memang tidak mudah kamu pahami tapi jika telah memahami dasarnya akan lebih gampang mengetahui lebih dalam. Terdapat pula istilah amortisasi goodwill yang artinya penyusutan pada aset tidak berwujud. 

Baca juga: Pengertian, Keunggulan, Tahapan dan Perencanaan Produksi Massal

Jenis-Jenis Goodwill

Goodwill dalam akuntansi memiliki jenis dan sifat tertentu. Apabila merujuk dalam hubungannya dengan keuangan perusahaan ada 2 jenis perhitungan yaitu:

1. Goodwill Akuntansi

Perusahaan melakukan pencatatan goodwill dalam laporannya. Goodwill dalam akuntansi adalah laporan keuangan sesuai peraturan standar akuntansi yang berlaku. Hal ini berhubungan dengan akuisisi yang terjadi dalam goodwill.

2. Goodwill Ekonomi

Jika kamu mencarinya dalam neraca perusahaan, maka tidak akan menemukannya. Pengertian goodwill dalam acuannya di bidang ekonomi berkonsep tidak ada kaitannya dalam proses akuisisi. 

Jenis goodwill ekonomi lebih terlihat dalam hubungannya berupa kinerja perusahaan untuk prospek pada masa yang akan datang. Hal ini tergantung dari:

  • Reputasi perusahaan
  • Kualitas dari karyawan yang bersangkutan
  • Loyalitas brand

Dua jenis goodwill di atas sangat berbeda meskipun kelihatannya hampir sama.

Cara Hitung Goodwill

Goodwill termasuk aset apa? Jawabannya yaitu tidak berwujud seperti penjelasan sebelumnya. Untuk melakukan perhitungan dapat dilihat melalui contoh soal goodwill. Berbagai contoh perhitungan biasanya untuk memulai hitung awal dari pembelajaran goodwill ini.

Adapun perhitungan menggunakan laba rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

Goodwill = P – (A + L)

Penjelasannya adalah:

P = Harga beli perusahaan

A = Nilai pasar wajar aset

L = Nilai pasar wajar dari liabilitas

Sebelum melakukan perhitungan perlu adanya penyesuaian, yaitu:

  • Keseluruhan laba abnormal dari laba bersih.
  • Rugi laba abnormal tambah laba bersih setiap tahun.
  • Laba dari investasi dikurangi laba bersih dari tahun tersebut.

Perhitungan dan contohnya bisa cek berikut ini:

Perusahaan A membeli Perusahaan B 2,5 milyar rupiah. Perusahaan B dengan total aset 3,5 milyar rupiah. Terdapat total kewajiban sebesar 1,5 milyar rupiah. Kamu dapat menghitung aset bersih perusahaan B sebesar 2 milyar rupiah.

Maka dari itu goodwill adalah 0,5 milyar rupiah. Jika dimasukkan dalam neraca, perusahaan A goodwill sebesar 0,5 milyar rupiah dengan aset 3,5 milyar rupiah. Kredit sebagai kewajiban utama sebesar 1,5 milyar rupiah dan uang tunai 2,5 milyar rupiah.

Jadi perusahaan A memiliki keuntungan set sebesar 1,5 milyar rupiah dengan perhitungan 3,5 milyar + 0,5 milyar – 2,5 milyar. 

Aset yang tidak berwujud ini dapat dihitung dengan perhitungan yang kadang membingungkan, padahal tidak seperti ini. Pemilik perusahaan yang memiliki ide dan kreativitas akan dengan mudah melakukan banyak hal baru dalam goodwill seperti ini.

Sebuah keuntungan diperoleh perusahaan dengan aset luar biasa. Apabila memiliki perencanaan baik, aset dapat dimaksimalkan untuk mendapatkan keuntungan optimal.

Manfaat Goodwill

Kamu telah mengetahui pengertian goodwill dan termasuk aset apa goodwill tersebut. Saatnya mengetahui manfaat goodwill dengan lengkap berikut ini.

1. Hasil dari Penyewaan

Apabila perusahaan sudah diakuisisi dapat disewakan karena tidak dikelola secara pribadi Perusahaan mendapatkan penghasilan dari uang sewa tersebut selama penyewaan masih terus berlangsung.

2. Hasil dari Penjualan Produk

Perusahaan yang telah diakuisisi mendapatkan penghasilan dari produk. Penjualan produk kembali dan menghasilkan selisih harga tertentu. Hitung laba dari penjualan tersebut dengan baik untuk keuntungan optimal.

3. Dapat Lisensi Baru

Penghasilan berikutnya dari lisensi perusahaan yang dibayarkan perusahaan yang mengakuisisi. Artinya pemilik perusahaan yang diakuisisi tidak mendapatkan apapun lagi. 

Apakah hal ini menguntungkan, tentu saja iya karena pendapatan akan bertambah untuk yang mengakuisisi.

4. Kualitas Layanan Optimal

Adanya akuisisi mengakibatkan pemilik memiliki dobel perusahaan. Jika berjalan pada koridor yang sama maka produk yang ditawarkan semakin mudah. 

Kualitas layanan otomatis meningkat karena pengiriman produk lebih banyak dari sebelumnya dan tingkat orderan meningkat tajam.

5. Efisiensi Biaya

Penghematan pengeluaran tentu diperoleh dengan adanya goodwill. Pada awalnya memang tidak terlihat seberapa besar keuntungan tanpa melihat nilai asetnya. Akan tetapi keuntungan lain akan terlihat untuk masa datang. 

Semua itu akan menghemat pengeluaran perusahaan dengan laba yang akan didapatkan di masa yang akan datang. Peningkatan produk secara bagus akan adalah nama baik bagi perusahaan tersebut.

Hal tersebut terjadi karena beberapa hal berikut:

  • Apabila perusahaan memiliki karyawan banyak dapat dilakukan pindah tugas ke perusahaan baru. 
  • Pekerjaan lebih efektif dan efisien dengan karyawan yang telah berpengalaman di bidangnya.
  • Pembayaran gaji pemberiannya tanggung jawab oleh perusahaan baru sehingga pengeluaran dapat ditekan.

Perhitungan keuangan perusahaan memang tak bisa lepas dari akuntansi dan berkaitan erat dengan goodwill. Meskipun terlihat kurang menguntungkan adanya goodwill akan menambah keuntungan di masa akan datang.

Sebagaimana telah dijelaskan pengertian goodwill yang merupakan jenis aset tidak berwujud tapi ada dan memberikan laba optimal. Laba perusahaan didapatkan dengan berbagai manfaat adanya goodwill dan akuisisi perusahaan.

Mungkin Anda juga menyukai