Contoh Aset Tidak Lancar dan Manfaatnya 

Aset Tidak Lancar
Contoh Aset Tidak Lancar dan Manfaatnya. Photo by Pixabay
Waktu baca: 3 menit

Aset adalah hal yang perlu untuk menunjang keuangan dan masa depan. Seringkali kita mendengar apa itu aset tidak lancar. Diketahui aset tidak lancar adalah aset yang diberlakukan untuk jangka waktu lama. Artikel ini akan menjelaskan pengertian contoh aset tidak lancar. 

Aset jangka panjang ini direalisasikan bukan di masa periode akuntansi dan bukan termasuk aset likuid. Untuk mengetahui selanjutnya, simak penjelasan aset tidak lancar berikut ini.

Aset Tidak Lancar 

Pengertian sederhana dari aset tidak lancar adalah aset jangka panjang. Pengadaan aset lancar ini penting dimiliki terutama bagi perusahaan untuk menambah pendapatannya. Selain ada aset tidak lancar ada juga aset lancar perusahaan. 

Aset lancar memiliki pengertian yang berbanding terbalik dimana perusahaan dapat mendapatkan hasilnya dalam jangka waktu pendek yaitu satu tahun bahkan kurang sehingga ini penting dikelola oleh perusahaan. 

Yang termasuk dalam aset lancar di bawah ini adalah uang tunai, kas, piutang, surat berharga biaya bayar dimuka, dsb. 

Sedangkan aset tidak lancar, pemanfaatannya ini tidak langsung diterima dalam waktu dekat melainkan harus satu tahun lebih baru bisa menerimanya. Jadi, untuk aset tidak lancar ini sebenarnya tidak bisa memenuhi kepentingan perusahaan yang mendesak. 

Contohnya seperti membayar bahan produksi, melunasi utang jangka pendek, dsb. Berbeda dengan menggunakan aset lancar yang bisa melakukan pembayaran dengan lebih cepat. 

Baca juga: Aset Riil Adalah: Pengertian, Contoh, dan Tips Memulainya

Contoh-contoh Aset Tidak Lancar 

Lalu, apa saja contoh aset tidak lancar? Ada banyak aset tidak lancar yang terdiri dari beberapa komponen. Jenis-jenis aset tidak lancar dan contohnya adalah sebagai berikut: 

1. Investasi Properti (Property Investments) 

Pertama adalah investasi properti. Investasi properti banyak dilakukan oleh perusahaan besar karena hasil yang didapatkan tak jarang juga banyak. 

Tujuan dari investasi properti ini adalah untuk mendapatkan biaya sewa atau reward dari modal yang diberikan. 

2. Properti, Pabrik, dan Peralatan 

Contoh aset tidak lancar lainnya adalah mendapatkan properti, pabrik, dan alat-alat produksi yang memiliki substansi fisik. Contohnya seperti mesin untuk operasi produksi, kendaraan sebagai transportasi, pabrik itu sendiri, dsb. 

Perusahan akan melakukan depresiasi terhadap aset tersebut ketika dalam periode manfaatnya. Namun, itu tidak berlaku untuk tanah atau lahan karena aset tanah memiliki manfaat dengan periode yang tidak terbatas. 

3. Aset Tidak Berwujud (intangible assets) 

Selain aset dalam wujud fisik, ada pula aset tidak berwujud yang termasuk dalam contoh aset tidak lancar. Meskipun tidak ada dalam wujud fisik, namun hasil yang diperoleh juga cukup besar jika sudah jangka waktu yang lama. 

Contoh aset tidak berwujud yaitu hak cipta, merek dagang, lisensi, dsb. Semua itu termasuk aset yang bisa diambil manfaatnya dalam jangka waktu lama. Aset tidak berwujud bisa berupa karya lagu atau produk yang dikembangkan oleh Anda pertama kali. 

Adanya aset tersebut juga dapat mengklaim produk secara legal dan resmi sehingga tidak diambil oleh pihak lain. 

Oleh sebab itu, ketika sudah menciptakan sesuatu penting untuk segera mendaftarkan produk tersebut atas nama Anda seperti mendaftarkan merek dagang atau hak cipta. 

Produk dari aset tidak berwujud ini misalnya pembuatan lagu, aplikasi, dan website yang membutuhkan adanya hak cipta, lisensi, dsb. Jadi, setiap orang yang ingin menggunakan produk Anda tidak boleh sembarangan dan harus membayar biaya untuk lisensi tersebut. 

Hasilnya juga tidak langsung didapatkan tetapi harus menunggu apakah aset tersebut memiliki nilai yang tinggi. 

4. Investasi Jangka Panjang 

Investasi jangka panjang ini termasuk dalam aset tidak lancar. Contohnya adalah obligasi, wesel bayar, dan hak kepemilikan di perusahaan lainnya. Ciri dari investasi ini adalah perusahaan tidak akan menjualnya menjadi kas hanya dalam setahun. 

Hal ini karena perusahaan memegang akun yang sama seperti kas atau surat berharga dengan durasi yang panjang. Itulah yang menyebabkan investasi jangka panjang terlalu beresiko bagi sebagian orang. 

Investor perlu mempertimbangkannya lagi untuk melakukan investasi jangka panjang ini karena perusahaan memegang asetnya dalam jangka lama.

 Sedangkan harga tiap waktunya bisa berfluktuasi. Oleh sebab itu, nilai yang didapatkan bisa lebih tinggi atau rendah tergantung dari nilai pasar. 

Pentingnya Memiliki Aset Tidak Lancar 

Setelah mengetahui contoh aset tidak lancar, dapat dipahami bahwa penting bagi perusahaan memiliki aset ini. Contohnya saja properti, pabrik, dan peralatan perusahaan adalah komponen penting untuk menjalankan proses bisnis atau produksi. 

Untuk aset peralatan, pabrik, dan properti biasanya investasinya sangat besar sehingga memiliki segi positif dalam hal meningkatkan belanja modal. Harga yang mahal sejalan dari kebermanfaatannya sehingga penghasilan perusahaan bisa bertambah. 

Contohnya ketika membeli peralatan baru untuk produksi mengakibatkan kapasitas produksi meningkat. Oleh sebab itu, ini akan menguntungkan di masa depan. Contoh lainnya adalah aset tidak berwujud yang bermanfaat untuk mencegah adanya pesaing atau plagiat. 

Penutup 

Demikian penjelasan mengenai pengertian dan contoh aset tidak lancar. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aset tidak lancar juga diperlukan oleh perusahaan untuk meningkatkan keuntungan dalam berbisnis meski dalam jangka waktu yang lama. Semoga bermanfaat!

Mungkin Anda juga menyukai