Mengenal Apa Itu Retained Earning: Penggunaan, Fungsi, Unsur dan Cara Menghitungnya

Retained earning
Mengenal Apa Itu Retained Earning: Penggunaan, Fungsi, Unsur dan Cara Menghitungnya. Photo by Pixabay
Waktu baca: 3 menit

Begini Cara Menghitung Retained Earning

Pada penjelasan sebelumnya, sudah dijelaskan rumus dari Retained Earning. Namun, ada beberapa langkah yang harus di ikuti terlebih dahulu untuk menghitung ini, diantaranya;

  • Mengumpulkan Data Laporan Keuangan Perusahaan

Kamu dapat mengetahui laba ditahan melalui laporan keuangan perusahaan. Pada intinya, retained earning merupakan laba bersih yang dikurangi dividen yang dibayar. Semua itu tercatat resmi di laporan keuangan perusahaan.

  • Menghitung Laba Kotor

Di beberapa kondisi tertentu, kamu harus menghitung laba bersih melalui laba kotor perusahaan. Hal ini terjadi karena suatu kondisi dimana laba bersih bisa saja tidak ada.

  • Menghitung Laba Operasi

Berikutnya menghitung laba operasi. Laba operasi merupakan laba dari perusahaan namun sudah dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi.

  • Menghitung Laba Bersih Sebelum Dikurangi Pajak

Setelah mengetahui laba operasional, kini saatnya menghitung laba bersih sebelum dikurangi pajak.

  • Menghitung Laba Bersih Setelah Dikurangi Pajak

Berikutnya, kamu dapat melihat pajak yang dibayarkan oleh perusahaan. Caranya cukup mudah, kamu dapat mengurangi laba bersih sebelum pajak dengan pajak yang akan disetorkan oleh perusahaan.

  • Mengurangi Hasilnya dengan Dividen yang Telah Disetorkan

Jika sudah mendapatkan laba bersih setelah pajak, kini saatnya menguranginya dengan dividen yang sudah disetor ke pemegang saham.

  • Menghitung Saldo Akhir

Untuk menghitung saldo akhir, kamu dapat menghitungnya dengan menambahkan laba ditahan sebelumnya dan juga laba ditahan terbaru.

Demikian penjelasan mengenai retained earning. Semoga menambah wawasanmu.

Mungkin Anda juga menyukai