Termin Pembayaran Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Alasan Menggunakan Termin
Apa yang dimaksud dengan termin pembayaran? Terdapat salah satu metode pembayaran yang disebut dengan istilah termin. Termin pembayaran adalah metode yang juga sering disamakan dengan cicilan dan kredit, karena sistem pembayarannya yang memang mirip.
Tetapi, apakah keduanya memang memiliki kesamaan?
Pada artikel kali ini akan membahas mengenai pengertian termin pembayaran, fungsi, manfaat, dan jenis-jenisnya agar lebih mudah dalam memahami konsep pembayaran dengan metode termin.
Selengkapnya, mari simak pembahasan berikut ini.
Pengertian Termin
Untuk memahami konsep pembayaran yang akan dibahas kali ini, penting adanya untuk mengetahui makna atau arti termin itu sendiri.
Termin adalah suatu sistem atau metode pembayaran yang dapat dilakukan ketika barang yang ingin dibeli sudah diterima di tangan pembeli.
Adapun, termin pembayaran adalah skema pembayaran yang wajib dibayarkan oleh pembeli atas barang yang telah dibeli dengan metode termin. Skema pembayaran termin dilakukan secara bertahap, itulah mengapa sering disamakan dengan cicilan dan kredit barang.
Termin dibayar secara bertahap, nominal yang harus dibayarkan umumnya ditetapkan oleh pihak penjual. Selain itu, metode pembayaran termin tidak hanya digunakan untuk membeli barang namun bisa juga untuk pembelian layanan jasa.
Dengan menggunakan metode pembayaran termin, pembeli tidak perlu repot memikirkan mekanisme pembayaran. Cukup mengikuti prosedur yang telah dibuat dan ditentukan oleh pihak penjual.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Anjak Piutang?
Fungsi Termin
Dari pembahasan pengertian arti termin, bisa dilihat secara garis besar bahwa fungsi dari termin adalah sebagai metode pembayaran untuk membantu pembeli memperoleh barang yang diinginkan dengan cara mencicil.
Selain itu, termin juga memiliki fungsi lainnya yang bisa dimanfaatkan dalam bertransaksi. Adapun fungsi termin pembayaran adalah sebagai berikut:
1. Menjadi Bukti Pembayaran yang Sah
Termin akan diterima oleh pembeli setelah menerima barang atau jasa terkait. Termin pembayaran adalah surat yang bisa dijadikan bukti pembayaran yang sah. Jadi, setiap pembayaran bertahap dengan metode termin ini, pembeli akan menerima surat bukti tersebut.
Jika suatu waktu dalam masa pembayaran termin terdapat kesalahan, pembeli bisa menunjukan surat termin sebagai bukti transaksi.
2. Pembayaran Sesuai dengan Progress
Termin bisa dibayarkan sesuai dengan progress. Maksudnya, pembayaran dilakukan sesuai dengan seberapa besar progress yang telah dikerjakan.
Biasanya termin seperti ini berlaku pada bidang jasa proyek. Termin pembayaran proyek dilakukan sesuai dengan progress proyek yang berlangsung. Contoh termin pembayaran proyek, misal proyek telah berjalan 25% maka akan turun termin pembayaran ke 2.
3. Dokumen Sah Atas Kerjasama
Selain sebagai bukti pembayaran yang sah, surat termin juga bisa digunakan sebagai dokumen kerjasama. Termin seperti ini umumnya dilakukan oleh sesama pebisnis.
Pada termin akan terdapat informasi lengkap mengenai deskripsi kerjasama (tujuan, dll.), jumlah termin yang disepakati, serta persentase jumlah pembayaran.
Bisanya surat termin juga disertai dengan dokumen pendukung lainnya atas kerjasama yang dilakukan. Namun, jika hanya menggunakan surat termin saja juga sudah cukup.
4. Surat Tanda Pembayaran Tempo
Fungsi termin pembayaran yang terakhir adalah sebagai surat tanda pembayaran tempo. Ini penting mengingat metode pembayaran termin dilakukan dengan pelunasan secara bertahap.
Surat termin yang diterbitkan memiliki jangka waktu jatuh tempo yang berbeda-beda, sesuai dengan ketentuan pihak penjual dan persetujuan kesepakatan lainnya. Pembayaran umumnya diberi waktu hingga 30 hari sejak surat termin turun ke tangan pembeli.
Manfaat Termin
Dari fungsi termin tersebut, terdapat manfaat yang dapat dirasakan oleh pihak pembeli maupun penjual yang menggunakan metode pembayaran termin. Adapun manfaat termin pembayaran adalah sebagai berikut:
- Beban biaya yang ditanggung oleh pembeli relatif lebih kecil dibandingkan pembelian secara langsung (cash).
