Apakah Perkembangan Jasa Delivery Online Food Baik Untuk Industri Kuliner?
Banyak pelaku bisnis kuliner saat ini pasti memiliki fitur delivery online dalam layanannya. Sekarang di era digital ini, pelayanan delivery bisa gunakan aplikasi dan website. Selain itu, layanan ini tidak harus internal disediakan karena ada pihak ketiga yang mampu memenuhi hal ini, contoh saja GoFood dan GrabFood.
Adanya layanan ini tentu merubah bentuk bisnis kuliner yang sebelumnya lebih fokus pada layanan di tempat makan. Di era sekarang, pebisnis kuliner yang tidak pakai layanan delivery bahkan dicap tidak kompeten.
Dari segi ini, apakah perkembangan jasa delivery bisa dipandang baik untuk industri kuliner?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari bahas lebih dalam seputar nuance dan efek dari layanan delivery makanan online pada artikel ini!
Alasan Layanan Delivery Online Food Makin Populer Digunakan
Diantara kamu mungkin tidak tahu bahwa budaya delivery berubah dari tradisional menjadi lebih modern. Jika lihat apa arti delivery di awal tahun 2000, bentuknya adalah pesan makanan lewat telepon dan barang akan diantarkan ke alamat yang dituju. Hal ini bisa disamakan dengan katering dan dilayani secara internal oleh pebisnis kuliner.
Sekarang delivery lebih advance dengan adanya aplikasi. Aplikasi yang tersedia bahkan tidak harus di bawah perusahaan kuliner langsung. GoFood dan GrabFood merupakan platform terpisah yang bisa jadi partner delivery tapi tidak bekerja langsung dengan perusahaan kuliner.
Alasan penggunaan jasa delivery food pihak ketiga populer adalah efek promosi dan kemudahan penggunaan. Para konsumen cukup install aplikasi delivery dan buka list pilihan tempat makan yang banyak. Informasi promo, diskon dan bahkan menu baru bisa dilihat dari satu aplikasi ini.
Jika satu aplikasi sudah mudah digunakan, motivasi untuk install aplikasi lain untuk pesan makanan tentu berkurang. Kamu bisa lihat efeknya pada penggunaan aplikasi Pizza Domino sebagai contoh. Aplikasi ini sudah ada sejak dulu dan populer digunakan untuk pesan delivery pizza.
Namun, sekarang perannya sudah diganti oleh GoFood dan GrabFood. Kedua aplikasi ini lebih mudah digunakan walaupun user harus bayar fee kirim lebih besar dibanding pakai aplikasi Pizza Domino yang terpisah.
Saat platform aplikasi menjadi lebih besar seperti ini, para pengusaha kuliner kecil pasti tertarik menggunakannya. Para pengusaha kuliner kecil bisa daftar di platform ini untuk mendapatkan “promosi” oleh platform.
Membuka usaha dengan menu bonus, diskon dan menu khusus akan meningkatkan visibilitas dari usaha kuliner di platform. Jadi efek promosi lebih mudah didapatkan karena alasan ini.
Perpaduan promosi, kemudahan penggunaan dan popularitas membuat layanan delivery dengan aplikasi lebih populer digunakan. Sekarang ini, pengusaha kuliner baru yang tidak memanfaatkan jasa seperti ini akan dipandang sebelah mata. Jadi tidak aneh bila penggunaan hal ini menjadi lebih populer.
Baca juga: Menjemput Rezeki Tahun 2022, Ini Dia 10 Ide Jualan Makanan Kekinian
Keuntungan Menggunakan Delivery
Untuk lebih dalam melihat alasan layanan delivery populer, mari bahas seputar kelebihan delivery online food di sini:
- Memastikan Reach yang Lebih Jauh
Jika menggunakan aplikasi delivery makanan online, reach pengantaran bisa lebih jauh. Platform seperti GoFood dan GrabFood punya akses system yang lebih advance untuk mencari alamat pemesan. Jadi para pengusaha kuliner yang pakai jasa mereka tidak perlu bingung jika pembeli ada di pelosok.
Memberikan kesempatan para pelanggan yang jauh untuk beli dan tetap bisa diantarkan barangnya, tentu lebih baik untuk pemasukan usaha kuliner.
- Memudahkan Akses Promosi
Untuk memudahkan para calon pelanggan menemukan bisnis kamu, penggunaan diskon dan promo lebih mudah dilakukan pada aplikasi delivery. Hal ini bahkan meningkatkan visibilitas bagi para pelaku bisnis kuliner baru.
