Experiential Marketing Adalah: Pengertian, Karakteristik, Jenis, dan Alat Ukur

Experiential Marketing
Experiential Marketing Adalah: Pengertian, Karakteristik, Jenis, dan Alat Ukur. Photo by @storyfuel
Waktu baca: 4 menit

Di bidang bisnis atau usaha, para pengusaha berusaha mendapatkan perhatian lebih banyak dari konsumen untuk berbagai tujuan. Secara singkat, experiential marketing adalah salah satu strategi bisnis yang dilakukan untuk mendapatkan banyak perhatian konsumen atau pelanggan.

Keunggulan experiential marketing sangat menguntungkan, sehingga strategi pemasaran yang satu ini banyak digunakan oleh pengusaha. Yuk, pelajari lebih dalam tentang strategi pemasaran experiential marketing dengan membaca artikel ini!

Pengertian Experiential Marketing

Istilah experiential marketing disebut juga dengan pemasaran berbasis pengalaman. Strategi marketing yang satu ini juga memiliki nama lain sebagai live marketing, engagement marketing, event marketing, atau live marketing experience.

Apa yang dimaksud dengan experiential marketing? Experiential marketing adalah sebuah strategi pemasaran yang memberikan pengalaman khas suatu brand secara nyata kepada konsumen untuk menarik perhatian mereka.

Pengaruh experiential marketing sangat besar karena membuat suatu brand lebih terasa hidup dan membekas sebagai pengalaman tidak terlupakan di hati konsumen. Strategi marketing yang satu ini membuat konsumen tetap setia membeli dan mengkonsumsi produk dari suatu brand. 

Karakteristik Experiential Marketing

Bagaimana ciri-ciri atau karakteristik dari experiential marketing? Berikut ini beberapa karakteristik dari experiential marketing sebagai strategi bisnis, yaitu:

  • Bersifat unik dan menarik
  • Fokus memberikan pengalaman nyata bagi konsumen
  • Membuat konsumen semakin loyal
  • Dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
  • Melibatkan konsumen secara langsung

Baca juga: Memahami Market Size Adalah Instrumen Penting Dalam Mengelola Bisnis

Pentingnya Experiential Marketing untuk Bisnis

Mengapa experiential marketing sangat penting bagi sebuah bisnis? Setidaknya terdapat beberapa alasan pentingnya experiential marketing bagi pelaku usaha terutama pada kondisi serba digital seperti sekarang ini.

Berikut ini beberapa alasan pentingnya menerapkan experiential marketing untuk pertumbuhan bisnis, yaitu:

1. Membangun Hubungan dan Interaksi yang Kuat dengan Konsumen

Kini iklan suatu produk brand dapat muncul di berbagai media digital, seperti website, media sosial, aplikasi, YouTube, televisi, dan lain sebagainya. Sebagian besar orang mungkin menganggap bahwa iklan hanya sekedar promosi dan bisa jadi sangat mengganggu.

Orang-orang seperti itu tidak akan merasakan hubungan dengan brand tersebut dan bahkan sama sekali tidak merasa tertarik. Permasalahan iklan yang kurang efektif dan efisien seperti itu dapat diatasi dengan menjalankan experiential marketing.

Di dalam kondisi seperti ini, pentingnya experiential marketing adalah memberikan pengalaman unik bagi calon konsumen, sehingga bisa terbangun hubungan yang lebih personal. Artinya, experiential marketing bukan hanya iklan yang numpang lewat.

Promosi melalui experiential marketing yang membangun hubungan personal akan lebih terasa efektif dan efisien.

2. Membuat Konsumen Semakin Loyal

Manfaat experiential marketing yaitu dapat membuat konsumen semakin loyal kepada produk suatu brand. Hal ini juga menjadi salah satu alasan pentingnya menerapkan experiential marketing di dalam bisnis.

Kenapa konsumen bisa bersikap loyal? Hal ini karena hubungan personal yang berhasil dibangun menggunakan experiential marketing. Ketika konsumen sudah loyal maka akan ada lebih banyak manfaat yang bisa dirasakan.

Misalnya, konsumen dengan senang hati dan tanpa berpikir panjang membeli produk yang ditawarkan kepadanya. Selain itu, konsumen juga akan mempromosikan produk tersebut secara sukarela ke banyak orang melalui berbagai media sosial atau media lainnya.

Ketika kondisi tersebut tercipta, maka penjualan dan keuntungan bisnis juga akan semakin meningkat.

3. Meningkatkan Brand Awareness Bisnis dengan Pesat

Alasan lainnya pentingnya experiential marketing adalah mampu meningkatkan brand awareness bisnis. Hal ini terjadi ketika konsumen loyal dengan sukarela mempromosikan brand bisnis kamu ke mana-mana melalui berbagai cara.

