Mengenal Lebih Dekat Mengenai Sistem Keuangan Syariah

Sistem keuangan syariah.
Sistem keuangan syariah. Photo by Dream
Waktu baca: 3 menit

Sebelum mengetahui sistem keuangan syariah, alangkah baiknya kamu semua mengetahui apa itu keuangan syariah. Keuangan syariah merupakan salah satu sistem manajemen keuangan yang diterapkan dengan mengacu pada prinsip Islam dan dasar hukum Islam sebagai pedomannya. Hal ini tidak hanya berlaku pada sistemnya saja, tetapi juga berlaku bagi para lembaga penyelenggara keuangan serta produk-produk yang ditawarkannya. Jadi, secara umum keuangan syariah merupakan berbagai macam hal yang berkaitan dengan keuangan seperti sistem, pengelolaan, maupun lembaga, yang berkamuskan pada hukum Islam. Hal ini membuat produk-produk yang ditawarkannya juga berkamuskan pada hukum Islam.

Secara khusus, tujuan manajemen keuangan syariah tidak berbeda dengan manajemen keuangan konvensional pada umumnya, manajemen ini berfungsi untuk mengalihkan dana tersimpan yang bersumber dari nasabah kepada pengguna dana. Akan tetapi, penetapan bunga yang ada dalam keuangan syariah disebut bagi hasil, baik bagi hasil untuk pinjaman maupun tabungan. Bagi hasil tersebut tentunya akan berdasarkan pada hukum Islam.

Prinsip dasar syariah yang digunakan oleh sistem keuangan ini berasal dari Al-Qur’an dan juga sunah yang dipercaya oleh agama Islam. Pada keuangan syariah melarang adanya riba, perjudian, mono[oli, penipuan, dll. Oleh karena itu, segala aktivitas keuangan dalam sistem keuangan syariah ini harus sesuai dengan prinsip syariah yang sudah diatur dalam Al-Qur’an dan sunah.

Sekarang kamu sudah sedikit tahu apa itu keuangan syariah. Nah, bagaimana dengan sistem keuangan syariah? Mari simak ulasan berikut ini dengan saksama.

Pengelolaan Keuangan Syariah

Sistem keuangan syariah.
Pengelolaan keuangan syariah. Photo by Pixabay

Perlu kamu ketahui bahwa sistem pengelolaan keuangan ini berbeda dengan sistem pengelolaan keuangan pada umumnya. Sistem pengelolaan yang diterapkan dalam keuangan syariah ini secara khusus berprinsip pada ajaran Islam. Hal ini disebabkan oleh ajaran Islam yang mengenal konsep untuk memelihara kekayaan agar dapat dimiliki oleh semua manusia dengan baik. Tidak hanya itu, pengelolaan keuangan syariah juga harus bermanfaat bagi banyak orang. Prinsip pengelolaan keuangan tersebut yakni mengharapkan ridha Allah SWt. Selain itu, sistem pengelolaan keuangan jenis ini juga bebas dari bunga. Hal tersebut dilakukan karena bunga merupakan salah satu hal yang dilarang di dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, keuangan syariah hanya mengenal adanya sistem bagi hasil.

Baca juga: Apa Itu Keuangan Syariah? Berikut Penjelasannya

Berikut beberapa prinsip-prinsip syariah yang diterapkan dalam keuangan syariah, yaitu:

  • Mengharap Ridha Allah SWT.
  • Bunga dan riba sangat dilarang dan haram hukumnya dalam Al-Qur’an
  • Menerapkan prinsip bagi hasil
  • Sektor yang dibiayai harus halal hukumnya dan jelas tujuannya

Manajemen Keuangan Syariah

Perbedaan investasi saham dan reksa dana.
Manajemen keuangan syariah. Photo by Energepic.com

Kemudian, bagaimana dengan manajemen kegiatan keuangan syariah? Secara umum, terdapat tiga garis besar manajemen kegiatan keuangan syariah, yaitu pendapatan dana, prinsip investasi, dan penggunaan dana.

Pendapatan Dana

Untuk pendapatan dana dalam keuangan syariah harus memperhatikan beberapa hal. Beberapa hal tersebut diantaranya seperti Mudharabah, Sala, Murabahah, Istishna, Musyarokah dan Ijarah.

Prinsip Investasi

Kegiatan berikutnya pada keuangan syariah yaitu prinsip investasi. Jika kamu ingin melakukan investasi, kamu harus mengenal terlebih dahulu sebuah prinsip bahwa “fungsi uang adalah sebagai alat tukar dan bukan sebagai barang dagangan atau komoditi yang bisa diperjualbelikan”. Setelah itu, Kamu dapat melakukan investasi melalui lembaga bank syariah.

Penggunaan Dana

Kegiatan penggunaan dana dalam keuangan syariah harus jelas. Dana yang digunakan harus jelas tujuannya dan tidak digunakan untuk kegiatan yang melanggar syariat Islam. Dana tersebut dapat digunakan untuk membeli kebutuhan, menunaikan kewajiban zakat, wakaf, infak, maupun untuk bersedekah.

Mungkin Anda juga menyukai