Cara Membuat Stock Keeping Unit, Contoh, dan Fungsinya

Cara Membuat Stock Keeping Unit
Cara Membuat Stock Keeping Unit, Contoh, dan Fungsinya. Photo by Pexels
Waktu baca: 4 menit

Saat ini, perusahaan menggunakan beberapa metode untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satunya di bidang penyaluran barang. Perusahaan dengan banyak produk perlu penataan yang dengan metode SKU. Jadi mengetahui cara membuat Stock Keeping Unit sangat penting.

Stock Keeping Unit adalah kode unik yang diperlukan tidak hanya bagi perusahaan saja, tetapi juga bagi pelaku bisnis UMKM memerlukannya untuk mengatur stok produknya. 

Pengertian SKU 

Apa itu SKU? SKU kepanjangan dari Stock Keeping Unit yang merupakan metode untuk memberikan nama pada setiap produk yang dijual. Pemberian SKU ini dilakukan dengan memberikan deretan angka yang ada di sebuah produk. 

Jadi, SKU produk adalah kode yang juga disebut sebagai product number, product identifier, atau part number.

Penggunaan SKU akan menjadi identitas dari produk tersebut. Jadi, fungsi SKU adalah untuk pelabelan. Kode SKU ini nantinya akan dipakai untuk menjadi product number serta sering dipakai juga memberikan informasi pada persediaan barang atau stock perusahaan. 

Fungsi SKU selanjutnya yaitu agar bisa mendapatkan kode yang digunakan sebagai pembeda dari barang yang satu dengan barang lain. 

Pengurus gudang akan lebih mengenali dari barang yang telah ia beri kode. Sehingga kesalahan menjadi lebih diminimalisir. Penyimpanan barang pun akan lebih rapi dan sistematis. 

Alasan Mengapa Harus Ada Stock Keeping Unit 

Kenapa harus menggunakan Stock Keeping Unit? Penggunaan SKU menjadi wajib ketika kamu memiliki produk sampai ratusan bahkan ribuan. Hal ini karena data produk harus ditulis secara berbeda sehingga pengelolaan stok barang di gudang menjadi lebih mudah. 

Ini juga bermanfaat untuk kamu yang ingin membuat laporan stok barang karena bisa dikategorikan dengan mudah berdasarkan kode yang sudah tertera pada produk. 

Alasan lainnya adalah dapat bermanfaat untuk membedakan barang baik dari segi ukuran, jenis, sampai dengan warnanya. Jadi, ketika kamu sedang mencari produk tertentu untuk didistribusikan, maka akan lebih mudah mencarinya. 

Ini berbeda jika kamu tidak menggunakan SKU. Kesulitan dalam mencari barang akan sering ditemui. Apalagi jika melakukannya secara manual yang riskan dengan resiko kesalahan input. 

Produk menjadi bercampur satu sama lainnya sehingga lebih banyak memakan waktu untuk mengumpulkan data. Berbeda jika menggunakan SKU yang memakai kode yang simpel dan mudah diingat. 

Ini akan mempercepat proses pendataan terutama dalam hal distribusi barang menjadi lancar sehingga pelanggan menjadi terpuaskan. Hal ini tentu akan bermanfaat untuk meningkatkan penghasilan bisnismu.  Oleh sebab itu, cara membuat stock keeping unit perlu diketahui.

Baca juga: Pahami Dulu Apa Itu Wholesale dan Keuntungan yang Bisa Kamu Dapatkan

Penerapan SKU 

Dalam cara membuat stock keeping unit, Kamu dapat menggunakannya dengan bentuk kode. Misalnya deret angka, huruf, atau kombinasi antara huruf dan angka. Hal ini tergantung dari produsennya. 

Yang terpenting dan harus Kamu ketahui adalah penerapan ini bukan bermaksud untuk menyulitkan karyawan tapi justru untuk mempermudahnya. 

Oleh sebab itu, buatlah kode yang tidak terlalu sulit agar bisa diingat dengan mudah. Selain itu, berikan juga penjelasan atau keterangan dari kode yang dimaksud kepada karyawan sehingga menjadi lebih hafal dan pekerjaan menjadi lebih cepat. 

