Ayo, Ketahui Cara Pengajuan Invoice Financing

Cara Pengajuan Invoice Financing
Ayo, Ketahui Cara Pengajuan Invoice Financing. Photo by Pexels
Waktu baca: 5 menit

Kamu ingin membuka usaha berupa UMKM maupun UKM? Namun, kamu masih kekurangan modal untuk menjalankannya? Tak perlu khawatir, kamu bisa mengajukan invoice financing. Simak pembahasan berikut ini mengenai cara pengajuan invoice financing.

Invoice Financing

Bagi yang memiliki usaha UMKM maupun UKM, kamu seharusnya sudah tidak asing lagi mendengar invoice financing. Sebelum membahas cara pengajuan invoice financing, sebaiknya kamu pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan invoice financing?

Invoice financing adalah sistem pinjaman dana yang diajukan oleh pengusaha atau pebisnis untuk melakukan kegiatan operasional bisnisnya dengan menjaminkan invoice yang belum dibayar.

Dari pengertian tersebut, tak heran invoice financing menjadi andalan pengusaha UMKM maupun UKM sebagai solusi pendanaan modal usaha mereka untuk menjalankan kegiatan operasional usahanya.

Manfaat Invoice Financing

Setelah mengetahui pengertian invoice financing, tentunya ada manfaat dari invoice yang perlu dibahas sebelum membahas cara pengajuan invoice financing. Berikut ini akan dibahas beberapa manfaat invoice financing yang bisa kamu ketahui, di antaranya:

1. Tidak Memakan Waktu Lama Prosesnya

Saat kamu mengandalkan invoice yang dibayarkan oleh pelanggan, tentunya akan menunggu lama dan membuat kegiatan usahamu terganggu karena menunggu dana yang dibayarkan.

Untuk itulah, kamu membutuhkan invoice financing. Dengan invoice financing, kamu akan menerima proses pinjaman dana yang cepat sehingga bisa menjalankan kegiatan usaha seperti semula. Dana cair pun hanya butuh sekitar 2 hari.

2. Perlancar Arus Keuangan

Arus keuangan usaha milikmu pasti tergantung dengan invoice yang dibayarkan pelanggan. Tentunya, hal ini membuat arus keuangan usahamu tersendat karena harus menunggu pelanggan untuk membayar invoice.

Jadi, untuk memperlancar arus keuangan usaha, kamu bisa memanfaatkan invoice financing sehingga tak perlu bingung lagi dengan arus keuangan yang tersendat dan melancarkan kegiatan usaha milikmu.

3. Mudah Mengajukan Pinjaman

Ketika kamu membutuhkan modal tambahan dan ingin meminjamnya lewat bank, tentunya akan memakan waktu lama karena harus memberikan agunan aset tetap berupa tanah maupun bangunan. Sayangnya, kamu tidak memiliki aset seperti itu.

Kamu bisa mencari solusi lain. Yaitu dengan meminjam lewat invoice financing sehingga kamu bisa mendapatkan pinjaman modal tambahan secara cepat dan mudah.

Pembuatan Invoice

Sebelum membahas cara pengajuan invoice financing, sudahkah kamu tahu siapa yang membuat invoice? Invoice dibuat oleh penjual yang berisikan utang pembayaran untuk pelanggan yang harus dibayarkan. Biasanya, invoice dibuat oleh penjual dengan rangkap tiga.

Invoice ditujukan ke siapa? Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, invoice ditujukan ke pelanggan untuk membayar utang pembayaran dari transaksi pembelian barang atau jasa.

Kapan invoice dibuat? Biasanya, invoice dibuat saat pelanggan melakukan transaksi pembelian barang atau jasa. Invoice pun akan diberikan kepada pelanggan setelah melakukan transaksi tersebut sebagai tagihan yang harus dibayarkan.

Apakah Sama Invoice dan Tagihan?

Sebelum masuk ke pembahasan cara pengajuan invoice financing, kamu bertanya-tanya, invoice apakah sama dengan tagihan?

Berdasarkan pembahasan di atas mengenai invoice, bisa dikatakan bahwa invoice merupakan alat tagihan berupa dokumen yang diberikan oleh penjual kepada pelanggan setelah melakukan transaksi pembelian barang atau jasa. Jadi, invoice dan tagihan memiliki arti yang serupa.

Jenis-Jenis Invoice

Setelah mengetahui tak ada bedanya dengan tagihan, sebelum mengetahui cara pengajuan invoice financing, sebaiknya kamu kenali dan pahami terlebih dahulu mengenai beberapa jenis invoice berikut ini.

1. Invoice Proforma

Invoice proforma adalah jenis invoice yang berupa komitmen dari penjual untuk memberikan barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dengan harga yang telah disepakati.

Biasanya, invoice jenis ini dikirimkan sebagai pemberitahuan kepada pelanggan mengenai waktu yang harus dibayarkan, bukan sebagai mengajukan penagihan.

2. Invoice Komersial

Invoice komersial adalah jenis invoice yang digunakan untuk deklarasi pabean. Jenis ini berupa tagihan pada produk barang yang diekspor dan melewati perbatasan internasional .

3. Invoice Kredit

Invoice kredit adalah jenis invoice yang diberikan oleh penjual kepada pelanggan untuk mengembalikan uang atau diskon. Biasanya, jenis invoice ini dikeluarkan oleh penjual karena ada kesalahan pada invoice sebelumnya.

