Mengenal Apa Itu Accrued Expense: Pengertian, Jenis beserta Contohnya
Bagi perusahaan, istilah accrued expense sudah menjadi teman akrab. Tentu saja mau tidak mau istilah accrued expense akan selalu muncul terutama saat mencatat laporan keuangan perusahaan.
Namun, bagi orang awam istilah accrued expense masih terdengar cukup asing. Mari tambah pengetahuanmu mengenai accrued expense dan bagaimana perannya bisa selalu ada dalam suatu perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Faktur Penjualan Sebagai Bukti Laporan Keuangan dan Pajak
Pengertian Accrued Expense
Setiap perusahaan pastinya tidak luput dengan berbagai macam kewajiban. Tentu saja, yang namanya kewajiban sudah pasti harus di penuhi oleh suatu perusahaan. Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan adalah kewajiban dalam perihal membayar.
Pada kenyataannya, ada dua jenis kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Pertama kewajiban masa sekarang atau biasa disebut kewajiban jangka pendek dan juga kewajiban di masa depan atau biasa lebih dikenal dengan jangka panjang. Dalam prosesnya, perusahaan mendahulukan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan mempersiapkan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang.
Selain kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, ada juga istilah accrued expense. Sama halnya dengan kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, accrued expense merupakan beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Namun pada dasarnya, accrued expense belum ditagih ke pihak perusahaan dikarenakan tidak adanya faktur maupun bukti tagihan yang diterima oleh perusahaan. Akan tetapi, perusahaan tahu bahwa ada beban yang harus dilunasi di masa yang akan datang dikarenakan adanya suatu perjanjian.
Pada dasarnya, accrued expense adalah status keuangan bagi perusahaan untuk menyiapkan dana dalam memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi di masa yang akan datang. Disini pihak perusahaan dapat memperkirakan berapa dana yang harus disiapkan. Statusnya masih dengan kondisi perkiraan karena belum ada bukti tagihan yang nyata. Jadi, nominal yang harus dibayarkan dapat berubah kapan saja sesuai dengan kesepakatan.
Dengan adanya accrued expense, keuangan suatu perusahaan akan lebih lancar. Karena semua hal telah di rencanakan bahkan di persiapkan dengan matang. Bahkan hal yang belum ada bukti fisiknya sudah dipersiapkan cara membayarnya bagaimana. Jadi, pada intinya accrued expense dapat membantu beban perusahaan dalam perihal bayar-membayar.
Jenis Accrued Expense
Dalam pelaksanaannya ada beberapa beban kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan dan termasuk ke dalama accrued expense. Jenis-jenis beban kewajiban yang termasuk ke dalam accrued expense adalah;
- Bunga Utang
Misalkan suatu perusahaan meminjam modal, tentu saja perusahaan akan dibebankan dengan bunga. Pihak perusahaan harus melunasi cicilan bunga dari utang tersebut. Karena utang bersifat kewajiban jangka panjang, maka utang dari bunga juga demikian. Akuntan dalam perusahaan akan memasukan bunga utang sebagai accrued expense dan menjadikannya pembayaran yang belum dibayar namun sesuai dengan pembayaran terakhir.
- Upah Tenaga Kerja yang Harus Dibayarkan
Agar dapat berdirinya sebuah perusahaan sebagaimana mestinya, dibutuhkan tenaga kerja ataupun karyawan. Tenaga kerja inilah yang menjalankan seluruh kegiatan operasional perusahaan. Sebagai tenaga kerja juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas yang diberikan dan juga bertanggung jawab penuh dengan pekerjaannya.
Di sisi lain, perusahaan juga memiliki kewajiban untuk memberikan upah kepada tenaga kerja sesuai dengan kontrak kerja yang berlaku. Pembayaran upah juga beragam, mulai dari harian, mingguan dan juga bulanan. Hal tersebut bergantung pada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Dalam laporan keuangan, upah tenaga kerja masuk ke dalam accrued expense. Dalam mencatat laporan keuangan suatu perusahaan, upah tenaga kerja yang akan dibayarkan masuk kedalam beban yang masih harus dibayar. Umumnya accrued expense digunakan untuk tenaga kerja yang memiliki kontra kerja dalam masa waktu tertentu.
- Beban Lainnya
Selain bunga utang dan juga upah tenaga kerja, ada beberapa beban lain yang masuk ke dalam accrued expense. Beban-beban tersebut diantaranya adalah tagihan sewa kantor, utilitas dan juga pajak yang harus dipenuhi. Hal-hal ini masuk kedalam accrued expense karena perusahaan menganggap hal ini merupakan beban yang harus dipenuhi ataupun dilunasi di masa depan.
Contoh Accrured Expense
Setelah mengetahui pengertian dari accrued expense beserta jenisnya. Kini saatnya mengetahui lebih lanjut contoh dari accrued expense.
- Contoh accrued expense sebagai aset lancar
Sebuah perusahaan memperoleh bunga atas investasi yang dilakukannya sebesar Rp5.000.000. Bunga yang diperoleh tercatat dalam perusahaan pada 28 Februari. Akan tetapi, perusahaan ingin menerima dana bunga pada bulan Mei mendatang.
Perusahaan tersebut perlu menyiapkan laporan keuangan triwulannya, maka perusahaan tersebut menyebutkan bunga yang diperoleh sebagai aset lancar sebelum menyelesaikan laporan keuangan triwulannya. Dengan ini, perusahaan tersebut mencatat debitnya menjadi piutang bunga menjadi suatu kredit ke pendapatan investasi.
- Contoh accrued expense sebagai kewajiban lancar
Sebagai contohnya suatu perusahaan membeli suatu untuk kepentingan operasionalnya pada tanggal 10 Agustus. Namun, barang tersebut baru tersedia pada tanggal 15 September. Oleh karena itu, faktur nya akan dikirimkan ke pihak perusahaan setelah periode akuntansi saat ini.
Perusahaan perlu menambah beban dan kewajiban lancar terkait hal ini sebelum periode berakhir. Maka, hal ini akan dicatat sebagai beban yang masih harus dibayar. Beban ini dapat disesuaikan kembali ketika perusahaan telah menerima fakturnya. Perusahaan dapat mengetahui seberapa besar atau kecilnya perkiraan beban yang ditanggung.
Demikian penjelasan mengenai accrued expense dan bagaimana kaitannya dengan suatu perusahaan. Semoga dapat menambah wawasanmu dalam menjalankan bisnis agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.