Pelajari Cara Menghitung Kekayaan Bersih dan Hitung Milik Kamu Sendiri
Apakah kamu tahu berapa kekayaan bersih yang kamu miliki? Jika belum tahu, kamu perlu pelajari bagaimana cara menghitung kekayaan bersih. Ini bukan hal yang mudah tapi bukan berarti tidak bisa kamu pelajari sendiri.
Sebelum mempelajari cara penghitung kekayaan bersih, kamu perlu ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kekayaan bersih, jenis-jenisnya, serta komponen apa saja yang bisa dimasukkan untuk penghitungan.
Yuk pelajari sekarang juga!
Apa sih yang Dimaksud dengan Kekayaan Bersih?
Pernah dengar istilah Net Worth? Ini dalam Bahasa Indonesia artinya kekayaan bersih. Istilah Net Worth biasanya digunakan oleh majalah-majalah finance dan bisnis di luar negeri ketika mereka ingin menjelaskan berapa kekayaan bersih seorang pengusaha besar, olahragawan, penyanyi, artis, dan lain sebagainya.
Lalu, apa yang dimaksud dengan net worth atau kekayaan bersih. Sederhana sekali. Ini merupakan kekayaan seseorang atau sebuah perusahaan yang didapatkan setelah dikurangi kewajiban seperti pajak, biaya sewa, dan juga tagihan.
Ini mirip dengan profit atau pendapatan bersih. Misalnya saja perusahaan kamu setiap bulannya mendapatkan pendapatan 100 juta. Lalu, ada biaya-biaya yang harus ditanggung seperti gaji pegawai, biaya listrik, sewa kantor, dan lain sebagainya. Ternyata setelah dikurangi itu semua, sisanya hanya 30 juta. Maka itu disebut dengan profit atau pendapatan bersih.
Sementara itu, net worth atau kekayaan bersih itu semua aset entah itu berupa uang ataupun non uang yang kemudian dikurangi dengan biaya kewajiban. Sampai sini, sudah jelas, kan?
Baca juga: 3 Cara Unik Menabung dengan Memanfaatkan Tabel Menabung Bulanan yang Bisa Kamu Tiru
Jenis Net Worth yang Perlu Kamu Ketahui
Ada dua jenis kekayaan bersih di mana kamu harus bisa membedakan antara dua jenis tersebut. Apa saja itu?
Yang pertama adalah tangible net worth atau kekayaan bersih berupa aset fisik. Misalnya saja bangunan, kantor, peralatan, kendaraan, dan lain sebagainya. Sementara itu, yang kedua adalah intangible net worth atau kekayaan bersih berupa non aset fisik. Contohnya adalah hak paten, hak eksplorasi, dan juga brand perusahaan kamu.
Dalam hal ini, ada kalanya intangible net worth itu jauh lebih tinggi daripada tangible net worth. Kok bisa? Tentu saja bisa. Misalnya saja sebuah brand perusahaan yang sudah sangat terkenal. Hanya saja, kantor yang dimiliki tidak begitu besar. Jika diuangkan atau dijual, maka harga brand jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kantornya.
Itulah mengapa ada perusahaan yang mungkin terlihat kecil dan baru berdiri beberapa tahun namun net worth-nya sangat tinggi. Hal ini bisa sangat mungkin terjadi ketika brand perusahaan tersebut sudah sangat terkenal. Bahkan, saking besarnya brand tersebut, banyak investor yang ingin ikut join di perusahaan tersebut.
Komponen yang Diperlukan untuk Menghitung Kekayaan Bersih
Dalam hal ini, ada beberapa komponen yang bisa disebut dengan kekayaan bersih. Di antaranya adalah:
- Properti
Komponen pertama yang sudah pasti masuk ke dalam kekayaan adalah properti. Ini bisa berupa rumah, kantor, hotel, ruko, dan apa saja yang berupa properti. Properti ini termasuk aset yang sangat penting dan nilainya biasanya terus naik seiring dengan berjalannya waktu.
- Kendaraan
Kendaraan juga termasuk aset yang menjadi komponen kekayaan bersih. Namun, pastikan ini kendaraan pribadi ya, bukan kendaraan yang merupakan fasilitas dari perusahaan di mana kamu bekerja.
- Tabungan
Uang yang kamu tabung di bank juga harus dihitung sebagai komponen kekayaan bersih. Ini termasuk juga program jaminan pensiun yang kamu ikuti. Uang yang kamu setorkan setiap bulan termasuk kekayaan bersih kamu.
- Investasi
Kamu mengikuti program investasi? Berapa kenaikan investasi setiap tahunnya? Nilai dari program investasi juga termasuk komponen kekayaan bersih.
- Asuransi
Sekarang ini, ada program asuransi yang bisa dicairkan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Ketika asuransi tersebut belum kamu cairkan, nilai uang di sana juga menjadi komponen kekayaan bersih.
Setelah kamu tahu mana saja yang menjadi komponen untuk dihitung sebagai kekayaan bersih, sekarang kamu bisa membuat list apa saja yang kamu miliki. Baru kemudian kamu bisa hitung sendiri. Cara menghitung kekayaan bersih sangat mudah. Rumusnya sebagai berikut:
Kekayaan Bersih = Total aset – Total Kewajiban
Dalam hal ini, kewajiban termasuk pajak yang harus kamu bayar, tagihan, dan juga hutang.
Sekarang, kamu akan tahu sebenarnya berapa total kekayaan bersih yang kamu miliki hingga saat ini. Mengetahui nominalnya seperti ini sangat penting sebagai tolok ukur berapa penambahan kekayaan bersih kamu di tahun-tahun mendatang, apakah bertambah atau justru berkurang.