Ini Dia Pengertian Omzet dan Perbedaannya dengan Profit dalam Dunia Bisnis

Omset bisnis
Ini Dia Pengertian Omzet Dan Perbedaannya Dengan Profit Dalam Dunia Bisnis. Photo by Pixabay
Waktu baca: 4 menit

Apa itu omzet? Bentuk pertanyaan yang satu ini memang kerap kali dinyatakan oleh mereka yang baru memulai usaha. Pasalnya mereka masih bingung dan belum mengetahui secara pasti mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam bidang usaha. Untuk lebih memudahkanmu dalam memahami omset atau keuntungan dari bisnis yang dilakukan, pastikan kamu simak uraian berikut.  

Pengertian omzet

Dalam kegiatan bisnis, tentunya tujuan utama yang dimiliki oleh pebisnis adalah mendapatkan keuntungan. Keuntungan itu sendiri umumnya didapatkan dari hasil penjualan produk atau bahkan pemberian layanan jasa yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini, kebanyakan pebisnis menyebut keuntungan tersebut sebagai omzet perusahaan yang dimilikinya.

Merujuk pada penjelasan tersebut, tentunya dapat dikatakan bahwa omzet adalah jumlah uang yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan secara keseluruhan. Artinya pendapatan atau omzet tersebut belum dikurangi dengan biaya produksi dan lainnya. Sehingga banyak pula orang-orang yang kemudian menyatakan omzet sebagai pendapatan kotor. 

Karena omzet umumnya ditentukan berdasarkan beberapa periode waktu tertentu. Untuk hitungan periode tersebut pun dapat ditentukan dengan cara yang berbeda. Ada periode waktu yang ditentukan berdasarkan hitungan hari, bulan hingga tahunan. 

Selain itu, karena omzet masih berbentuk pendapatan kotor, tentunya ia pun belum dikurangi oleh pembiayaan lainnya. Seperti halnya pembayaran beban atau biaya yang digunakan dalam operasional bisnis. Dimulai dari biaya sewa gedung, gaji karyawan, biaya bahan baku produk, biaya air dan listrik, biaya pemasaran dan lainnya. 

Merujuk pada hal tersebut, tidak heran jika kemudian banyak pebisnis yang berusaha untuk meningkatkan omzet dari perusahaannya. Karena dengan omzet yang meningkat, tentunya jumlah keuntungan yang bisa diraih olehnya pun akan semakin tinggi pula. 

Dalam beberapa kasus, jumlah omset yang besar juga membuka kemungkinan untuk mengalami arus kas keluar atau kerugian yang semakin tinggi pula. Karena itulah jumlah omzet yang dimiliki perusahaan, faktanya tidak dapat menentukan kesuksesan bisnis seseorang. Dengan kata lain, kesuksesan baru bisa dilihat melalui pendapatan bersih atau profit yang nyata. 

Sebelum membahas lebih jauh mengenai profit atau keuntungan, ada baiknya jika kamu simak beberapa pengertian omzet yang berasal dari beberapa sumber berbeda, diantaranya : 

Omzet menurut Chaniago 

Jumlah pendapatan yang berasal dari hasil penjualan barang atau jasa secara keseluruhan dalam kurun waktu tertentu. 

Omzet menurut Businessdictionary

Pendapatan secara menyeluruh yang berasal dari hasil penjualan produk perusahaan tanpa disertai dengan pengurangan biaya yang dihitung dalam kurun waktu tertentu. Karena itulah omzet juga dinyatakan sebagai pendapatan kotor. 

Omzet menurut Instopedia

Omzet hadir dengan sebutan lain yang dikenal dengan revenue, artinya bentuk pendapatan yang berasal dari operasi bisnis normal. Selain itu, perhitungan tersebut juga sudah termasuk dalam diskon atau bahkan pengurangan barang yang diretur. 

Perbedaan omzet dan profit

Setelah membaca beberapa pengertian omzet di bagian atas tadi, tentunya dapat kamu lihat bahwa omzet dan profit adalah dua hal yang berbeda. Jika omzet dinyatakan sebagai pendapatan kotor, umumnya profit dinyatakan sebagai pendapatan bersih atau keuntungan murni. Artinya profit adalah keuntungan yang sudah dikurangi dengan biaya lainnya yang dikeluarkan oleh perusahaan. 

Dari penjelasan tersebut, pertanyaan mengenai apa beda omzet dan keuntungan atau profit tentunya sudah jelas. Karena dari segi pengertian pun keduanya merupakan sesuatu hal yang berbeda. Jika omzet dinyatakan sebagai pendapatan atau laba kotor. Sedangkan profit atau keuntungan lebih dikenal dengan sebutan pendapatan atau laba bersih. 