- Lebih Mudah Manage Secara Bisnis
Kelebihan lain penggunaan jasa delivery pihak ketiga adalah kemudahan manage. Para pelaku usaha tidak perlu hiring pekerja baru hanya sekedar untuk delivery. Tidak perlu juga buat divisi sendiri untuk mengurus seputar pengantaran makanan. Semua sudah diurus hanya dengan berpartner dengan jasa delivery pihak ketiga. Al ini tentu lebih nyaman dan mudah di manage.
Masalah yang Sering Muncul Dalam Penggunaan Layanan Delivery
Dibalik lebihan penggunaan aplikasi delivery, ada beberapa hal yang tentunya negatif dirasakan para pelaku bisnis kuliner. Berikut adalah dua hal negatif di antaranya:
- Persaingan Review dan Rating yang Ketat
Jika memanfaatkan aplikasi beli makanan online, kamu yang punya usaha kuliner bisa mendapatkan lebih banyak exposure. Sayangnya, efek positif ini pasti didampingi juga dengan sisi negatif. Pada platform delivery makanan, kamu harus perhatikan persaingan dan juga image. Pada sistem, kamu akan melihat penggunaan rating dan review. Jika ingin tampil unggul, pastikan indikator ini selalu positif.
Sekali saja mendapatkan rating rendah, usaha bisa kehilangan banyak calon pembeli.
Biaya yang dikeluarkan untuk memenangkan kembali para konsumen tersebut bisa mahal. Terkadang, kamu harus siap – siap sering promosi untuk menaikkan rating kembali. Jika tidak bisa kembali, usaha akan kalah bersaing dan akhirnya merugi walaupun sudah bayar platform delivery ini.
- Keterbatasan Pengetahuan Penggunaan Dari Sisi Penjual
Hal negatif lain bisa muncul pada penggunaan teknologi delivery online adalah modifikasi dan update. Usaha kuliner tentu mudah berubah. Misal saja soal harga, pilihan menu dan juga ketersediaannya. Untuk memberitahukan ada perubahan harga, pilihan menu dan ketersediaan, kamu ahli menggunakan aplikasi platform tersebut. Banyak UKM yang masih bingung cara mengubah menu, mengubah info harga ataupun menunjukkan bahwa stok menu tertentu sudah tidak bisa dipesan oleh pelanggan lagi.
Apakah Semua Pelaku Industri Kuliner Harus Pakai Layanan Delivery?
Jika ingin kompetitif, jawaban dari pertanyaan di atas adalah tentu saja. Delivery sekarang ini memiliki peranan penting untuk dapat lebih unggul dibandingkan para pesaing lain. Pentingnya layanan delivery online tidak hanya sekedar meningkatkan reach ke pembeli tapi juga sebagai alat promosi.
Tidak jarang tempat kuliner baru mendaftar ke aplikasi GoFood dan GrabFood untuk sekedar promosi. Tempat makan baru selalu masuk di list “New” pada aplikasi tersebut. Jadi, para konsumen yang ingin coba makanan baru bisa mudah menemukan tempat kuliner baru tersebut.
Untuk rekomendasi pebisnis kuliner yang masih baru, pastikan pakai layanan jasa delivery online. Gunakan fitur promo – promo untuk memastikan platform aplikasi yang dipakai ikut mempromosikan tempat kuliner kamu. Semakin sering nama bisnis kuliner tersebut muncul di platform aplikasi, makin banyak orang pasti pesan. Setelah para konsumen coba makanan tersebut, usaha kuliner, pelanggan tetap lebih mudah didapat dari hal ini.
Kesimpulan
Dari bahasan di atas, kamu bisa melihat efek delivery online kurang lebih positif pada industri kuliner. Hanya saja, efek delivery online membuat standar usaha membutuhkan lebih banyak modal dan pengetahuan soal aplikasi delivery.
Para UKM kuliner yang tidak tahu cara pakai aplikasi delivery ataupun tidak bisa bayar platformnya, pasti lebih kesulitan bersaing. Promosi sekarang ini selalu melibatkan internet. Sebagus apapun kualitas dan rasa makanan yang dibuat, jika promosi tidak bagus, usaha pasti sepi pembeli.
Promosi mulut ke mulut hanya bisa sukses bila banyak orang sudah coba makanan dari usaha kuliner yang enak. Untuk bisa membuat orang mencoba terlebih dahulu, platform seperti GoFood dan GrabFood pasti membantu.
Sekarang kamu bisa tentukan sendiri apakah akan gunakan layanan delivery atau tidak. Usaha akan jauh lebih sukses menggunakan jasa delivery seperti ini. Tapi beban biaya dan penggunaannya harus siap kamu tanggung pada awalnya.