Pinjaman Agunan vs Tanpa Agunan, Mana yang Lebih Baik?
Pinjaman agunan dan pinjaman tanpa agunan, dua tipe kredit ini sering kali ditawarkan kepada para pelaku usaha yang membutuhkan pinjaman. Dua-duanya memang bisa memberimu pinjaman, tetapi tentunya ada beberapa hal yang berbeda. Apa perbedaannya? Mana di antara keduanya yang lebih baik buatmu yang sedang merintis usaha?
Jumlah dana yang dipinjamkan
Keduanya jelas bisa memberikan dana pinjaman kepada debitur. Namun, total dana yang dipinjamkan dari dua tipe pinjaman ini bisa berbeda. Khusus untuk pinjaman tanpa agunan, ada batas nominal yang bisa dipinjamkan. Biasanya, bank akan menganggarkan dana pinjaman hingga Rp 300 juta. Semua tergantung pada kebijakan bank pemberi pinjaman.
Adanya limit nominal pinjaman ini karena pihak peminjam tidak memberikan agunan. Tanpa adanya agunan, bak akan lebih sulit melakukan estimasi soal kondisi finansial peminjam. Jadi, untuk mengurangi risiko, dana yang dipinjamkan kemudian dibatasi.
Lain halnya dengan pinjaman agunan. Tipe pinjaman yang satu ini sangat variatif dalam mengucurkan dana pinjaman. Variatif di sini mengacu pada jumlah dana yang diberikan. Dana pinjaman yang diberikan bahkan bisa mencapai miliaran rupiah. Ini tergantung pada nilai agunan. Makin tinggi nilai agunan, makin besar pula dana yang dipinjamkan.
Tenor pinjaman agunan lebih panjang?
Saat kamu akan meminjam dana, tenor mungkin jadi salah satu pertimbangan utama. Tenor akan memberikan estimasi waktu untuk mengumpulkan dana untuk melunasi pinjaman. Lalu, bagaimanakah untuk kedua tipe pinjaman ini? Benarkah tenor dari pinjaman agunan lebih panjang?
Jawabannya benar. Tenor untuk pinjaman agunan memang lebih panjang jika dibandingkan dengan pinjaman tanpa agunan. Hal ini bukan tanpa sebab. Pinjaman tanpa agunan punya tenor yang lebih pendek karena dana pinjaman yang diberikan relatif lebih kecil dibanding pinjaman agunan.
Walau begitu, kamu juga bisa mendapat tenor yang lebih panjang buat pinjaman tanpa agunan. Menurut OJK, jangka waktu pinjaman ini bisa fleksibel karena adanya pinjaman tanpa agunan tenor panjang. Pinjaman tipe ini bahkan memberikan tenor maksimal hingga 60 bulan sesuai dengan ketentuan bank pemberi pinjaman lho.
Baca juga: Apa Itu Pinjaman KTA Bank? Simak Keunggulan dan Kekurangannya
Dari segi kepraktisan
Kamu mungkin pernah mendengar anggapan bahwa mengajukan pinjaman akan menghabiskan waktu. Anggapan tersebut ada benarnya. Di saat mengajukan pinjaman, bank harus yakin pada kemampuan finansial debitur. Nah, inilah yang biasanya membuat pengajuan pinjaman menjadi lama.
Untuk pinjaman agunan, waktu yang dibutuhkan memang relatif lebih lama. Dana yang dipinjamkan dalam pinjaman agunan biasanya lebih besar. Oleh karena itu, pihak pemberi pinjaman akan lebih berhati-hati. Prosedur yang dilakukan biasanya berupa evaluasi aset yang menjadi agunan serta appraisal terhadap kondisi finansial peminjam. Prosedur inilah yang butuh waktu yang lama.
Di sisi lain, pengajuan pinjaman tanpa agunan tidak butuh waktu lama. Umumnya, dana pinjaman sudah bisa cair paling cepat tiga hari. Ini karena jumlah dana pinjaman dalam pinjaman tanpa agunan relatif lebih sedikit. Selain itu, tanpa adanya agunan, pihak pemberi pinjaman juga tidak perlu melakukan evaluasi aset sehingga lebih cepat dan praktis.
Beberapa poin di atas setidaknya bisa memberi kamu gambaran manakah tipe pinjaman yang lebih baik buatmu. Jika kamu memang membutuhkan dana pinjaman dalam jumlah besar, pilihlah pinjaman agunan. Sebelum itu, pastikan kamu memiliki aset dengan nilai tinggi jadi nominal dana pinjaman juga akan tinggi.
Namun, jika kamu membutuhkan dana dengan segera, pinjaman tanpa agunan adalah solusi tepat. Pinjaman jenis ini tidak akan menghabiskan banyak waktu. Ini karena syarat yang diajukan tidak serumit pinjaman agunan. Satu hal yang sudah pasti di sini, saat mengajukan pinjaman, jangan mengabaikan kewajiban untuk mengembalikannya tepat waktu, ya!