Cara Pintar Kelola Idle Money agar Tidak Habis Dimakan Inflasi
Mengelola idle money adalah tren yang telah ramai dibicarakan dalam beberapa tahun belakangan ini. Salah satu alasannya adalah karena pandemic COVID-19 yang membuat masyarakat di seluruh dunia tidak bisa beraktivitas, termasuk di Indonesia lantaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Lho, apa hubungannya, ya? Karena penerapan PPKM, bisa dibilang rencana semua orang jadi harus dibatalkan. Contohnya rencana liburan atau perjalanan dinas, maupun hiburan dalam bentuk lainnya. Akibat dari pembatalan tersebut, ada dana yang sebelumnya sudah dialokasikan untuk liburan atau hiburan jadi menganggur, alias idle.
Lantas, apa hubungan antara uang yang menganggur tersebut dengan idle money, ya? Apa pengertian dari idle money? Dan apakah dana ini bisa dikelola? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu bisa simak penjelasan di bawah ini terlebih dahulu. Selamat membaca, ya!
Apa Itu Idle Money?
Secara garis besar, idle money adalah uang atau dana menganggur yang tidak digunakan untuk tujuan apapun. Sedangkan kalau menurut Investopedia, idle money ini berkaitan dengan investasi. Soalnya, idle money dijelaskan sebagai uang atau dana yang belum diinvestasikan sehingga tidak memberikan penghasilan bunga atau penghasilan investasi.
Uang yang menganggur ini bisa jadi awalnya sudah disiapkan untuk pengeluaran atau kebutuhan lain, baik itu yang berjangka panjang maupun pendek. Akan tetapi, karena ada satu hal yang terjadi, uang tersebut pun batal digunakan sesuai tujuannya semula sehingga akhirnya hanya menganggur dan tersimpan begitu saja.
Istilah lain untuk idle money adalah uang dingin, karena uang tidak berputar alias tidak digunakan. Atau karena uang hanya “mendekam” di dalam simpanan di bank begitu saja. Meski demikian, bukan berarti idle money atau uang dingin ini lantas tidak bisa kamu gunakan, lho!
Karena dananya menganggur, kamu bisa juga alokasikan untuk kebutuhan lain saja. Meski begitu, sebenarnya idle money paling cocok digunakan untuk berinvestasi saja karena artinya kamu punya peluang mendapatkan penghasilan bunga atau investasi, kan?
Kalau kamu kebetulan juga memiliki uang dingin, dan tidak ada pengeluaran yang mendesak sehingga uang dingin tersebut benar-benar menganggur, kamu perlu mengelola dana tersebut dengan cermat dan bijak. Salah satunya adalah dengan berinvestasi, termasuk investasi online yang saat ini sedang ngetren. Meski begitu, kamu juga perlu berhati-hati agar tidak berujung jadi korban penipuan online, ya!
Cara Mengelola Idle Money dengan Baik
Lantas, bagaimana cara mengelola idle money dengan cermat agar menguntungkan dan tidak habis digerogoti inflasi? Yuk simak 3 tipsnya berikut ini!
1. Membuat skala prioritas
Sama seperti halnya ketika kamu merencanakan penggunaan uang tiap bulan, kamu perlu susun skala prioritas terlebih dahulu untuk membantumu mengelola idle money. Dengan begitu, kamu tahu apa kebutuhan yang benar-benar penting dan mendesak yang bisa kamu gunakan dengan uang tersebut.
Kamu juga bisa gunakan skala prioritas untuk menentukan apa saja alokasi anggaran yang harus selalu tersedia agar kamu tidak panik jika kebutuhan pengeluaran tersebut harus kamu penuhi secara mendadak atau ada waktu yang tak terduga. Misalnya anggaran reparasi laptop kalau laptopmu saat ini kondisinya sudah cukup mengkhawatirkan.
Dengan begitu, idle money yang kamu miliki boleh jadi masih dalam kondisi menganggur. Tapi, kamu sudah merencanakannya untuk pengeluaran yang bersifat penting, baik dalam jangka pendek, menengah, atau bahkan panjang sekalipun.
