Cara Mengatur Keuangan dengan Prinsip 10 – 20 – 30 – 40

Mengatur Keuangan
Belajar Mengatur Keuangan via @plushdesignstudio
Waktu baca: 3 menit

Memasuki usia produktif, selalu ada pendapatan tetap yang masuk ke dalam rekening kamu tiap bulan. Dengan hasil dari kerja keras kamu tiap hari, kamu mendapatkan pendapatan yang bisa dipakai untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak hanya untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, kamu juga pastinya akan menggunakan uang untuk berfoya-foya. Tentu saja itu bukan suatu hal yang salah.

Tapi perlu kamu ingat, ketika berada di usia produktif, kamu juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi. Kamu harus bisa mengatur keuangan. Kenapa demikian? Kamu tidak hidup hanya untuk saat ini. Masih ada masa depan yang siap menyambut kamu, dan kamu sudah seharusnya menyiapkan kekuatan keuangan kamu dari sekarang.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan tiap bulannya. Salah satunya adalah prinsip 10-20-30-40. Pernah mendengarnya? Memang belum banyak tahu cara mengatur keuangan dengan prinsip ini. Padahal prinsip ini bisa membawa keuntungan yang besar untuk kamu dan bisa membuat kamu memiliki kekuatan keuangan yang cukup dalam menyongsong masa depan, termasuk dengan masa kini. Bagaimana cara mengatur keuangan dengan prinsip 10-20-30-40? Berikut ulasannya.

10 untuk Amal

Sebelum masuk ke hal pertama, perlu dijelaskan kalau maksud dari 10-20-30-40 adalah persentase keuangan yang harus dipilah sesuai kebutuhan yang sudah ditetapkan oleh prinsip ini. Dan 10 persen pertama adalah untuk amal.

Dalam menjalani kehidupan, kamu tidak hanya bergantung kepada diri sendiri dan orang lain, tapi juga bergantung dengan kuasa-Nya yang selalu memberikan berkat dan perlindungan untuk menjadikan kamu semakin baik lagi setiap waktunya. Maka dari itu, di dalam prinsip ini, 10 persen pertama dipakai untuk amal.

Kamu bisa mengamalkan 10 persen dari pendapatan kamu tiap bulan untuk beramal. Dari memberikannya sebagai persembahan, dimasukkan ke kotak amal, hingga langsung mengirimnya ke lembaga yang berfokus dalam membantu sesama yang membutuhkan, itu terserah pilihan kamu sendiri. Tapi pada dasarnya, dengan kamu bisa menyisihkan 10 persen untuk amal, itu adalah langkah yang sangat tepat karena kembali lagi ke pernyataan awal, segala usaha yang kamu lakukan tidak akan bisa terjadi tanpa bantuan-Nya.

20 untuk Masa Depan

Setelah 10 persen pertama untuk amal, 20 persen berikutnya diperuntukkan untuk masa depan. Seperti yang ditulis di awal, kamu tidak hanya hidup untuk masa kini, tetapi juga masa depan. Maka dari itu, perlu cara mengatur keuangan yang tepat agar masa depan kamu lebih terjamin dalam urusan finansial.

Mulai saat ini, coba sisihkan 20 persen dari total pendapatan kamu tiap bulan untuk masa depan. Teruslah menabung 20 persen tiap bulan tanpa menyentuh tabungan kamu. Tanamkan dalam diri kamu kalau tabungan adalah hal yang penting dan itu sangat menguntungkan.

mengatur keuangan untuk masa depan
Siapa sih yang gak mau keuangannya stabil di masa depan? via @twopaddles

Namun, perlu digarisbawahi, 20 persen untuk masa depan tidak hanya bisa ditabung dalam bentuk uang, tapi kamu juga bisa melakukan investasi seperti lewat KlikCair. Dengan melakukan investasi di KlikCair, kamu akan mendapatkan keuntungan yang jelas sekaligus membantu UMKM yang membutuhkan pembiayaan demi berjalannya bisnis mereka. Pada akhirnya, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam beberapa tahun ke depan.

30 untuk Cicilan

Setelah 30 persen sudah diambil untuk amal dan masa depan, berikutnya adalah 30 persen untuk cicilan. Seperti dilansir Kompas.com, dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang harus kamu beli untuk menunjang kehidupan kamu karena terkadang tanpa adanya barang-barang itu, aktivitas kamu sehari-hari bisa terhambat. Pada masa kini, menyicil bukan suatu hal yang aneh lagi. Untuk itu, dalam prinsip mengatur keuangan 10-20-30-40, 30 persen berada di tempat khusus untuk membayar cicilan.

Tapi tetap perlu diingat, jangan sampai cicilan ini memberatkan kamu. Kalau memang tidak terlalu diperlukan, kamu bisa memotong anggaran untuk cicilan dan memasukkannya ke anggaran untuk masa depan sehingga masa depan kamu semakin terjamin.

40 untuk Masa Kini

Setelah 60 persen sudah dipakai untuk amal, masa depan, dan cicilan, sisanya adalah 40 persen dan itu dipakai untuk masa kini. Ya, kamu bisa memasukkan 40 persen dari pendapatan kamu tiap bulan untuk biaya hidup sehari-hari.

Secara persentase, tentu saja ini menjadi anggaran yang paling besar dalam cara mengatur keuangan kamu setiap bulan karena banyak hal yang harus dibayarkan agar aktivitas kamu sehari-hari berjalan lancar. Dari biaya transportasi, makan, hingga belanja bulanan.

Bagaimana? Apakah kamu tertarik mengatur keuangan dengan prinsip 10-20-30-40? Prinsip ini sangat menarik untuk dijalankan karena kamu bisa mengatur keuangan dengan layak tiap bulannya. Selain prinsip 10-20-30-40, ada juga prinsip 50-30-20 yang bisa menjadi alternatif cara mengatur keuangan untuk kamu lakukan.

Mungkin Anda juga menyukai