Mau Jadi Investor Profesional? Pahami Dulu Apa Itu Internal Rate of Return
Jangan mengaku investor profesional jika kamu tidak tahu apa itu internal rate of return (IRR). Meskipun kamu notabene baru di dunia investasi, tetap saja kamu bisa menjadi profesional. Atau setidaknya kamu harus berupa untuk naik level yang mulanya pemula menjadi profesional.
Bagaimana caranya? Tentu saja dengan terus belajar. Kamu bisa belajar sambil praktik. Saat ini, kamu bisa belajar mengenai internal rate of return dan mengapa kamu harus tahu istilah yang satu ini.
Memahami Apa yang Dimaksud dengan Internal Rate of Return
Dalam investasi, apa sih yang harus dilakukan oleh seorang investor? Setidaknya dua hal yang harus dilakukan. Yang pertama, sebisa mungkin melakukan analisis untuk mengoptimalkan keuntungan. Sebagai investor, kamu pasti ingin untung, bukan? Jadi, ini pasti hal pertama yang kamu pikirkan.
Yang kedua, sebisa mungkin investor itu mampu mengantisipasi kerugian atau yang sering disebut dengan loss. Faktanya, banyak investor yang rugi daripada yang untung. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor adalah kurangnya pemahaman mengenai investasi. Itulah mengapa kamu sebagai seorang investor wajib belajar terus menerus.
Lalu, apakah kamu sudah belajar mengenai internal rate of return? Intinya, ini merupakan istilah yang akan membuat kamu bisa melakukan dua hal yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu memaksimalkan keuntungan dengan mengurangi risiko kerugian saat investasi.
Jadi, apa yang dimaksud dengan internal rate of return? Ini merupakan indikator yang bisa kamu gunakan sebagai investor untuk mengetahui apakah modal yang kamu keluarkan untuk investasi itu worth it atau tidak. Secara sederhana, ini tanda apakah investasi yang akan kamu lakukan itu bagus atau tidak. Indikator ini didapatkan dari perhitungan yang kemudian menunjukkan tingkat suku bunga investasi. Ketika tingkat suku bunganya bagus, pasti kamu tidak akan ragu untuk investasi, bukan?
Itulah mengapa IRR ini sangat penting untuk kamu ketahui. Tujuannya agar kamu tidak buang uang untuk investasi. Uang yang kamu investasikan benar-benar produktif, tidak justru hilang karena loss.
Baca juga: Prospektus Sebagai Panduan Membuat Keputusan Investasi Bagi Calon Investor
Seberapa Penting Internal Rate of Return?
Dari penjelasan mengenai apa itu IRR, kamu sudah tahu seberapa penting memahami IRR ini. Kamu akan tahu di mana kamu harus investasi dan modal berapa yang sebaiknya kamu gunakan.
Namun, tidak hanya itu saja. Kamu juga tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga kamu bisa mendapatkan keuntungan dari investasi yang kamu lakukan. Semuanya akan sangat terukur, mulai dari nilai investasi hingga lama waktu yang dibutuhkan.
Karena itulah IRR ini merupakan hal pertama yang sebaiknya kamu ketahui sebagai seorang investor. Kamu bisa menjalankan kegiatan investasi dengan sangat terukur, tidak sekedar investasi atau bahkan ikut-ikutan tren.
Jika selama ini kamu asal dalam berinvestasi, hentikan sekarang juga. Mulailah melakukan investasi secara cerdas dengan menghitung dulu internal rate of return.
Cara Menghitung Internal Rate of Return
Apakah sulit untuk menghitung IRR? Sebenarnya tidak. Sudah ada rumusnya dan tidak perlu orang ahli yang bisa melakukan perhitungan.
Berikut ini rumus menghitung IRR:
IRR = i1 + NPV1NPV1 – NPVi2-i1
Sangat asing dengan rumus tersebut di atas? Tenang saja. Kamu hanya perlu memahami keterangan berikut ini:
- i1 = tingkat diskonto yang menghasilkan NPV+
- i2 = tingkat diskonto yang menghasilkan NPV-
- NPV1 = net present value positif
- NPV2 = net present value negatif
Masih kurang paham? Mungkin kamu akan benar-benar paham setelah menerapkan dalam sebuah kasus. Misalnya saja perusahaan x menawarkan investasi sebesar Rp130.000.000. Dalam laporan yang mereka buat, ternyata Arus kas mereka Rp21.000.000 selama 6 tahun. Bisa diprediksi IRRnya sekitar 13%. NPV yang dihasilkan sebesar Rp6.649.000 saat diskonto dilakukan sebesar 12% dan Rp659.000 dengan diskonto sekitar 10%.
Dari keterangan tersebut, berapa selisih bunga diskonto? Benar sekali. Jawabannya 2%. Artinya, nilainya adalah Rp7.308.000. Dari contoh kasus tersebut, kamu bisa mengaplikasikan rumus IRR sebagai berikut
IRR = 10% + (659.000 : 7.308.000) x 2%
IRR = 10,18%
Jika nilai IRR sekitar 10% saja, apakah kamu akan investasi? Sebenarnya, tidak salah juga ketika kamu akhirnya melakukan investasi. Akan tetapi, para pakar investasi biasanya tidak menyarankan untuk menaruh modal ketika IRR hanya 10%.
Bagaimana? Sudah semakin mantap untuk memilih di perusahaan mana kamu akan berinvestasi? Yang pasti, jangan gegabah. Hitung dulu IRRnya. Baru kemudian kamu bisa dengan penuh percaya diri melakukan investasi jika nilai IRRnya tinggi.