Tertarik Berbisnis? Coba Mulai dengan Bisnis UKM

Waktu baca: 5 menit

Bisnis UKM (Usaha Kecil Menengah) merupakan bisnis yang memiliki potensi pengembangan paling besar di Indonesia. Hal ini dikarenakan UKM sudah mencakup beberapa sektor industri sekaligus sehingga potensinya untuk terus berkembang tidak akan berhenti.

Nah, sebagai bagian dari generasi milenial, Teman Klik mungkin punya pertimbangan untuk tidak berkarier di kantor. Sifat generasi milenial yang berani mencoba hal baru mungkin mendorongmu untuk mencoba berbisnis alih-alih menjadi karyawan kantoran. Jika hal ini terjadi padamu, tidak ada salahnya untuk mulai mempertimbangkan bisnis UKM.

Ada banyak keuntungan dan kemudahan yang kamu dapat dengan merintis bisnis UKM. Kemudahannya terletak pada jumlah modal untuk memulai bisnis yang tidak terlalu besar. Selain itu, masih banyak hal yang bisa kamu dapat dari model bisnis penggerak utama ekonomi Indonesia ini. Yuk, berkenalan dengan UKM!

Apa itu bisnis UKM?

UKM merupakan singkatan dari Usaha Kecil Menengah. Istilah kecil dan menengah ini ditujukan pada jumlah total aset yang dimiliki oleh seorang pebisnis. Terkadang, ukuran kecil dan menengah juga merujuk pada omset yang didapatkan oleh bisnis tersebut. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bisa dikategorikan sebagai UKM adalah sebagai berikut:

NO.Model UsahaAsetOmset
1Usaha Kecil >Rp50 – 500 juta >Rp30 juta – 2,5 milyar
2Usaha Menengah >Rp500 juta – 10 milyar >Rp2,5 – 50 milyar

Selain mengikuti kriteria jumlah aset dan omset tersebut, usaha kecil dan menengah juga harus memenuhi persyaratan berikut:

  • Merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri.
  • Dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dan bukan merupakan anak perusahaan.

Beberapa jenis UKM di Indonesia

Dalam perkembangannya, UKM di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa sub-kategori, berikut ini beberapa jenis UKM di Indonesia yang Teman Klik wajib tahu:

  • Livelihood activities, model UKM yang biasanya dimanfaatkan sebagai sebuah kesempatan kerja. Dalam penggunaannya lebih sering disebut dengan sektor informal. Salah satu contoh dari UKM model ini adalah para pedagang kaki lima.
  • Micro enterprise, model UKM yang mempunyai sifat serupa pengrajin (menghasilkan produk sendiri), tapi belum mempunyai sifat kewirausahaan dalam menjalankan usahanya.
  • Small dynamic enterprise, model UKM yang sudah mempunyai jiwa kewirausahaan dalam menjalankan bisnis. Di samping itu, UKM jenis ini juga sudah mampu menerima pekerjaan sub-kontrak serta ekspor luar negeri.
  • Fast-moving enterprise, model UKM yang sudah mempunyai jiwa kewirausahaan dalam menjalankan bisnis. Ciri yang paling terlihat dari UKM jenis ini adalah telah menunjukkan upaya atau progress untuk bertransformasi menjadi sebuah Usaha Besar (UB).

Pertumbuhan bisnis UKM di Indonesia

Hingga saat ini, UKM di Indonesia masih menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia. Walau begitu, bukan berarti UKM di Indonesia terus stabil dan tidak pernah mengalami pasang surut. UKM Indonesia sempat down saat krisis moneter menyerang pada tahun 1998. Di masa tersebut, laju pertumbuhan UKM sangat lambat dan baru pulih setelah masuk ke tahun 2000an.

Bisnis UKM sebagai penggerak ekonomi di Indonesia.
Bisnis UKM mampu mendorong perekonomian di Indonesia. Photo by infobdg.com

Namun, apabila dibandingkan dengan negara lain, terutama negara-negara ASEAN, Indonesia ternyata memiliki jumlah bisnis UKM serta UMKM yang paling besar. Tercatat dalam sebuah survei yang dilakukan oleh BPS di tahun 2014, jumlah UKM atau UMKM di Indonesia mencapai 57,89 juta unit atau dengan kata lain 99,99 persen dari total jumlah pelaku usaha nasional merupakan UKM atau UMKM.

Bahkan, dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM) pada tahun 2013, keinginan berwirausaha masyarakat Indonesia menempati peringkat kedua di ASEAN setelah Filipina. Hal ini menunjukkan minat masyarakat untuk berbisnis sendiri ternyata tinggi. Apakah kamu salah satunya?

Angka pertumbuhannya pun relatif stabil dengan peningkatan yang signifikan. Salah satu lonjakan kenaikan jumlah UKM adalah dari angka 0,24 persen menjadi 1,56 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Angka tersebut terus ditingkatkan agar mampu mencapai target nasional yakni mencapai atau lebih dari 2 persen dari total jumlah penduduk.

Rekomendasi bisnis UKM

Nah setelah mengetahui tentang UKM serta perkembangannya di Indonesia, sekarang waktunya kamu memikirkan ingin merintis bisnis UKM model apa. Jika kamu belum punya gambaran yang jelas, tidak perlu galau. Berikut ini beberapa rekomendasi bisnis UKM yang bisa kamu coba.

