Masalah Keuangan pada UMKM yang Sering Terjadi dan Penyelesaiannya
Kelangsungan hidup sebuah usaha atau bisnis memang bergantung pada kondisi finansialnya. Tak ayal, jika masalah keuangan pada UMKM sangat dikhawatirkan para pelaku usaha kecil. Dikhawatirkan dapat membuat operasional bisnis terhambat.
Padahal, jika UMKM semakin berkurang akan berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran. Dikarenakan selama ini, UMKM berperan penting dalam menciptakan peluang kerja.
Nah, apakah kondisi keuangan bisnis UMKM yang kamu jalankan juga bermasalah? Jika iya, segera cari solusinya. Masalah keuangan yang dibiarkan saja dapat membahayakan perkembangan usahamu.
Namun, kamu tak perlu bingung. Berikut akan dibahas beberapa masalah keuangan UMKM yang paling populer sekaligus penyelesaian masalahnya. Jadi, segera simak ulasannya berikut ini.
3 Masalah Keuangan pada UMKM yang Paling Populer
Memang betul, masalah keuangan merupakan tantangan terbesar bagi para pemilik usaha mikro. Untuk itu, kamu harus selalu mewaspadainya. Nah, berikut ini adalah 3 masalah keuangan UMKM yang sering terjadi, yaitu:
- Mencampur Keuangan Usaha dan Pribadi
Tidak dipungkiri, masalah klasik para pemilik bisnis UMKM adalah mencampuradukkan uang bisnis dengan uang pribadi. Memang kelihatannya sangat sepele. Namun, risikonya ternyata tidak main-main.
Risiko paling sederhana, performa bisnismu tidak dapat diukur dengan jelas mengenai keuntungan ataupun kerugiannya. Sedangkan, risiko terparah adalah usaha UMKM yang kamu motori bisa gulung tikar.
Apa penyebabnya? Kemungkinan terbesar, kamu menghabiskan uang hasil usaha untuk keperluan pribadi. Hal ini akan membuatmu kehabisan modal.
- Tidak Memiliki Manajemen Keuangan yang Matang
Nyatanya, masalah keuangan pada UMKM sangat bergantung pada kematangan pengelolaan finansial. Jadi, apabila tidak dikelola secara matang rentan membuat usahamu kehabisan dana cadangan.
Biasanya, karena usaha UMKM adalah miliki sendiri sering membuatmu berfokus mengejar omset saja. Tak jarang, ketika mendapat omset berlebih kamu tergoda membeli aset yang tidak diperlukan dengan dalih investasi.
Padahal, setiap bisnis harus memiliki dana operasional cadangan sebesar 3-6 bulan kedepannya. Nah, apa jadinya jika usahamu tidak mempunyai cadangan keuangan? Tentunya bisnis akan terhambat, bahkan mandek ditengah jalan.
- Tidak Memiliki Laporan Keuangan
Selain sistem pengelolaan yang tidak matang, banyak bisnis UMKM yang tidak memiliki laporan keuangan. Padahal, tidak adanya laporan keuangan dapat memicu bisnismu terpuruk.
Bagaimana tidak, laporan keuangan sangat diperlukan untuk memonitor jalannya setiap usaha. Terlebih, laporan keuangan tidak melulu tentang laba atau rugi saja. Tapi harus ada neraca, laba, rugi, dan arus kas.
Sedangkan, tak sedikit pelaku UMKM beranggapan uang yang masuk adalah pendapatan, sedangkan uang yang keluar merupakan biaya. Dan selisihnya dianggap untung. Padahal, tidak sesederhana itu.
Baca juga: Pengertian UMKM Serta Tips untuk Pebisnis UMKM di 2021
Cara Menyelesaikan Masalah Keuangan bagi Pelaku UMKM
Ternyata, mengetahui masalah tanpa penyelesaian merupakan hal yang percuma. Terlebih, jika usahamu mengalami permasalah di atas. Nah, mau tahu bagaimana solusinya? Yuk, cek selengkapnya di bawah ini.
Sebetulnya, solusi masalah keuangan UMKM yang pertama sangat sederhana sekali. Karena kamu hanya perlu membuat rekening bank baru agar keuangan bisnis dan usaha dapat dikelola secara terpisah.
Menariknya, setelah rekening dibuat terpisah secara fleksibel kamu juga dapat menghubungkannya ke berbagai layanan pembayaran. Bahkan, bisa disesuaikan dengan preferensi konsumen.
Selanjutnya, Apakah bisnismu sudah memiliki sistem manajemen keuangan yang matang? Jika belum, tidak perlu cemas. Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat rencana anggaran sejelas-jelasnya.
Caranya, kamu perlu membuat ulang rencana anggaran bisnis UMKM per bulan. Ingat, kamu harus menyertakan beberapa poin penting didalamnya seperti modal usaha, biaya operasional, serta biaya promosi yang sesuai dengan jenis usaha yang kamu geluti.
Tak hanya itu, kamu juga harus membuat prioritas mengenai biaya pengeluaran. Jadi, dahulukan untuk belanja kebutuhan wajib, serta tunda membeli kebutuhan yang kurang dibutuhkan untuk bisnismu.
Lalu, bagaimana jika usaha UMKM yang kamu jalankan belum memiliki laporan keuangan? Tak perlu risau, mulai sekarang berkomitmenlah untuk membuat laporan keuangan secara konsisten.
Jangan lupa, setiap laporan keuangan harus ada neraca, arus kas, laba dan rugi. Bingung bagaimana cara membuatnya? Tenang saja, apabila tidak dapat membuatnya sendiri kamu bisa meminta bantuan atau merekrut jasa akuntan untuk mengerjakannya.
Nah, itulah pembahasan tentang masalah keuangan pada UMKM paling populer sekaligus solusi untuk mengatasinya. Jadi, jangan khawatir dan segera atasi permasalahannya supaya tidak berlarut-larut dan bangkrut.