- Pembayaran lebih ringan karena termin turun sesuai dengan progress pengerjaan.
- Aturan pembayaran termin proyek sesuai dengan persentase jumlah yang dibayarkan. Jadi, jika 25% sudah dibayarkan dan belum rampung juga, yang dirugikan adalah pihak penyedia proyek.
- Dengan adanya aturan tersebut, proyek dapat berjalan sesuai dengan waktu yang diharapkan.
- Pembeli bisa memiliki spare waktu untuk menyiapkan dana sebelum maupun sesudah jatuh termin, sehingga dana yang dimiliki cukup untuk melakukan pembayaran.
Itulah beberapa manfaat termin yang akan sangat membantu pihak pembeli maupun penjual dalam melakukan transaksi.
Jenis-Jenis Pembayaran Termin
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa jenis termin pembayaran yang berlaku dan umum digunakan. Adapun jenis-jenis termin pembayaran adalah sebagai berikut:
1. EOM (End of the Month)
Seperti namanya, jenis pembayaran termin End of the Month pembeli wajib melakukan pembayaran di akhir bulan. Penentuan tanggal termin EOM umumnya dipilih pada minggu ke-4 di setiap bulannya.
Namun, ada beberapa yang menerapkan pembayaran benar-benar dilakukan di akhir bulan (tanggal 30/31).
2. n/30
Selanjutnya ada jenis termin n/30. Termin jenis n/30 ini mewajibkan pembeli melakukan pembayaran 30 hari setelah barang atau jasa yang dibeli diterima.
Contoh termin pembayaran: jika pembeli melakukan transaksi pada tanggal 1 Januari 2022, maka pembeli wajib membayar atas transaksi tersebut pada tanggal 30 Januari 2022 (hari H transaksi dihitung hari pertama).
3. n/15 dengan EOM
Ada juga termin jenis n/15 dengan EOM, apa artinya, ya? Jadi termin jenis ini maksudnya pembayaran wajib dilakukan oleh pembeli 15 hari setelah akhir bulan.
Contoh termin pembayaran: misal, pembeli melakukan transaksi pada tanggal 3 Mei 2022, maka pembayaran wajib dilakukan sebelum atau pada tanggal 15 Juni 2022.
4. 5/10, n/30
Adapun jenis termin pembayaran yang terakhir adalah 5/10 n/30. Bagaimana maksudnya? Jadi, pada termin jenis ini pembeli wajib membayarkan transaksi terkait pada hari ke-30 setelah pembelian.
Lalu, 5/10 artinya jika pembeli dapat membayarkan atas transaksi yang dilakukan 10 hari sebelum jatuh tempo, yakni n/30, maka pembeli akan mendapatkan diskon potongan sebesar 5%. Wah, enak ya!
Persentase potongan bisa berbeda-beda sesuai dengan ketentuan dari pihak penjual.
Termin dan Uang Muka
Apakah DP termasuk termin? Nah, pertanyaan ini umum sekali dipertanyakan oleh orang-orang yang belum paham jelas mengenai metode pembayaran termin. Jadi, termin dan uang muka (DP/down payment) tidak sama, ya.
Down payment atau DP merupakan metode pembayaran dengan pembayaran di muka atas suatu transaksi. Jadi, sebelum pembeli menerima barang atau jasa yang ingin digunakan mereka diwajibkan membayar DP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Setelah itu, barulah pembeli menerima barang atau jasa tersebut.
Konsep ini tentu berbeda dengan termin. Termin pembayaran adalah skema pembayaran yang wajib dibayarkan setelah barang atau jasa yang diinginkan telah diterima oleh pihak pembeli.
Termin turun sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Termin 1 adalah pembayaran yang dilakukan setelah pembeli menerima barang atau jasa yang telah dibeli.
Begitulah gambaran secara garis besar perbedaan antara termin dan uang muka/DP.
Alasan Menggunakan Termin
Setelah mempelajari termin, berikut beberapa alasan tepat bagi anda untuk memilih metode termin pembayaran adalah:
- Metode pembayaran yang memudahkan pembeli dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksi.
- Terdapat berbagai waktu jatuh tempo sesuai dengan jenis termin yang dilakukan. Hal ini bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial pihak pembeli.
- Surat termin termasuk bukti pembayaran dan dokumen kerjasama yang sah, sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
- Khusus termin pembayaran proyek, dapat berjalan sesuai dengan progress pelaksanaan proyek tersebut.
Termin pembayaran adalah metode transaksi yang dapat membantu pembeli mewujudkan keinginannya dengan mudah. Semoga artikel kali ini bermanfaat!