Peran Keluarga Dalam Manajemen Keuangan Keluarga Islami

Peran keluarga dalam manajemen keuangan Islami.
Peran keluarga dalam manajemen keuangan Islami. Photo by Pexels
Waktu baca: 3 menit

Urusan perekonomian telah menjadi urusan global yang banyak dibahas di dalam banyak tempat tak terkecuali dalam lingkup keluarga. Lingkup keluarga atau rumah tangga menjadi tempat yang kecil untuk bisa menjumpai adanya aktivitas finansial, di mana manajemen keuangan keluarga islami menjadi penting untuk diperhatikan secara serius. Karena di dalam keluarga juga terdapat susunan atau struktur organisasi yang meliputi ayah, ibu, dan anak-anak yang tentunya harus dapat dikelola dengan baik dalam hal keuangan demi bisa menjamin kehidupan yang sejahtera di dalam keluarga tersebut.

Rasulullah SAW telah menjadi teladan yang patut dijadikan sebagai acuan dalam upaya mengelola keuangan keluarga secara islami. Di mana dasar untuk mengelola keuangan yang berasal dari penghasilan dapat dibagi menjadi tiga keperluan, yakni untuk konsumtif, modal usaha, dan amal sedekah.

Dasar Pengelolaan Keuangan Dari Penghasilan

Perencanaan keuangan.
Perencanaan keuangan. Photo by Pixabay

Suami atau ayah merupakan kepala keluarga yang memiliki tugas utama dan bertanggungjawab untuk mencari nafkah demi bisa memenuhi kebutuhan akan urusan rumah tangga. Oleh karena itu, penghasilan yang bersumber dari kerja keras kepala keluarga tersebut harus dapat dikelola dengan baik. Bagaimanakah pembagian dasar pengelolaannya?

Konsumtif

Inilah urusan duniawi yang hampir setiap orang melakukannya dan bahkan menggemarinya. Karena perlu diketahui bahwa di dalam menjalani hidup di dunia, di mana setiap orang memiliki beban hidup masing-masing, tentu akan membutuhkan momen-momen yang bisa membuatnya merasa rileks. Salah satunya adalah dengan menggunakan penghasilan untuk bersenang-senang.

Modal Usaha

Di dalam mencari penghasilan, maka usahakanlah dari penghasilan tersebut disisihkan untuk menjadi modal usaha Anda. Di mana hal tersebut juga akan menjadi berguna untuk kehidupan di masa depan. Namun, perlu untuk diketahui bahwa modal pun tidak harus selalu berbentuk materi atau uang. Bisa juga berupa keahlian atau skill yang Anda miliki. Karena skill itulah yang akan menjadi modal bagi Anda untuk melangkah dan berusaha. Sehingga melalui skill itu, Anda juga bisa menghasilkan.

Sedekah

Perlu diketahui bahwa di dalam usaha setiap orang untuk mencari rezeki, maka di situ juga terdapat hak orang lain yang harus mereka dapatkan. Mereka lah orang-orang yang tidak mampu yang patut untuk mendapatkannya. Sehingga, rezeki yang Anda dapatkan, anggarkanlah untuk diberikan kepada mereka. Dan ini bisa menjadi bekal yang baik bagi Anda ketika di akhirat nantinya. Sebagaimana di dalam Thabrani, bahwa amal kebajikan akan bisa menjauhkan dari kematian yang buruk atau su’ul khatimah. Dan jika melakukan sedekah secara sembunyi-sembunyi, maka dapat memadamkan kemarahan Allah SWT.

Penghasilan Halal Membawa Berkah

Penghasilan halal
Penghasilan halal membawa berkah. Photo by @s1winner

Untuk bisa melakuka manajemen keuangan keluarga islami, tentunya Anda dan kelurga harus selalu memperioritaskan dan bertujuan untuk mendapatkan penghasilan yang halal dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Bahkan Rasulullah SAW pernah mengatakan, bahwa siapa pun yang berusaha untuk mencari rezeki dengan jalan yang haram kemudian menyedekahkannya, maka baginya adalah dosa.

Baca juga: 5 Keuntungan Punya Rencana Keuangan untuk Keluarga

Sedangkan di dalam Hadits Riwayat Tirmidzi yang berasal dari sabda Rasulullah SAW, bahwa daging yang tumbuh dan berasal dari harta yang haram, maka tidak akan bertambah rezeki untuknya, kecuali neraka lah yang lebih pantas untuknya.

Di dalam berumah tangga pun, peran istri menjadi sangat penting. Di mana istri akan selalu mengingatkan dan memotivasi sang suami agar selalu mencari rezeki yang halal. Serta di dalam bekerja, jangan lah untuk memaksakan sehingga hak-hak yang lain di dalam keluarga menjadi terkesampingkan. Misalkan saja di dalam memberikan perhatian kepada anak yang terlupakan akibat terlalu fokus pada pekerjaan dan hak lain yang seharusnya dipenuhi juga.

Sehingga, Anda dapat bekerja sesuai dengan batas kemampuan Anda dan tidak memforsirnya yang nantinya bisa berdampak buruk juga bagi kesehatan. Jika pun masalah keuangan benar-benar mendesak di dalam keluarga, maka suami dan istri bisa saling bersinergi atau bekerjasama. Karena untuk bisa me-manage keuangan di dalam keluarga diperlukan keikutsertaan seluruh anggota keluarga.

Oleh karena itu, untuk bisa mencapai proses pengelolaan keuangan secara islami di dalam keluarga, walaupun peran suami adalah yang utama untuk mencari nafkah, hal tersebut tidak bisa terlepas dari peran istri yang akan membantu di dalam me-manage penghasilan dari suami. Bahkan keduanya bisa saling bekerjasama untuk mengelolanya.

Mungkin Anda juga menyukai