Kata Ahli Tentang Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros.
Kata Ahli Tentang Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros. Photo by hillshirefarm
Waktu baca: 3 menit

Ada yang bilang cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros adalah dengan menekan biaya gaya hidup. Itu memang benar. Akan tetapi, bagaimanapun juga, gaya hidup itu juga diperlukan. Jadi, selain mempersiapkan pengeluaran yang sifatnya wajib, pengeluaran gaya hidup untuk harus disiapkan.

Yang harus diperhatikan adalah bagaimana gaya hidup kamu tidak boros. Dan juga harus diperhitungkan berapa biaya lainnya yang harus disiapkan. Dengan cara ini, kamu sekeluarga akan bahagia. Semua jenis pengeluaran teratur. Kamu bisa menjalani hidup dengan nyaman tanpa merasa kurang atau boros.

Berikut ini bagaimana ahli manajemen keluarga mengajarkan tentang cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros.

Hitung Pengeluaran Wajib Bulanan

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros
Menghitung pengeluaran bulanan. Photo by Pixabay

Sebenarnya, bukan pengeluaran wajib yang harus Anda hitung. Anda harus hitung dulu berapa sih pemasukan bulanan yang bisa kamu dapatkan. Jika kamu kepala keluarga dan memiliki istri yang juga bekerja, mungkin kamu perlu menjumlahkan kedua pemasukan tersebut. Ini tergantung kesepakatan sebenarnya. Namun, kebanyakan pasangan suami istri saat ini bersedia untuk saling membantu. Jadi, tidak ada uang suami dan uang istri. Semuanya uang keluarga.

Mungkin pemasukan keluarga kamu tidak pasti. Namun, kamu bisa memprediksi bukan berapa perkiraan pemasukan per bulan? Ambil saja angka rata-rata. Setelah itu, kamu bisa mulai untuk menghitung berapa pengeluaran wajib bulanan.

Pengeluaran wajib ini bisa bermacam-macam. Tergantung kondisi keluarga kamu. Yang pasti, ada biaya untuk makan per bulan. Ini sering disebut dengan uang dapur. Ada pengeluaran wajib seperti cicilan dan uang sekolah bagi yang sudah memiliki anak sekolah. Itu jenis pengeluaran yang tidak bisa diganggu-gugat.

Baca juga: 6 Pertanyaan yang Menggambarkan Kondisi Keuangan yang Sehat

Alokasikan Dana dengan Persentase yang Tepat

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros
Alokasi dana yang tepat. Photo by Pixabay

Setelah mengetahui berapa pengeluaran wajib bulanan, selanjutnya kamu bisa alokasikan dana untuk yang lain. Berikut ini persentase post pengeluaran yang para ahli manajemen keuangan sarankan:

  • Dana Sosial Sebesar 10%

Sebagai makhluk sosial, tentu ada dana sosial yang harus Anda keluarkan. Dana sosial ini biasanya sangat banyak. Ini tergantung situasi. Dana sosial meliputi dana untuk acara kematian tetangga atau saudara, dana resepsi pernikahan, uang arisan, iuran di kampung, dan juga bersedekah. Jika di bulan tertentu dana sosial tersebut tidak Anda gunakan, sebaiknya masukkan ke kas dana sosial di bulan selanjutnya karena bisa saja kebutuhannya lebih banyak di bulan tersebut.

  • Dana Darurat Sebesar 15%

Apa itu dana darurat? Ini dana yang hanya akan Anda gunakan untuk hal yang sifatnya darurat. Seperti ketika ada anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan cukup banyak biaya. Dana tersebut baru bisa kamu gunakan.

Dana darurat ini sebesar 15% dari pendapatan. Kamu bisa masukkan dana darurat di reksadana atau langsung membeli asuransi kesehatan, misalnya.

  • Tabungan Sebesar 10%

Ada perbedaan antara dana darurat dan tabungan. Dana darurat itu sebaiknya tidak diambil kapanpun. Sementara itu, tabungan bisa kamu ambil kapanpun. Sisihkan 10% pendapatan kamu untuk ditabung dalam bentuk cash agar kapanpun bisa kamu ambil.

  • Gaya Hidup Sebesar 5%

Nah, ini yang dibahas di awal, yaitu tentang biaya untuk gaya hidup. Ini bisa berupa liburan dengan keluarga. Dana ini harus disisihkan setiap bulannya meskipun kamu dan keluarga tidak selalu liburan setiap bulannya. Kamu bisa tabung dan kemudian kamu bisa gunakan setelah beberapa bulan kemudian.

Nah, itulah cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros menurut ahli. Persentase tersebut di atas sudah dihitung dan bisa disesuaikan dengan pendapatan kamu setiap bulannya. Yang terpenting adalah adanya komitmen untuk membuat post keuangan sesuai dengan keterangan di atas. Komitmen kuat tersebut yang akan menentukan apakah keuangan keluarga kamu baik atau tidak.

Mungkin Anda juga menyukai