Mengenal Strategi Dollar Cost Averaging dan Penerapannya

Dollar Cost Averaging
Selengkapnya tentang Dollar Cost Averaging via @feelartfeelant
Waktu baca: 5 menit

Memperkuat kemapanan finansial pribadi sudah menjadi salah satu tujuan dalam hidup. Hal ini dikarenakan pada dasarnya, kamu tidak dapat menjalani kehidupan tanpa uang yang cukup. Banyak sekali sisi-sisi dalam kehidupan yang harus dipenuhi agar bisa berjalan lancar. Kondisi inilah yang membuat banyak orang mencari pendidikan setinggi mungkin agar kemudian bisa bekerja dengan gaji yang menjanjikan setiap bulannya. Mereka semua melakukannya demi bisa mencapai tujuan awal: kekuatan finansial pribadi.

Sayangnya, tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik. Terkadang ada saja masalah yang melanda sehingga kekuatan finansial tercapai dalam waktu yang terlalu lama. Gaji yang kecil, gaya hidup yang tidak sesuai pendapatan hingga boros adalah beberapa penyebab kegagalan mencapai kekuatan finansial. Tentu saja, konsumerisme adalah salah satu nilai dalam hidup yang terus dirasakan banyak orang tanpa terkecuali.

Investasi jadi alternatif pendapatan

Beruntung saat ini cukup banyak alternatif yang bisa kamu lakukan seperti berbisnis sampingan hingga investasi. Dari bisnis sampingan, kamu bisa mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan. Cara menjalankannya pun tidak terlalu sulit, tapi jika kamu ingin penghasilan yang lebih menjanjikan dan baru bisa kamu nikmati dalam beberapa waktu mendatang, maka investasi adalah alternatif mencari pendapatan yang paling tepat.

Investasi memang sedang menjadi gaya hidup yang cukup booming di kalangan masyarakat segala jenis kekuatan ekonomi, khususnya menengah ke atas. Hal ini disebabkan terbukanya ruang investasi yang lebih mudah untuk dilakukan orang awam. Ketika dulu investasi identik dengan para orang kaya, sekarang semuanya bisa melakukannya. Tentu saja, ini adalah hal yang sangat positif.

Pilihan instrumen investasi

Cukup banyak sekali jenis investasi yang bisa kamu lakukan saat ini. Seperti investasi saham, investasi properti hingga reksa dana. Semua bisa melakukannya dengan lancar, hanya perlu analisa dan ketersediaan uang yang pas untuk investasi. Melihat berbagai jenis investasi yang tadi disebutkan, ada satu jenis investasi yang cukup menjanjikan saat ini yaitu investasi reksa dana. Apa itu investasi reksa dana?

Investasi reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari para investor yaitu kamu sendiri. Dana yang telah terkumpul akan diinvestasikan oleh manajer investasi. Manajer investasi adalah orang terpercaya yang akan memindahkan dana yang kamu berikan kepadanya untuk dijadikan investasi. Manajer investasi akan melihat instrumen investasi potensial seperti saham, obligasi, atau deposito yang bisa memberikan keuntungan besar untuk kamu dapatkan pada masa mendatang.

Baca juga: Ingin Berinvestasi? Perhatikan Dulu Hal-Hal Tentang Investasi Ini

Manajer investasi yang kamu pilih harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga lebih terpercaya dan investasinya bisa dipertanggungjawabkan. Investasi reksa dana merupakan investasi yang juga terdaftar dan diawasi oleh OJK, jadi kamu berada di tangan yang tepat jika memilih investasi reksa dana.

Strategi investasi reksa dana

Jika kamu memperhatikan, terlihat kalau manajer investasi akan memindahkan dana yang kamu ingin investasikan ke beberapa instrumen investasi yang potensial, tapi tentu saja diperlukan strategi khusus agar kamu bisa mendapatkan cara berinvestasi paling tepat dan paling cocok untuk kamu terapkan di dalam usaha memperkuat kekuatan finansial pribadi.

Di dalam investasi reksa dana, ada beberapa strategi investasi yang bisa kamu pilih yaitu:

  • Strategi Dollar Constant Share
  • Strategi VCA (Value Cost Averaging)
  • Strategi Lump Sum
  • Strategi 10-20-30-40
  • Strategi DCA (Dollar Cost Averaging)

Setiap strategi investasi reksa dana di atas memiliki caranya masing-masing yang bisa kamu pilih. Dari yang berhubungan dengan jangka waktu berinvestasi, jumlah unit yang dibeli hingga jumlah uang yang harus kamu keluarkan dalam investasi ini.

Salah satu strategi investasi reksa dana yang bisa kamu pilih adalah strategi Dollar Cost Averaging (DCA). Di dalam strategi ini, kamu diperkenalkan dalam gaya memilah-milah total uang yang kamu miliki untuk investasi dan dipakai untuk investasi reksa dana dalam jangka waktu yang tetap dan jelas.