Meski begitu, jenis invoice ini juga bisa digunakan oleh pelanggan saat produk yang diterima tidak sesuai atau mengalami kerusakan. Kamu bisa menyertakan jumlah negatif yang harus dibayarkan pada jenis invoice ini.

4. Invoice Debit

Invoice debit adalah jenis invoice yang diberikan oleh penjual kepada pelanggan untuk memberitahu bahwa ada biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Jenis invoice ini dikeluarkan untuk memberitahu pelanggan mengenai peningkatan biaya.

5. Invoice Kolektif

Invoice kolektif adalah jenis invoice yang dikeluarkan oleh penjual karena memiliki banyak proyek kecil untuk pelanggan. Jadi, daripada mengeluarkan beberapa invoice kecil, sebaiknya disatukan menjadi invoice kolektif.

Tak hanya itu, kamu juga tak perlu lagi melacak banyak invoice dan menekan biaya transaksi karena memilih mengeluarkan invoice kolektif.

6. Invoice Interim

Invoice interim adalah jenis invoice yang dikeluarkan oleh penjual karena memiliki banyak proyek besar untuk pelanggan. Jadi, penjual bisa melakukan pengajuan invoice secara bertahap sehingga kamu tak perlu menunggu akhir proyek dan hanya mengeluarkan satu invoice besar.

7. Invoice Berulang

Invoice berulang adalah jenis invoice yang dikeluarkan oleh penjual untuk diterbitkan tanpa batas waktu dan dilakukan secara berkala. Selain itu, kamu bisa mengeluarkan invoice ini dapat diterbitkan untuk proyek dengan jangka waktu tertentu.

8. Invoice Penahanan

Invoice penahanan atau retainer invoice adalah jenis invoice yang dikeluarkan oleh penjual untuk dikirimkan ke pelanggan saat melakukan pembayaran di muka. Nanti, jumlah tersebut dipotong dari pembayaran akhir pada saat pengiriman barang atau penyelesaian layanan.

9. Timesheet Invoice

Timesheet invoice adalah jenis invoice yang dikeluarkan oleh penjual untuk pelanggan sebagai pemberitahuan bahwa pelanggan harus membayar tarif yang dihitung dalam satuan jam.

10. Past Due Invoice

Past due invoice adalah jenis invoice yang dikeluarkan oleh penjual untuk pelanggan sebagai pengingat bahwa pelanggan harus membayar tagihan yang telah jatuh tempo.

11. Final Invoice

Final invoice adalah jenis invoice yang dikeluarkan oleh penjual untuk pelanggan setelah transaksi jual beli barang atau jasa selesai dilakukan dan telah mencapai kesepakatan bersama.

Data dalam Dokumen Invoice

Penasaran dengan cara pengajuan invoice financing? Sebelum itu, ketahui terlebih dahulu invoice terdiri dari apa saja? Berikut ini akan dibahas mengenai beberapa data dalam dokumen invoice, di antaranya:

  • Judul Invoice.
  • Nomor invoice yang bisa dijadikan referensi penjual maupun pelanggan.
  • Nama dan detail dari pelanggan.
  • Nama dan detail dari penjual.
  • Tanggal produk yang dikirimkan atau layanan yang diberikan.
  • Tanggal invoice yang dikirimkan.
  • Ketentuan pembayaran berupa metode pembayaran yang dipilih, waktu pembayaran harus diterima, biaya keterlambatan dalam pembayaran, diskon dalam pembayaran awal, dan sebagainya.
  • Deskripsi produk barang atau jasa.
  • Harga per unit produk barang atau jasa (jika ada).
  • Jumlah total yang harus dibayarkan.

Langkah Pengajuan Invoice Financing

Setelah mengetahui data dalam invoice, kamu bisa mengajukan invoice financing. Namun, kamu bingung bagaimana cara kerja invoice financing? Daripada bingung, simak pembahasan berikut ini mengenai cara pengajuan invoice financing yang bisa dilakukan.

  1. Kamu sebagai pengusaha menjual barang atau jasa kepada pelanggan.
  2. Kamu pun mengeluarkan invoice dan memberikan pelanggan untuk melakukan pembayaran dengan waktu yang telah ditentukan.
  3. Apabila pelanggan tidak bisa melakukan pembayaran dengan waktu yang telah ditentukan, maka kamu memutuskan untuk menjual invoice tersebut ke perusahaan yang menyediakan jasa invoice financing seperti KlikCair. Hubungi KlikCair melalui email info@klikcair.com untuk informasi lebih lanjut mengenai invoice financing ini.
  4. Perusahaan tersebut menerima transaksi, membeli invoice, dan memberimu uang muka sekitar 80% lalu dikurangi biaya jasa tersebut.
  5. Prosedur penagihan invoice dapat dilakukan oleh kamu sebagai penjual atau penyedia invoice financing.
  6. Saat pembeli melakukan pembayaran akhir, saldo dari invoice tersebut dikirim kembali ke kamu sebagai penjual, lalu dikurangi biaya layanan.

Baca juga: Peer to Peer Lending di Indonesia Terpercaya

Itulah pembahasan mengenai invoice financing hingga cara pengajuan invoice financing yang bisa kamu lakukan. Jadi, saat ingin mengajukan invoice financing kamu tidak perlu bingung lagi karena sudah memahami cara pengajuan invoice financing.

Mungkin Anda juga menyukai