Konsumen yang membagikan pengalamannya tersebut pastinya akan merekomendasikan ke orang lain. Kondisi tersebut pastinya membuat semakin banyak orang mengenal brand kamu, sehingga brand awareness pun akan meningkat dengan pesat.

Jenis-Jenis Experiential Marketing dan Contohnya

Sudah banyak brand yang menerapkan experiential marketing dalam bisnisnya. Apa saja jenis experiential marketing yang ada? Kira-kira seperti apa contoh experiential marketing di Indonesia? Berikut ini macam-macam experiential marketing dan contohnya, yaitu:

1. Event

Event merupakan salah satu jenis atau bentuk experiential marketing. Event yang dimaksud dapat berupa pameran produk, konser, festival, dan lain sebagainya. Event harus dibuat dengan kreatif dan unik agar semakin diingat oleh konsumen yang datang.

Contoh experiential marketing dalam bentuk event unik adalah event yang diselenggarakan Google di tahun 2015 dengan nama Building a Better Bay Area.

Melalui event tersebut, Google memberi informasi bahwa Google akan menyumbang sejumlah uang ke beberapa organisasi nonprofit di Bay Area.

Namun, Google tidak langsung menyumbangkan uang tersebut, tetapi memilih untuk mengadakan event terlebih dahulu. Event tersebut mengajak publik untuk melakukan voting atau pemilihan jenis organisasi nonprofit yang berhak mendapatkan uang dari Google.

Event ini diadakan secara online dan offline (menyebar poster di Bay Area).

2. Seminar

Seminar sebagai jenis experiential marketing adalah kegiatan membangun koneksi dengan konsumen sekaligus memberikan edukasi kepada mereka secara langsung, baik itu offline maupun online (webinar).

Salah satu contoh experiential marketing dalam bentuk seminar sering dilakukan oleh Niagahoster.

3. Pameran Produk

Pameran produk sebagai salah satu jenis experiential marketing memberikan kesempatan kepada konsumen untuk merasakan sendiri suatu produk secara langsung. Selain itu, pameran produk juga bisa membuat konsumen lebih paham tentang produk tersebut.

Pameran produk dapat dilakukan dengan menggelar suatu event khusus atau hanya menaruh produk baru di toko.

Salah satu contoh pameran produk adalah experiential marketing yang dilakukan dalam kegiatan PlayStation Events. Pameran produk PlayStation ini merupakan acara tahunan untuk memamerkan video-video games yang akan dirilis oleh PlayStation.

Di pameran tersebut, para pengunjung dapat langsung mencoba memainkan aneka video games tersebut.

Contoh pameran produk di toko adalah menaruh jenis smartphone terbaru di meja toko, sehingga pengunjung bisa langsung mencoba semua fitur di dalamnya. Experiential marketing berbentuk pameran seperti ini dapat ditemukan di toko smartphone resmi, seperti Apple Store.

4. User Generated Content (UGC)

UGC merupakan jenis experiential marketing yang mengajak pengguna produk untuk membuat konten, seperti gambar, video, dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja akan membuat konsumen terlibat langsung dan merasa menjadi bagian dari brand tersebut.

5. Pengalaman Imersif

Pengalaman impresif sebagai salah satu experiential marketing adalah mengajak konsumen untuk merasakan dunia dari produk suatu brand. Caranya dengan memanfaatkan teknologi VR, AR, dan MR. Selain itu, bisa juga dengan mengubah dunia nyata hingga mirip dengan dunia di dalam produk.

Contoh experiential marketing adalah KCMTKU, perusahaan kacamata. Perusahaan ini menyediakan fitur Virtual Try-on menggunakan teknologi AR. Melalui website, para pelanggan atau pengunjung bisa mencoba berbagai model kacamata melalui kamera HP atau laptop.

Alat Ukur Experiential Marketing

Keberhasilan experiential marketing dapat diukur menggunakan tools tertentu, seperti media sosial. Alat ukur yang satu ini sangat cocok untuk mengetahui keberhasilan experiential marketing dalam meningkatkan brand awareness.

Indikator yang harus dilihat dapat berupa jumlah mention, likes, sharing, komentar, dan lain sebagainya. Semakin tinggi jumlah indikator tersebut, maka experiential marketing semakin berhasil, efektif, dan efisien.

Penutup

Experiential marketing adalah strategi marketing dengan membuat konsumen merasakan pengalaman nyata, sehingga membuat banyak keuntungan bagi bisnis. Kamu bisa pelajari lebih detail tentang strategi marketing ini dengan membaca berbagai buku experiential marketing.

Mungkin Anda juga menyukai