Mengenal Fraud: Pengertian, Faktor Pendukung, Pengelompokan, Cara Mencegah dan Gejalanya

Papan bertuliskan fraud
Mengenal Fraud: Pengertian, Faktor Pendukung, Pengelompokan, Cara Mencegah dan Gejalanya. Photo by Pexels
Waktu baca: 4 menit

Fraud adalah bentuk kecurangan atau suatu tindak penipuan yang dilakukan oleh satu orang bahkan lebih untuk keuntungan pribadi. Di bidang ekonomi, fraud sering dilakukan saat pembuatan laporan keuangan perusahaan. Perbuatan ini tentunya dapat merugikan perusahaan bahkah kekeliruan saat mengambil keputusan. 

Apa itu Fraud?

Di dunia akuntansi dikenal dua jenis kesalahan. Pertama ada kesalahan yang mengandung unsur ketidaksengajaan atau bernama error, sedangkan kedua kesalahan yang memang disengaja atau disebut dengan nama fraud. 

Fraud merupakan bentuk penyajian laporan keuangan palsu yang dibuat secara sengaja dengan menambahkan atau menghilangkan suatu jumlah tertentu sebagai bentuk penipuan kepada pemilik hak dari laporan keuangan tersebut. 

Fraud merupakan istilah dengan bahasa Inggris yang artinya kecurangan. Fraud artinya bentuk kesalahan yang sering ditemui pada akuntansi. Faktanya, fraud lebih sulit dideteksi bila dibandingkan dengan error, hal tersebut dikarenakan pihak manajemen berusaha menyembunyikan kecurangan dengan baik. 

Dapat disimpulkan bahwa fraud adalah serangkaian bentuk ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan melawan hukum (illegal act) yang dilakukan orang yang berada di dalam ataupun orang dari luar perusahaan, guna mendapatkan keuntungan dan merugikan pihak yang lain. 

Faktor Pendorong Fraud

Fraud dapat terjadi karena berbagai alasan, secara umum berkaitan dengan tekanan ekonomi. Berikut penulis rangkum faktor pemicu fraud di dalam suatu organisasi maupun perusahaan:

1. Faktor Individu

Faktor pertama adanya tindakan fraud ialah faktor individu yang melekat pada pribadi masing –  masing, dimana terdapat dua kategori yaitu moral dan motivasi. Untukkategori moral timbul sebab adanya sifat keserakanan. Sedangkan untuk motivasi berhubungan dengan adanya kebutuhan yang tidak segera dipenuhi.

2. Peluang

Faktor kedua yaitu adanya sebuah peluang seperti lemahnya internal control bahkan penyalahgunaan wewenang di dalam perusahaan oleh suatu oknum yang menimbulkan peluang adanya tindakan fraud.

3. Rasionalisasi

Pada factor ini biasanya pelaku mempertahankan diri sebagai orang terpercaya sehingga akan melakukan segala cara untuk mencari pembenaran atas tindakan yang ia lakukan

4. Faktor General

Yaitu factor yang memiliki hubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan fraud, yang terbagi menjadi:

  • Opportunity 

Opportunity atau kesempatan umumnya tergantung pada kedudukan atau posisi pelaku terhadap perusahaan. Semakin tinggi kedudukan makan akan semakin besar peluang melakukan fraud. Namun perlu diwaspadai bahwa tindakan fraud dapat dilakukan oleh setiap level posisi kedudukan dalam perusahaan. 

  • Exposure

Exposure atau pengungkapan suatu kecurangan di dalam perusahaan tidak menjamin bahwa tindakan tersebut tidak akan pernah terjadi lagi, baik oleh pelaku yang sama maupun orang yang lainya lagi.Untuk itu diperlukan sanksi yang sepadan untuk menimbulkan sifat jera.

  • Lemahnya Hukum

Tidak adanya sanksi yang nyata terhadap pelaku tindakan fraud merupakan factor selanjutnya. Untuk itu diperlukan tindakan tegas agar pelaku takut untuk melakukan tindakan negatif tersebut. 

Baca juga: Mengenal Apa Itu Masalah Ekonomi Klasik dan Masalah Ekonomi Modern

Pengelompokan Fraud

Fraud terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bentuk perbuatannya, yaitu sebagai berikut:

  1. Penyimpangan asset

Kelompok ini melakukan kecurangan dengan cara menyalahgunakan aset perusahaan, positifnya kelompok ini mudah dideteksi karena dapat diukur dengan mudah.

  1. Pernyataan palsu

Biasanya, kecurangan ini dilakukan oleh pihak manajemen guna menutupi kondisi keuangan yang sesungguhnya dengan melakukan pembuatan rekayasa keuangan dalam laporan keuangan perusahaan. 

