Alasan Pebisnis Mesti Belajar Regresi untuk Perkembangan Bisnisnya

Kalkulator dan paper clip
Alasan Pebisnis Mesti Belajar Regresi untuk Perkembangan Bisnisnya. Photo by Pixabay
Waktu baca: 2 menit

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan bisnis. Misalnya saja belajar scale-up, meningkatkan kualitas serta kuantitas produk, dan lain sebagainya. Namun, apakah kamu tahu regresi?

Regresi juga termasuk hal yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan bisnis. Caranya jelas beda dengan misalnya meningkatkan kuantitas produk, melakukan diferensiasi produk, dan lain-lain. Ini cara lain yang sayangnya tidak semua pebisnis ketahui.

Kamu bisa belajar apa itu regresi dan bagaimana rumus regresi agar perkembangan bisnis kamu bisa lebih terarah dan terkontrol.

Apa yang Dimaksud Regresi?

Sebenarnya, ini istilah yang ada di dunia statistik. Kamu yang dulu pernah belajar statistik pasti tidak lagi asing dengan istilah yang satu ini. Hanya saja, tak banyak yang tahu ternyata regresi juga bisa diaplikasikan di dunia bisnis, investasi, dan juga pemasaran. 

Lalu, apa itu regresi? Ini istilah dalam dunia statistik yang menunjukkan adanya hubungan antar variabel. Hubungan inilah yang kemudian dihitung lalu dibuatlah prediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Dalam bisnis, selalu ada yang disebut dengan potensi dan risiko. Kamu sebagai pebisnis harus tahu berapa potensi keuntungan dan juga risiko kerugian yang mungkin terjadi di masa depan. Ini berkaitan dengan apa kebijakan yang kamu ambil. Jadi, ada variabel yang kamu gunakan dalam membuat kebijakan. Variabel itu sebenarnya bisa dihitung dengan rumus regresi. Tujuannya untuk mengetahui masa depan.

Secara sederhana, regresi ini bisa kamu gunakan sebagai patokan pembuatan kebijakan. Tujuannya agar kebijakan yang akan kamu terapkan benar-benar terhitung dan terkontrol. Kamu tidak asal-asalan dalam membuat sebuah kebijakan, apalagi kebijakan yang sangat berkaitan dengan perkembangan bisnis.

Baca juga: Mari Memahami Prinsip Pareto dalam Dunia Bisnis

Bagaimana Cara Menghitung Regresi?

Jika selama ini kamu lebih sering gagal saat ingin memajukan bisnis, ada baiknya kamu berhenti sejenak. Jangan lakukan hal baru apa pun. Sebaiknya, belajar dulu bagaimana menghitung regresi. Ini akan membuat kamu lebih terarah dalam membuat sebuah keputusan dalam mengembangkan bisnis. 

Ada tiga jenis regresi yang bisa kamu pelajari dan terapkan. Namun, yang paling sering digunakan para pebisnis, terutama para manajer perusahaan hanya ada 2, yaitu regresi linear dan majemuk.

Apa itu regresi linear? Ini digunakan ketika variabel yang kamu miliki dan yang akan kamu gunakan itu merupakan dua variabel yang saling terhubung. Berikut ini rumusnya:

Y = a+bX+e

Sementara itu, regresi majemuk adalah regresi yang digunakan untuk variabel yang jumlahnya lebih dari satu. Rumusnya sebagai berikut:

Y = a+bX1+cX2+dX3+e

Keterangan:

Y = Variabel dependen

X1, cX2, X3 = Variabel independen (penjelas)

a = Konstanta

b, c, d = Koefisien regresi

e = Eror atau residu

Sekarang, kamu hanya perlu menentukan berapa variabel yang akan digunakan untuk menghasilkan prediksi masa depan yang jauh lebih akurat. Sudah siap untuk menghitung regresi?

Bagaimana Regresi Begitu Penting untuk Pengembangan Bisnis

Sebenarnya, regresi tidak hanya penting untuk mengembangkan bisnis. Kamu yang mungkin seorang manager perusahaan, investor, atau bahkan freelancer juga perlu tahu regresi. 

Memang lebih banyak orang yang tahu bahwa rumus regresi itu digunakan untuk memprediksi masa depan bisnis apakah bisa berkembang atau tidak. Lebih dari itu, rumus regresi juga bisa menunjukkan hal lain. Misalnya saja untuk membuat operasional lebih efisien. Secara otomatis, ketika operasional lebih efisien, budget bisa ditekan, bukan? Bukankah ini juga bagus untuk perkembangan bisnis?

Bisa saja bisnis yang kamu jalankan tidak untung optimal. Ini bukan karena margin profit yang kamu ambil kurang besar tapi banyaknya error. Nah, regresi juga bisa digunakan untuk memperbaiki error yang ada.

Dalam bisnis, pasti ada saja masalah, entah itu di tingkat pertumbuhan yang kurang bagus atau justru di akhir bulan selalu ada laporan rugi terus menerus. Untuk itu, diperlukan perhitungan yang matang. Dan ini bisa dilakukan ketika kamu tahu bagaimana menghitung regresi.

Mungkin Anda juga menyukai