Cara Memprediksi Saham Naik atau Turun untuk Investor Pemula agar Naik Level
Sudah banyak yang membahas tentang cara memprediksi saham naik atau turun. Dan kamu bisa menerapkan cara-cara yang sudah dibagikan oleh para investor saham tersebut.
Akan tetapi, apakah cara yang sudah kamu pelajari itu berhasil? Faktanya, tidak ada satu cara pun yang bisa jadikan patokan. Kamu harus mengetahui lebih dari satu cara. Ini seperti jurus pencak silat. Kamu harus ketahui lawan kamu seperti apa. Apa kelemahan dan kelebihannya. Baru kemudian kamu bisa tentukan jurus apa yang sebaiknya kamu gunakan.
Begitu juga ketika kamu belajar cara memprediksi saham naik atau turun. Pelajari berbagai cara lalu di kondisi tertentu, kamu bisa tentukan cara mana yang tepat untuk melakukan prediksi yang tepat.
Yang pasti, prediksi itu berhubungan dengan tanda. Ada tanda di mana saham akan naik. Tentu tidak pasti, tapi ada potensi yang begitu besar di mana nilai saham akan naik. Dari sinilah kamu bisa mulai mempelajari tips memprediksi saham naik atau turun.
Baca juga: 2 Faktor yang Kemungkinan Besar Jadi Penyebab IHSG Turun
Tanda-Tanda Saham Berpotensi Naik
Mungkin kamu selama ini lebih sering berpatokan pada intuisi. Kamu sering mendengarkan berita tentang bisnis, makro ekonomi, kondisi politik pada waktu tertentu, dan lain sebagainya.
Cara tersebut tidaklah salah. Akan tetapi, seharusnya kamu juga berpikir berdasarkan data. Dan inilah mengapa kamu juga perlu memperhatikan candlestick. Dari sini, kamu bisa mulai belajar cara memprediksi saham naik atau turun melalui tanda yang ditunjukkan oleh candlestick.
Setidaknya ada 3 tanda di mana saham akan naik. Apa saja itu?
- Bullish Engulfing
Dalam Bahasa Indonesia, Bullish Engulfing itu artinya memeluk. Jadi, ada candlestick yang berbentuk seolah sedang memeluk. Candlestick tersebut adalah candlestick yang besar dan menunjukkan warna positif atau hijau. Sementara candlestick yang dipeluk itu merah dan lebih kecil.
- Bullish Harami
Istilah ini diambil dari Bahasa Jepang yang artinya hamil. Tanda seperti ini biasanya muncul ketika kondisi pasar saham sedang tidak pasti. Selalu ada penurunan tapi ada tanda kenaikan. Ini ditunjukkan dengan adanya candlestick ganda. Inilah yang menunjukkan bahwa akan ada kenaikan setelah nilai saham turun.
- Homing Pigeon
Ini tanda yang mirip dengan tanda sebelumnya. Ini ditunjukkan dengan adanya double candlestick. Jika ada kondisi politik atau ekonomi yang tidak pasti yang menyebabkan ketidakpastian, biasanya candlestick akan menunjukkan tanda ini. Dan itu artinya kamu tidak boleh panik. Harga saham memang turun. Namun, ada momen di mana harga saham anak merangkak naik bahkan bisa naik tinggi dari sebelumnya.
Dengan mempelajari tanda tersebut di atas, kamu sebenarnya sedang belajar cara memprediksi saham naik atau turun. Jadi, kamu seharusnya tidak bermain saham hanya karena ikut-ikutan saja. Apalagi ikut-ikutan tren atau rumor. Kamu harus bisa memprediksi sendiri.
Di sisi lain, saham itu investasi. Jadi, jangan langsung menjual saham jika harganya turun. Karena investasi, itu artinya jangka panjang. Ketika kamu bisa memprediksi saham yang kamu miliki anak naik mungkin 5, 10 atau 20 tahun nanti, maka sebaiknya jangan terburu-buru untuk menjual. Yang harus kamu lakukan adalah terus belajar cara memprediksi saham naik atau turun. Cari saham yang potensial naik di waktu mendatang.