Penerapan strategi Dollar Cost Averaging

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, strategi dollar cost averaging membuat kamu harus memilah-milah total uang yang akan digunakan untuk diinvestasikan dalam jangka waktu tertentu agar bisa mendapatkan hasil optimal. Ketika kamu memiliki uang sebesar Rp12 juta untuk investasi, maka kamu harus menentukan terlebih dahulu berapa lama waktu kamu untuk investasi. Mari dihitung menjadi enam bulan saja.

Dengan uang Rp12 juta dan ingin investasi dalam enam bulan, maka kamu perlu membagi total uang tersebut secara rata. Jika Rp12 juta dibagi dalam enam bulan, maka setiap bulannya, kamu akan mendapatkan Rp2 juta. Dari hasil ini, maka dana sebesar itulah yang harus kamu berikan kepada manajer investasi pilihan kamu untuk dijadikan investasi yang paling tepat. Tapi untuk pemilahan dana, kamu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan manajer investasi yang telah kamu pilih.

Kekurangan strategi DCA dalam investasi reksa dana

Dalam strategi DCA, kuncinya adalah berinvestasi saat pasar sedang turun sehingga harga yang dibeli menjadi lebih murah. Ketika pasar sudah naik, maka kamu akan segera menjual unit yang sudah kamu punya agar bisa mendapatkan keuntungan. Sebuah strategi yang cukup simpel untuk dijalankan, bukan?

Melihat bagaimana cara pembagian dana yang akan diinvestasikan, maka bisa terlihat jelas kalau strategi DCA membuat kamu tidak bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Mengapa demikian? Karena kamu tidak memutuskan untuk memberikan dana yang besar dalam satu waktu. Ketika kamu memilah-milah dana yang nantinya kamu gunakan, maka peluang mendapatkan keuntungan besar memang menjadi kecil, tapi memang hal itu yang membuat strategi DCA cocok digunakan oleh kamu yang baru mau merencakan investasi reksa dana.

Selama ini, strategi DCA memang menawarkan risiko yang paling kecil dibandingkan strategi reksa dana lainnya seperti strategi Lump Sum yang memiliki risiko yang sangat besar karena kamu harus mengeluarkan dana besar dalam satu waktu, walaupun persentase keuntungan yang besar bisa kamu dapatkan di dalam strategi Lump Sum ini. Namun strategi DCA memang dibuat untuk digunakan oleh masyarakat yang baru ingin mencoba investasi reksa dana agar mereka tidak mendapatkan risiko kerugian besar padahal baru memulai bermain di dunia reksa dana.

Pro dan kontra menjalankan strategi DCA

Di dalam perjalanan strategi DCA, cukup banyak suara sumbang yang hadir, walau ada suara positif juga karena strategi DCA punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kelebihan DCA yang sudah pasti adalah risiko yang paling kecil dan cocok untuk pemula, sedangkan kekurangannya adalah keuntungan yang akan kamu dapatkan termasuk kecil dan terlihat sebagai gimmick saja karena strategi yang diajarkan sebenarnya strategi yang bisa dipikirkan hanya dengan logika saja.

risiko dollar cost averaging
Dengan adanya pro kontra, yang terpenting adalah mengenali karakter risikomu via rawpixel.com

Kritikan untuk strategi DCA cukup banyak. Ada yang bilang kalau strategi DCA hanya gimmick saja karena bisa dengan mudah menarik perhatian masyarakat awam dan bukan strategi investasi yang sehat. Ada juga suara sumbang lainnya seperti ketika mengkaji ulang strategi DCA dengan menggunakan data market yang sebenarnya, maka strategi ini tidak bisa memberikan keuntungan yang sudah dijanjikan dan bukan strategi investasi yang ideal.

Namun ada pula yang melihat sisi positif dari strategi DCA. Ketika banyak orang yang belum mengetahui bagaimana investasi reksa dana yang tepat, maka mereka bisa menggunakan strategi DCA demi mendapatkan risiko yang paling kecil. Biasanya, dengan menjual kalimat ‘risiko yang kecil’ maka lebih banyak lagi investor yang masuk. Tentu saja ini adalah nilai positif dari strategi ini yang bisa memperkuat pasar dan dunia investasi juga.

Jika kamu memang berniat investasi reksa dana, maka strategi DCA ini bisa kamu pilih karena tidak perlu takut mendapatkan risiko besar dan kerugian yang sangat terasa. Malah sebaliknya, kamu bisa merasakan keuntungan pertama dari investasi yang kamu lakukan dan memberikan motivasi lebih untuk berinvestasi yang berguna demi masa depan kamu.

Dari komentar-komentar di atas tentang strategi DCA pun, terlihat jelas kalau dengan jumlah dana yang pas, jangka waktu yang tepat dan manajer investasi yang terpercaya dan tahu bagaimana menaruh investasi di unit yang tepat, maka kamu bisa mendapatkan keuntungan. Jadi jangan pernah takut untuk investasi. Reksa dana bisa menjadi investasi pembuka dari rangkaian usaha kamu dalam memiliki kekuatan finansial pribadi. Selamat mencoba investasi!

Mungkin Anda juga menyukai