Baca juga: Alasan Mengapa UMKM Perlu Go Digital

Bisnis kuliner skala kecil

Kuliner dan makanan merupakan bisnis yang tidak pernah mati. Ini karena makan dan minum merupakan kebutuhan manusia yang paling utama dan harus terpenuhi. Potensi pengembangannya pun terbuka luas meski modal yang kamu miliki sebenarnya tidak terlalu besar.

Tren bisnis kuliner yang sedang naik daun
Festival Kuliner Bekasi berlokasi di Summarecon Mal Bekasi. Photo by infobekasi.co

Kamu bisa memulainya dengan usaha kecil-kecilan seperti berjualan kudapan di bazaar atau event khusus. Terjun langsung seperti ini bukan hanya mendatangkan keuntungan, tapi juga bisa menjadi semacam tes pasar apakah produkmu memang menarik atau tidak.

Bisnis yang terkait dengan perempuan

Kamu perempuan dan ingin mulai berbisnis UKM? Tidak perlu terlalu pusing memutar otak karena ide bisnismu justru bisa datang dari dirimu sendiri, Ada banyak kebutuhan yang diperlukan perempuan sehingga merintis bisnis yang terkait dengan perempuan pun akan sangat menjanjikan.

Salah satu contohnya adalah berjualan skincare atau perawatan kecantikan. Saat ini perempuan memiliki kesadaran yang lebih untuk merawat diri sehingga mereka terus berburu perawatan kecantikan. Kamu bisa memulai usaha berjualan skincare dengan menjadi dropshipper dari penjual online shop. Selain minim modal, jika ditekuni bisnis ini juga menghasilkan banyak keuntungan lho, Teman Klik.

Bisnis UKM di bidang pendidikan

Kamu punya beberapa kenalan tenaga pendidik atau justru kamu dan teman-temanmu adalah lulusan ilmu pendidikan (atau keguruan)? Hal tersebut ternyata bisa menjadi peluang bisnis UKM. Bersama dengan teman-temanmu ini, kamu bisa merintis sebuah bisnis bimbingan belajar atau kursus privat.

Sekarang ini kebutuhan akan pendidikan tambahan di luar sekolah sangat tinggi. Terlebih untuk siswa yang akan mengikuti ujian nasional atau mendaftar ke perguruan tinggi bergengsi, tentu akan membutuhkan tambahan pelajaran. Kamu bisa mencoba memanfaatkan peluang tersebut. Sebagai awalan, tidak perlu kursus yang terlalu besar, cukup dengan mewadahi beberapa guru les privat saja sebagai tentor. Kembangkan usaha begitu kamu sudah merasa yakin.

Bisnis UKM di bidang industri kreatif

Saat ini pemerintah sedang menggencarkan industri kreatif. Kamu juga bisa berperan aktif dengan memulai bisnis UKM dari sektor kreatif.

Memulai bisnis dalam sektor kreatif berarti kamu mengandalkan pemikiran atau daya kreativitasmu. Jika kamu memiliki kemampuan dalam bidang arsitektur, perfilman, kerajinan, fashion, hingga fotografi, maka peluangmu untuk mengembangkan bisnis UKM dalam bidang industri yang satu ini akan sangat  terbuka lebar.

Dukungan penuh dari BEKRAF untuk industri kreatif di Indonesia
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) aktif memberikan dukungan untuk industri kreatif di Indonesia via bekraf.go.id

Keuntungan dari bisnis UKM industri kreatif terletak pada kreativitas itu sendiri. Dengan menjadi kreatif maka bisnismu akan unik dan tidak akan tergantikan meski oleh mesin sekalipun. Jadi, orang akan selalu mencarimu untuk mendapatkan “buah” dari kreativitasmu.

Baca juga: 7 Bisnis Milenial yang Sedang Ramai Digandrungi Nih, Kamu Tertarik?

UMKM untuk yang bermodal kecil

Kamu merasa modal yang dimiliki terlalu kecil untuk mengembangkan sebuah bisnis UKM? Tidak perlu merasa kecil hati, Teman Klik tetap bisa berwirausaha dengan mengembangkan bisnis UMKM alias Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Teman Klik bisa menjadi wirausaha mikro hanya dengan aset kurang dari Rp50 juta.

Meski lebih “mini” bukan berarti peluang berkembang bisnis model UMKM tidak sebesar UKM. Asal kamu tetap tekun untuk berusaha, bukan tidak mungkin usahamu akan terus meningkat. Dari yang mulanya mikro, menjadi kecil, menjadi menengah, dan lama-lama menjadi usaha besar. Who knows?

Kuncinya terletak pada ketekunan. Kamu harus tekun mencari peluang usaha. Perhatikan hal-hal detail di sekelilingmu. Biasanya hal tersebut justru bisa menjadi peluang usaha yang bagus. Misalnya di kampusmu ternyata banyak yang membutuhkan alat tulis beraneka model, kamu bisa mencari supplier yang terjangkau dan kemudian menjual barangnya di kampus.

Menjadi pengusaha mikro juga bisa dimulai dari merintis bisnis online shop. Kamu bisa mulai berjualan barang-barang hobi yang memang sudah memiliki target pasar yang jelas. Beri sedikit sentuhan inovasi, maka dijamin bisnismu akan bertahan lama dan memberikan keuntungan.

Nah, itulah dia sedikit-banyak tentang UKM. Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk memulainya? Apa kira-kira bisnis UKM yang akan kamu rintis? Semoga sukses selalu!

Mungkin Anda juga menyukai