  1. Korupsi

Kelompok ini ialah kelompok yang sulit dideteksi karena banyaknya pihak yang bekerjasama dalam menikmati keuangan. Di dalam korupsi terdapat beberapa konflik seperti konflik keuangan, pemerasan ekonomi, penyuapan dan penerimaan yang illegal. 

Jenis-jenis Fraud

Adapun jenis fraud dibagi menjadi beberapa alasan yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan Pelaku Kecurangan

  • Employee fraud yaitu kecurangan yang dilakukan pegawai dalam suatu perusahaan atau organisasi kerja.
  • Management fraud yaitu kecurangan yang dilakukan oleh bagian manajemen dengan menggunakan  transaksi atau laporan keuangan sebagai media fraud, biasanya hal ini dilakukan untuk mencurangi para pemegang kepentingan di dalam perusahaan atau organisasi terkait. 

Berdasarkan Tindakan Kecurangan

  • Misappropriation of asset ialah penyalahgunaan aset perusahaan dengan sengaja untuk kepentingan pribadi, umumnya dilakukan oleh pegawai. Contoh fraudnya seperti penggelapan kas perusahaan, penggunaan fasilitas perusahaan, dan lain lain.
  • Fraudulent financial reporting ialah bentuk salah saji jumlah dan pengungkapan yang disengaja untuk menipu pengguna laporan, biasanya dilakukan oleh manajemen. Contoh fraudnya seperti understating liabilities, overstating asset dan lain – lainnya. 

Cara Mencegah Fraud

Berikut penulis rangkum cara mengatasi kecurangan dalam perusahaan, dengan berbagai cara di bawah ini yaitu sebagai berikut:

  1. Sosialisasi Standard Operating Procedure (SOP)

Cara pertama untuk mencegah fraud adalah melakukan sosialisasi fraud lewat SOP anti korupsi, hal ini dilakukan untuk keseluruhan karyawan baik karyawan lama maupun karyawan baru. Fokus utamanya ialah mereka memahami aturan anti korupsi secara lengkap beserta ancaman hukumnya. 

  1. Kenyamanan bekerja dalam perusahaan

Dengan suasana kerja yang nyaman maka akan membuat karyawan betah dan tetap terjaga produktivitasnya bahkan bisa meningkat. Dengan begitu loyalitas karyawan semakin solid, sehingga mereka akan semakin produktif, efektif dan disiplin. 

  1. Audit dan evaluasi secara teratur

Lakukan secara rutin audit dan evaluasi secara menyeluruh untuk meminimalisir terjadinya kecurangan laporan keuangan pada perusahaan yang kamu miliki. 

  1. Tingkatkan kemampuan karyawan dalam perencanaan keuangan

Penyebab paling banyak melakukan kecurangan ialah tidak punya uang atau terlilit utang, Untuk itu, lakukan pelatihan terkait keuangan untuk mengedukasi para karyawan agar memiliki keuangan yang sehat. 

Gejala–gejala Fraud

Bagi kamu pemilik perusahaan, kenali gejala – gejala berikut sebagai indikasi adanya kecurangan di dalam perusahaanmu:

1. Gejala kecurangan manajemen

  • Tidak cocoknya antara manajemen puncak
  • Motivasi dan moral kerja karyawan merendah
  • Kurangnya staf di dalam departemen akuntansi
  • Banyaknya komplain dari konsumen, pemasok atau badan otoritas kepada perusahaan
  • Kurangnya kas secara tidak terantisipasi dan tidak teratur
  • Utang piutang dagang yang semakin meningkat sedangkan penjualan dan laba menurun
  • Perusahaan mulai mengambil kredit sampai batas maksimal bahkan untuk jangka waktu yang cukup lama
  • Adanya kelebihan persediaan yang cukup signifikan
  • Adanya peningkatan jumlah jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku perusahaan

2. Gejala kecurangan karyawan

  • Pembuatan ayat penyesuaian tanpa adanya otorisasi manajemen dan tanpa penjelasan pendukung
  • Laporan pengeluaran tanpa adanya dokumen pendukung yang jelas
  • Pencatatan keuangan buku besar yang salah dan tidak akurat
  • Perusakan dokumen pendukung pembayaran
  • Kurangnya barang yang diterima
  • Mahalnya harga barang yang dibeli
  • Adanya faktur ganda
  • Adanya pergantian mutu barang

Demikianlah informasi mengenai fraud secara rinci mulai dari pengertian fraud, faktor penyebab, cara mendeteksi dan informasi lainnya. Ingat, potensi fraud tetap masih ada, untuk itu penting bagi perusahaan agar bekerja sama dengan auditor maupun pihak eksternal untuk melakukan pencegahan terhadap potensi adanya tindakan fraud. 

Mungkin Anda juga menyukai