Cara Menghitung Dana Pensiun dengan Tepat dan Benar

Ilustrasi masuk masa pensiun tidak bingung urusan uang
Cara Menghitung Dana Pensiun dengan Tepat dan Benar. Photo by Pexels
Waktu baca: 4 menit

Pekerja atau pegawai atau karyawan sekalipun tak akan bisa bekerja selamanya. Jika telah mencapai usia 56 tahun sebelumnya dan sejak 1 Januari diubah menjadi 57 tahun dan kedepannya akan terus ditambah batas usia pensiunnya menjadi maksimal 65 tahun maka harus berhenti bekerja, kecuali jika diperpanjang.

Hal ini bisa berbeda-beda ketentuannya pada pegawai negeri dan pegawai swasta. Namun secara rata-rata masih bisa dijadikan patokan usia 56 tahun, maka manfaat dana pensiun baru bisa diambil. Sehingga yang berniat pensiun di bawah usia tersebut harus bersiap menyediakan dana pensiun sendiri sebagaimana self employed atau pekerja lepas yang tidak bekerja pada lembaga atau perusahaan lain.

Maka dari itu, kamu perlu mengetahui cara menghitung dana pensiun dengan benar agar bisa menyiapkannya dengan baik.

Apa itu Dana Pensiun

Dana pensiun adalah uang yang disisihkan saat usia produktif yang akan dipergunakan untuk biaya hidup sehari-hari setelah memasuki usia tidak produktif lagi dan tak ada pemasukan. Besarannya bisa berbeda-beda tiap orang, tergantung pada gaya hidup dan jumlah tanggungan serta tingkat inflasi di lokasi tempat tinggalnya dan lain sebagainya.

Tentunya tak ada yang ingin menurun kualitas hidupnya apalagi setelah memasuki usia tua ketika biaya kesehatan akan meningkat namun sebagian besar sudah menurun tanggungan yang harus dinafkahi, karena biasanya anak sudah mandiri dan berpenghasilan sendiri, namun ada cucu. Kondisinya bisa berbeda-beda tiap orang.

Namun yang pasti perlu diketahui bagaimana cara menyiapkan dana pensiun, baik itu besar atau kecil. Ada juga sebenarnya rumus untuk menghitungnya secara umum. Sedangkan sumbernya jika karyawan tetap maka bisa dari gaji, tapi perlu juga ditambah dengan sumber pemasukan lainnya. Jika bukan pegawai maka perlu menyisihkan dari pemasukan tiap bulan yang didapat.

Pada intinya harus ada sejumlah pemasukan saat masih ada, yang disisihkan untuk biaya hidup saat sudah tidak bekerja lagi dan tak ada pemasukan sama sekali. Dana pensiun diperlukan hingga tutup usia dan jika ada tanggungan seperti pasangan yaitu istri atau suami dan anak yang masih dibawah usia 17 tahun maka perlu dihitung juga. 

Baca juga: 3 Cara Unik Menabung dengan Memanfaatkan Tabel Menabung Bulanan yang Bisa Kamu Tiru

Menghitung Dana Pensiun

Berikut ini adalah cara menghitung dana pensiun secara umum. Terdapat beberapa rumus dana pensiun yang bisa menjadi acuan, sebagai berikut.

Rumus Dana Pensiun 1

(Penghasilan Per Tahun x 70%) x Lama Harapan Hidup +  (Tingkat Inflasi x (Penghasilan Per Tahun x 70%) x Lama Harapan Hidup))

Rumus ini berasumsi atau menganggap Biaya hidup saat pensiun adalah sekitar 70 persen dari total pemasukan per tahun. Angka persentase tersebut bisa lebih besar atau justru lebih kecil tergantung jumlah tanggungan dan juga tergantung pada jumlah pemasukannya tiap tahun.

Rumus Dana Pensiun 2

(Pengeluaran tahunan x 30) + Inflation  Rate x (Pengeluaran tahunan x 30)

Rumus ini berasumsi atau menganggap bahwa sebagai berikut.

  • Pengeluaran Tahunan Tetap

Pengeluaran tahunan adalah sama jumlahnya baik pada saat masih aktif bekerja hingga pada saat masa pensiun nantinya. Apabila menurun sekitar 25 persen, atau lebih kecil pengeluarannya saat pensiun maka rumusnya bisa diubah menjadi (pengeluaran tahunan x 75%) x 30 x inflation rate

  • Batas Usia Pensiun dan Batas Usia Hidup

Asumsinya juga jika usia pensiun hingga tutup usia adalah sekitar 30 tahun, yakni 80 tahun – 50 tahun. Namun jika ada rencana untuk pensiun lebih dini maka bisa siapkan dana pensiun lebih besar lagi dengan rumus 80 tahun – 45 tahun yaitu 35 misalnya.

