Dompet Tipis Tiap Bulan? Mungkin Terlalu Sering Jajan di Kantor

Waktu baca: 3 menit

Siapa di sini yang sering ngalamin gajian ga bertahan sampai akhir bulan? Tiba – tiba saldo rekening sudah tipis. Padahal kamu ngerasa tidak belanja barang aneh-aneh. Coba diinget lagi… berapa kali kamu jajan kopi minggu ini? Berapa kali mesen makanan via online karena mager keluar? Berapa kali kamu jajan gorengan atau batagor di sore hari? Bisa jadi semua pesanan itu biang keroknya!

Buat kamu yang kerja kantoran, sadar atau nggak, pengeluaran paling licin itu datangnya justru dari kebiasaan kecil. Jajan kopi tiap pagi, beli camilan sore, ikut-ikutan teman makan siang fancy, sampai iseng belanja online pas jam istirahat. Semuanya ini bisa bikin dompet nyesek diam-diam.

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa tetap produktif di kantor tanpa harus boros? Yuk simak tips hemat agar tetap bisa ngantor dengan happy tanpa bikin keuangan pribadi jadi berantakan.

Bekal Bukan Cuma Buat Anak Sekolah

Jangan pernah berpikir bahwa membawa bekal hanya untuk anak sekolah. Justru saat bekerja, membawa bekal menunjukkan bahwa kamu peduli dengan isi dompet dan kesehatan tubuhmu. Dengan membawa makanan dari rumah, kamu bisa menghemat hingga Rp70.000 per hari dibandingkan makan di luar.

Selain lebih hemat, bekal juga lebih sehat karena kamu bisa mengontrol bahan dan kebersihannya. Kalau tidak sempat atau malas memasak setiap pagi, kamu bisa coba meal prep, yaitu memasak dalam jumlah banyak di akhir pekan. Simpan makanan dalam wadah kedap udara, masukkan ke lemari es, lalu tinggal dipanaskan saat jam makan siang tiba.

Kopi Boleh, Tapi Jangan Tiap Hari

Minum kopi saat bekerja bisa dibilang ritual banyak orang untuk tetap produktif. Mari coba berhitung, jika satu gelas kopi seharga Rp25.000 dan Anda membelinya lima kali seminggu, itu artinya Rp500.000 sebulan hanya untuk kopi! Alternatif hematnya, bawa kopi instan atau seduh kopi sendiri di pantry kantor. Sekarang banyak banget kopi instan premium atau kopi bubuk lokal yang rasanya enak. Jadi, tetap melek dan tetap hemat.

Ngopi boleh tapi jangang sampai membebani kesehatan keuangan kamu.

Jangan FOMO Flash Sale Saat Jam Kerja

Teruntuk teman-teman yang hobi belanja barang flash sale saat jam kerja padahal kerjaan belum beres, mohon untuk ditunda dulu. Aktivitas ini sering kali membuat kita impulsif. Ingat, hanya karena ada diskon bukan berarti kita butuh barang tersebut. Biasakan membuat daftar prioritas kebutuhan dan pisahkan antara “butuh” dan “ingin”. Kasih jeda waktu sebelum checkout. Simpan dulu di keranjang, tunggu 1-2 hari. Kalau memang perlu, baru beli. Jangan kalah sama perasaan “ingin”.

Gunakan Transportasi Publik atau Nebeng

Jika memungkinkan, menggunakan transportasi publik bisa jadi salah satu solusi untuk menghemat pengeluaran. Kamu tidak perlu lagi pusing memikirkan biaya bensin, parkir, atau tol. Selain itu, naik transportasi umum juga berarti kamu ikut berkontribusi memperbaiki kualitas udara di lingkungan.

Alternatif lainnya, kamu bisa berbagi kendaraan dengan teman sekantor yang searah. Meskipun masih perlu membayar bensin, parkir, atau tol, setidaknya biayanya bisa dibagi, jadi tidak memberatkan satu orang saja.

Buatlah Catatan Pengeluaran Harian

Banyak orang nggak sadar seberapa besar uang yang mereka habiskan hanya karena nggak pernah mencatat pengeluaran. Contohnya jajan kopi. Mungkin Rp25.000 terasa kecil, tapi kalau dilakukan setiap hari, lama-lama jadi pengeluaran yang besar juga.

Pengeluaran kecil dan berulang itu ngumpulnya cepet banget, lho.

Mulai sekarang, coba biasakan untuk mencatat semua pengeluaran kamu, bahkan yang cuma Rp1.000 buat beli gorengan. Bukan karena pelit atau perhitungan, tapi supaya kamu bisa lebih mudah mengecek dan evaluasi ke mana aja uangmu pergi. Dari situ, kamu bisa sadar di mana pola borosmu, dan mulai belajar buat lebih bijak dalam mengelola uang.

Kesimpulan:
Hemat di Kantor Bukan Berarti Hidup Kekurangan

Hemat bukan berarti pelit. Kamu justru sedang belajar memanfaatkan uang dengan bijak. Jajan, ngopi, atau belanja? Boleh banget, asal sesuai kebutuhan dan tetap dalam budget yang sudah kamu alokasikan. Dengan begitu, keuanganmu tetap sehat dan nggak boncos di akhir bulan. Ingat, tujuan akhirnya adalah menciptakan keseimbangan antara produktivitas dan stabilitas finansial. Yuk, upgrade gaya hidup kantoran kamu! Biar makin dewasa, bukan cuma umur, tapi juga cara kamu ngatur duit.

Mungkin Anda juga menyukai