Ekspektasi Vs Realita Belanja Online dalam Masyarakat
Belanja online sudah menjadi kebutuhan banyak masyarakat, termasuk Indonesia secara khusus di tengah pandemi Covid-19. Berbagai kemudahan yang diberikan toko online bagi konsumen, namun juga tak menghilangkan kemungkinan kekecewaan yang muncul dari pembeli karena realita barang yang dibayarkan tak sesuai dengan ekspektasi sebelumnya.
Kemudahan yang didapat pembeli ketika berbelanja online tak hanya soal memilih berbagai barang yang dibutuhkan, namun penggunaan aplikasi toko online juga semakin mudah dalam hal transaksi. Hal itu seolah membuat seseorang melupakan hal yang paling utama ketika berbelanja online, yakni memastikan barang yang dibeli sesuai ekspektasi atau tidak.
Karena ekspektasi pembeli toko online tak jarang berbanding terbalik dengan realita yang didapat setelah mendapat paket barang pembeliannya. Mulai dari bentuk, warna, ukuran hingga kualitas yang berbeda jauh dari harapan dan hal itu membuat pembeli merasa tertipu hingga tak sedikit yang kecewa dengan keputusan berbelanja online.
Beberapa hal yang harus diwaspadai seperti barang tidak sesuai dengan gambar ini merupakan kekurangan dari berbelanja dengan sistem online. Konsumen tidak bisa melihatnya secara langsung, memegang barang yang dijual hingga menggunakan barang secara langsung tepat setelah dilakukan pembayaran.
Baca juga: 5 Tips Belanja Online dengan Hemat di Masa Krisis
Ekspektasi Vs Realita Belanja Online
Memiliki banyak kelebihan ketimbang sistem belanja konvensional, nyatanya tak membuat belanja online selalu membuat nyaman para penggunannya. Meskipun berdasarkan penelitian menunjukkan sepanjang tahun 2020, minat belanja online meningkat pesat hingga 49 persen, sementara belanja langsung di toko turun hingga 52 persen.
Berbagai faktor bisa menjadi penentu ekspektasi konsumen berbanding lurus dengan realita barang, salah satunya dalam urusan pengemasan. Barang belanjaan yang diantar memiliki risiko kerusakan sangat besar, bisa itu pecah, kemasan penyok hingga barang belanjaan tak lagi bisa digunakan dan akhirnya pembeli merugi.
Kemudian bentuk barang yang digambar dan realitanya tak sesuai, hal ini menjadi kondisi yang paling sering dialami pembeli ketika melakukan pembelian secara online. Tak bisa memegang dan melihat secara langsung bagaimana kondisi barang tersebut menjadi kendalanya, kondisi ini memakan banyak korban karena pembeli hanya fokus dengan harga yang ditawarkan.
- Cek Reputasi Penjual
Guna terhindar dari kesalahan dalam membeli produk secara online, mencari tahu reputasi penjual sebelum membeli barang yang dijua sangat penting. Pastikan status toko apakah aktif atau tidak, lama umur toko hingg testimoni produk dari pembeli sebelumnya.
- Baca Deskrpsi Produk
Jangan bosan untuk membaca ulasan produk, dengan begitu pembeli mengetahui spesifikasi barang yang akan dibeli asli atau hanya tiruan. Pilih ulasan yang terpercaya dengan begitu barang yang dibeli akan sesuai dengan ekspektasi sebelumnya.
- Cek Harga
Harga menjadi elemen pemikat nomor satu bagi penjual untuk pembeli, jangan hanya karena harga barang yang dibutuhkan dijual murah sehingga tak memastikan lebih dulu dua faktor yang sudah dijelaskan di atas.
- Cek Ulasan Produk
Mengetahui respons pembeli sebelumnya juga membantu pembeli dalam menentukan pilihan barang, sesuaikan barang dari ulasan pembeli dengan gambar yang dipajang. Pastikan semua yang ditawarkan sudah sesuai dengan realitas barang yang sudah dibeli pembeli sebelumnya.
- Hindari Transfer Langsung
Untuk mengantisipasi realita yang tak sesuai dengan ekspektasi, hindari untuk membayar langsung melalui transfer. Pastikan toko dan barang terpercaya atau gunakan pemilihan pembayaran di tempat guna menghindari penipuan yang bisa saja terjadi dan dialami oleh si pembeli.
Begitulah ekspektasi dan realita dari belanja online yang perlu diketahui.