Tidak hanya itu saja, perbedaan juga terlihat melalui rumus perhitungan yang dimilikinya. Pasalnya omzet dinyatakan sebagai bentuk pendapatan secara keseluruhan, sedangkan profit atau keuntungan justru dikurangi oleh berbagai macam biaya yang dibutuhkan. Sehingga dapat dipastikan jumlah profit atau keuntungan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah omzet yang ada. 

Baca juga: Memperoleh Profit Lebih Tinggi dengan Penerapan Decoy Effect

Cara menghitung omzet

Untuk kamu yang ingin mengetahui bagaimana cara menghitung omzet. Tentunya hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Pasalnya kamu hanya perlu mengalikan harga produk dengan jumlah penjualan atau tarif layanan jasa dengan jumlah layanan yang telah diberikan. 

Secara sederhana, berikut kiranya rumus perhitungan yang bisa kamu gunakan : 

Omzet = harga (tarif) x jumlah produk (layanan)

Sebagai contoh sederhana, dalam periode tertentu kamu sudah memproduksi sekitar 100 botol shampo. Sedangkan harga jual satu botol shampo adalah Rp.10.000. Dari jumlah tersebut omzet yang bisa kamu hasilkan itu berkisar pada angka Rp.1.000.000. 

Hasil tersebut didapatkan dari proses perhitungan berikut : 

Rp. 10.000 x 100 botol shampo = Rp.1.000.000

Sementara itu, untuk proses perhitungan profit atau keuntungan jelas berbeda. Pasalnya jumlah tersebut harus dikurangi dengan berbagai macam biaya lainnya. Seperti halnya biaya produksi, pembayaran pajak dan lainnya. Sebagai contoh, berikut perhitungan sederhananya : 

Profit / keuntungan = laba kotor – (hpp + pajak + retur + biaya lainnya) 

= Rp.1.000.0000 – ( Rp.300.000 + Rp.200.000 + Rp. 100.000 + Rp.50.000)

= Rp. 1.000.000 – ( Rp.650.000)

= Rp. 350.000

Manfaat mengetahui jumlah omzet 

Sekalipun omzet bukanlah keuntungan sesungguhnya dari bisnis yang tengah kamu lakukan. Namun mengetahui jumlah omzet tetaplah hal penting yang harus diperhatikan. Mengapa demikian? Karena dengan mengetahui jumlah omzet tentunya ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan, seperti : 

  • Memahami kualitas serta produktivitas dari bisnis yang dilakukan 

Jika jumlah omzet yang kamu miliki terbilang tinggi, maka dapat dipastikan kualitas dan tingkat produktivitas dari bisnis yang kamu lakukan berjalan dengan baik. Namun sebaliknya, jika omzet yang kamu raih sangat kecil, tentunya ada kemungkinan bahwa bisnis yang kamu lakukan mengalami masalah dengan kualitas atau bahkan layanan yang diberikan. 

  • Menyesuaikan jumlah pengeluaran untuk bisnis yang dilakukan 

Ketika kamu mengetahui bahwa jumlah omset dari bisnis yang kamu jalankan terbilang tinggi. Tentunya kamu masih bisa mempertimbangkan beberapa pengeluaran lain selain dari pada biaya produksi serta beban perusahaan. 

Akan tetapi jika omset yang diraih terbilang kecil, tentunya kamu juga dapat mengontrol pengeluaran dengan lebih baik. Sehingga keuntungan atau profit pun masih bisa kamu dapatkan darinya. 

  • Penyusunan laporan rugi laba dengan lebih baik 

Manfaat lainnya yang bisa kamu dapatkan dari mengetahui jumlah omzet adalah melakukan penyusunan rugi laba dengan lebih baik. Karena seperti yang kamu tahu, dalam setiap bidang usaha tentunya dibutuhkan pembukuan keuangan. Dengan proses penyusunan pembukuan yang tepat tentunya pembuatan laporan rugi laba pun bisa dibuat dengan lebih mudah. 

Melalui penjelasan di bagian atas tadi, dapat kamu lihat bahwa tujuan utama dari mengetahui jumlah omzet itu bukan berkaitan dengan perhitungan profit atau keuntungan. Tetapi lebih ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan bisnis yang dilakukan. Sehingga peningkatan bisnis untuk menghasilkan omzet yang lebih tinggi pun dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.  Itulah kiranya penjelasan singkat mengenai apa itu omzet dan juga beberapa hal dasar yang berkaitan dengannya. 

Mungkin Anda juga menyukai