Contoh Stock Keeping Unit 

Sebagai contoh SKU produk, kamu adalah produsen sebuah merek terkenal yang produknya adalah makanan kucing. Lalu, untuk memudahkan pengelolaan barang, maka dibentuklah Stock Keeping Unit. 

Adapun jenis produknya kamu bedakan berdasarkan makanan sesuai dengan usia kucing. Jadi, bisa dibuat kode sebagai berikut: WKS, BY-WKS, KRG001, BSH005

Kode WKS ini ditujukan untuk Whiskas yaitu menyebutkan nama merek Whiskas. Perlu diketahui bahwa untuk kode merk perlu dipasang didepan sehingga memudahkan untuk diketahui perbedaan dengan jenis lainnya. 

Selanjutnya, ada pula BY-WKS yang diartikan sebagai Baby Whiskas. Ini ditunjukkan untuk makanan kucing khusus umum 0 sampai 6 bulan. Selanjutnya, ada pula KRG001 yang artinya adalah makanan kering kucing yang dibuat seperti snack kering. 

Sedangkah BSH005 diartikan sebagai makanan basah kucing. Artinya berbentuk makanan basah yang dari ikan tuna atau bahan lainnya dengan pengawetan sehingga dapat dimakan dalam jangka waktu lama. 

Itulah contoh dari penerapan SKU yang bisa digunakan untuk kepentingan perusahaan. Hal ini merupakan sebagian contoh kecil saja dari kode penerapan SKU. 

Kamu bisa menggunakan kode lain sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga memudahkan administrasi internal.

Tips Menerapkan Stock Keeping Unit 

Jika berniat membuat SKU, berikut akan dibagikan tips cara membuat stock keeping unit sebagai acuan untuk membuatnya dengan mudah dan benar. Berikut cara membuat SKU yang mudah dipahami: 

1. Kode Jangan Terlalu Panjang 

Cara membuat stock keeping unit akan lebih baik untuk tidak membuat kode yang terlalu panjang. Hal ini karena kode panjang akan membuat karyawan kesulitan untuk mengingatnya. Padahal, SKU dibuat untuk mempermudah ingatan karyawan. 

Kode yang panjang juga membuat karyawan terkadang salah mengartikan produk tersebut sehingga ini bisa merugikan perusahaan. 

2. Pakai Kombinasi Angka dan Huruf 

Supaya lebih mudah dikenali, cara membuat stock keeping unit bisa mengkombinasikan penggunaan SKU dengan angka dan huruf. Jika hanya satu saja, ini kurang unik dam membuat karyawan kurang mudah mengenalinya. 

3.Tentukan Kode dan Cirinya 

Bagaimana cara menganalisis SKU Stock Keeping Unit? Cara simpelnya yaitu dengan membuat kode sesuai dengan ciri dari produk tersebut seperti yang dijelaskan oleh contoh SKU di atas. 

Kamu bisa membuatnya sesuai dengan jenis barang, merk, warna, sampai dengan ukurannya. 

Ini juga terserah pada kamu selaku pemilik perusahaan untuk membuat kode sesuai tipe yang produk yang kamu tawarkan. 

4. Buat SKU Untuk Karyawan 

Cara membuat stock keeping unit selanjutnya yaitu membuat aturan SKU dengan memberikan buku pedoman atau dalam bentuk digital. Mengapa? Ini digunakan agar karyawan juga mengetahui produk tersebut karena tidak hanya kamu yang perlu mengetahui. 

Apalagi petugas yang memang bekerja diproses pendistribusian barang harus memegang pedoman ini supaya dapat mempelajari dan mengingatnya. Sediakan dalam bentuk hard copy dan soft filenya. Ini juga bisa diterapkan dalam cara membuat SKU Induk di Shopee dan olshop lainnya. 

Demikian cara membuat stock keeping unit yang mudah serta kegunaannya untuk perusahaan. Dari penjelasan diatas, tampak bahwa SKU menjadi hal penting untuk memperlancar proses distribusi barang.

Mungkin Anda juga menyukai