2. Memilih instrumen investasi yang tepat
Kalau ternyata tidak ada kebutuhan yang terbilang urgen setelah kamu membuat skala prioritas, kamu bisa pertimbangkan opsi untuk berinvestasi. Cara ini layak buat kamu pertimbangkan, terutama jika selama ini kamu sudah lama ingin berinvestasi tapi masih juga belum bisa menyisihkan anggaran untuk investasi.
Nah, mumpung ada yang yang menganggur, mengapa kamu tidak manfaatkan saja kesempatan tersebut untuk mewujudkan keinginanmu berinvestasi? Apalagi, ada banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih dan layak buat kamu pertimbangkan, seperti:
- Properti
Kamu bisa pertimbangkan opsi untuk berinvestasi properti tanah dan bangunan, atau hanya berinvestasi tanahnya saja. Apabila kamu cermat dan pintar dalam memilih properti, opsi investasi yang satu ini bisa memberikan keuntungan yang luar biasa.
Investasi properti layak buat kamu pertimbangkan apabila kamu ingin berinvestasi dalam jangka panjang, bahkan hingga di atas 5 tahun. Dengan begitu, kamu bisa merasakan peningkatan nilai investasi atau propertimu secara signifikan.
- Emas atau logam mulia lainnya
Logam mulia juga jadi pilihan instrumen investasi yang layak buat dilirik dan sangat populer, terutama emas. Soalnya, nilai emas cenderung terus meningkat meskipun kenaikannya tidak sesignifikan kenaikan nilai investasi instrumen aset tetap seperti properti.
Oleh karena itu, kamu bisa pertimbangkan opsi untuk berinvestasi emas untuk investasi jangka panjang. Dan pastikan bahwa kamu berinvestasi emas di tempat yang benar-benar kredibel dan terpercaya, ya! Misalnya kamu bisa manfaatkan opsi layanan investasi emas di bank pilihanmu.
- Reksadana
Instrumen investasi yang satu ini terutama cocok buat kamu yang masih pemula dalam dunia ini. Salah satu alasannya adalah karena danamu akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) profesional dan berpengalaman. Jadi, singkatnya ada orang lain yang lebih ahli yang akan mengelola danamu.
Ditambah lagi, reksadana menawarkan banyak opsi yang bisa kamu sesuaikan dengan profil atau preferensimu terkait dengan risiko investasi. Contohnya reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.
Baca juga: Mengenali Apa Saja Risiko Reksadana dan Cara Mengatasinya
- Obligasi
Obligasi juga menjadi salah satu instrumen investasi yang makin diminati dalam beberapa waktu terakhir ini. Salah satu alasannya adalah tingkat risiko yang lebih kecil atau aman dibandingkan instrumen lainnya, terutama saham.
Kamu bisa pilih obligasi pemerintah dalam bentuk Surat Berharga Negara alias SBN. Soalnya, berinvestasi di obligasi pemerintah tidak akan digerogoti lantaran adanya jaminan dari Undang-Undang bahwa dana akan kembali kepada investor sebesar 100 persen.
3. Berinvestasi dengan cermat dan pintar
Buat kamu yang sudah mantap berinvestasi sebagai cara untuk mengelola uang dingin alias idle money, selalu pastikan bahwa kamu cermat dan pintar dalam berinvestasi. Salah satu caranya adalah dengan memilih broker atau perusahaan sekuritas yang benar-benar legal dan terpercaya. Hal ini bisa dibuktikan lewat adanya izin dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan begitu, kamu bisa cek dulu di website resmi OJK untuk mencari tahu daftar broker atau perusahaan sekuritas yang resmi dan terdaftar di OJK. Baru setelah kamu memastikan legalitasnya, kamu bisa lanjut dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan lain. Misal fasilitas yang disediakan, biaya yang dibebankan, serta jenis layanan.
Itu dia rangkuman singkat mengenai idle money, yang meliputi definisi hingga tips mengelola idle money dengan cara pintar agar nilai uangnya tidak digerus oleh inflasi. Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa memandumu dalam memulai langkah untuk mengelola idle money sebagai bagian dari tujuan keuanganmu!