  • Inflation Rate

Laju inflasi ini guna menjamin daya beli dana simpanan agar bisa tetap dan tidak menurun. Tingkat rate inflasi per tahun untuk mata uang Rupiah ialah sekitar 7 persen hingga 25 persen. Jika mau realistis maka bisa hitung dengan real inflation rate yaitu sekitar 15 per tahun rata-rata.

Contoh Perhitungan Dana Pensiun

Agar jelas berikut ini adalah contoh perhitungan dana pensiun. 

  • Total Jumlah Pemasukan per Tahun

Jika jumlah pemasukan dari gaji adalah 15 juta Rupiah per bulan secara bersih setelah dipotong pajak dan potongan lainnya dari pihak pemberi gaji, yaitu 15 juta x 12 bulan (tidak menghitung gaji ketiga belas dan THR (Tunjangan Hari Raya) = 180 juta Rupiah per tahun. Lalu ada tambahan penghasilan sebesar 20 juta per tahun. Sehingga jumlah pemasukan per tahun adalah 200 juta Rupiah.

  • Jumlah Pengeluaran per Tahun

Apabila jumlah pengeluaran per tahun berikut dengan total tanggungan pada saat usia produktif adalah sekitar 120 juta Rupiah per tahun. Lalu perkiraan jumlah pengeluaran saat masa pensiun adalah 100 juta per tahun, yaitu 50 % dari penghasilan, atau 83,33 persen dari pengeluaran ketika masih aktif.

  • Perkiraan Batas Usia

Jika hendak menjalani pensiun pada usia 55 tahun dan diperkirakan batas usia mencapai sekitar 85 tahun. Sehingga total masa pensiun diperkirakan selama 85 – 55 = 30 tahun.

  • Nilai Inflasi per Tahun

Diperkirakan nilai inflasi per tahunnya adalah sekitar 10 persen.

  • Contoh Rumus Dana Pensiun 1

Maka bisa menggunakan rumus 1 sebagai berikut.

(Penghasilan Per Tahun x 50%) x Lama Harapan Hidup + Tingkat Inflasi x ((Penghasilan Per Tahun x 50%) x Lama Harapan Hidup))

yaitu

(200 juta Rupiah x 50 %) x 30 tahun +  10% x ((200 juta Rupiah x 50 %) x 30 tahun)

Yaitu

100 juta Rupiah x 30 tahun + 10% x (100 juta Rupiah x 30 tahun)

Yaitu 3 miliar Rupiah + 300 juta Rupiah = 3,3 miliar Rupiah.

  • Contoh Rumus Dana Pensiun 2

(Pengeluaran tahunan saat Pensiun x Masa Pensiun) + Inflation  Rate x (Pengeluaran tahunan saat Pensiun x Masa Pensiun)

Yaitu 

(100 juta Rupiah x 30 tahun) + 10% x (100 juta Rupiah x 30 tahun)

Yaitu

3 miliar Rupiah + 300 juta Rupiah

Yaitu 3,3 miliar Rupiah

Jika masa kerja dimulai saat usia 25 tahun dan mau menjalani pensiun saat usia 55 tahun maka total masa kerjanya adalah selama 30 tahun. Maka selama 30 tahun tersebut harus bisa mengumpulkan dan menyiapkan dana pensiun sebesar 3,3 miliar Rupiah, yakni sekitar 110 juta Rupiah per tahun.

Jadi jika pemasukan per tahun hanya 200 juta rupiah per tahun dan pengeluarannya sebesar 120 juta per tahun maka sisanya adalah 80 juta per tahun maka masih akan memerlukan tambahan pemasukan sebesar 110 – 80 = 30 juta Rupiah lagi per tahun.

Tips Mengumpulkan Dana Pensiun

Dengan adanya kekurangan 30 juta per tahun maka hal itu bisa dipenuhi dengan cara sebagai berikut.

  • Melakukan Investasi

Sisa pemasukan setelah dikurangi pengeluaran, yakni sekitar 80 juta per tahun tersebut diinvestasikan pada media investasi yang bisa memberi tambahan dana sekitar 30 juta per tahun, yaitu sekitar 37,5 persen per tahun. Dalam hal ini maka bisa pilih investasi saham dalam jangka panjang.

  • Mengurangi Pengeluaran

Bisa juga tempuh cara dengan berhemat mengurangi pengeluaran. Sehingga bisa dihitung ulang rumus dana pensiunnya dan bisa menambah uang yang bisa disisihkan untuk dana pensiun.

  • Mencari Tambahan Pemasukan

Lalu cara lainnya lagi adalah dengan mencari tambahan pemasukan lagi yang lebih besar lagi sekitar 30 juta per tahun.

Atau bisa juga hitung ulang rumus dana pensiunnya, dengan merevisi target pengeluaran dana pensiunnya agar bisa lebih kecil.

Itulah cara menghitung dana pensiun agar bisa mendapat gambaran mengenai.penyesuaian gaya hidup dan pengeluaran nantinya setelah memasuki usia pensiun.

Mungkin Anda juga menyukai